Fourth

1.4K 156 13
                                    

PoV - Jung Soojung

Hubungan kami dimulai saat musim semi 2012, tepat tanggal 5 Mei.

Apa yang terjadi hari itu selalu bisa membuatku tersenyum saat mengingatnya. Bahkan sampai saat ini.

Bedanya senyum kali ini juga muncul bersama dengan rasa sakit yang teramat didadaku.

Kami berdua pergi ke Everland Amusement Park saat kencan pertama kami sebagai sepasang kekasih kala itu.

Dan...disinilah aku sekarang. Duduk di bangku Everland.

Sendirian.

'Hhh! Kenapa dia mengajakku bertemu disini? Seperti tidak ada tempat lain saja!'

Tak apalah lagi pula sangat menyenangkan bisa melihat senja disini.' batinku sambil mendongak menatap langit yang menunjukkan semburat jingganya. Menghirup dalam-dalam hembusan angin musim semi.

'Walaupun kali ini sendirian. Haha, sangat menyedihkan.'

Senyum getir tersungging di bibirku yang berwarna merah cerry karena lip tint yang kugunakan.

Kepalaku menoleh ke kanan lalu kekiri. Celingukan mencari batang hidung seseorang yang berjanji menemuiku disini sejak pukul lima tadi.

Tapi nihil.

'Apa dia mempermainkanku? Tsk! Dia tau kalau aku paling tidak suka menunggu.' aku mencebikkan bibirku kesal.

'Yang benar saja, sudah hampir satu jam aku disini. Siapa yang tidak kesal?!'

'Baiklah. Mungkin aku tunggu 10 menit lagi. Kalau dia tidak datang juga aku benar-benar akan pergi dari sini, awas saja kalau bertemu! Akan aku cincang habis kau.' batinku makin geram dibuatnya.

Aku memainkan kakiku diatas rumput. Memperhatikan sepasang sepatu yang ku kenakan.

Aku sedikit membungkuk untuk membenarkan tali sepatu kananku yang terlepas.

'Hhh!'

Aku mendengar desahan napas kasar di bangku tepat dibelakangku. Bangku di sini memang di desain seperti itu, terdapat dua bangku kayu dengan menghadap ke arah yang berlawanan, dan sandarannya menempel menjadi satu.

Aku melirik sekilas. Seseorang itu juga sedang duduk sendirian.

'Mungkin dia juga sedang menunggu temannya.' batinku.

Tapi tidak terlalu ku hiraukan. Aku kembali memfokuskan kedua netraku pada sepatuku.

"Selesai!" Ujarku pelan saat tali sepatuku sudah terpasang rapih kembali seperti sedia kala.

Aku mengangkat lengan kiriku. Melirik arloji yang melingkar cantik di pergelangan tanganku dan kini jarumnya sudah menunjukkan pukul 17.55 KST. Itu artinya kesabaran menungguku sudah tinggal 5 menit lagi. Setelah itu jangan harap aku akan dengan senang hati meredam bom yang sedari tadi sudah menyuarakan ingin meledak di kepalaku.

"Ya! Kenapa Seulgi lama sekali!"

"Ya! Kenapa Sehun lama sekali!"

Aku terkejut mendengar suara berat yang berasal dari belakangku bersamaan dengan kata-kata yang meluncur dari mulutku. Dan apa tadi dia bilang? Sehun?

'Sehun?' aku mengernyit.

Hatiku mulai tidak enak. Kuputuskan untuk menolehkan kepalaku kebelakang.

"Astaga!" aku sedikit berjingkat, reflek menarik tubuhku kebelakang. Betapa terkejutnya aku saat mengetahui siapa dia yang saat ini juga menoleh kearahku.

[KAISTAL] We Broke UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang