19

2.9K 240 0
                                    

19

hahahahaha

Aku sudah terbiasa sendiri jauh sebelum kamu memutuskan untuk menjauh dariku, Rio.

Mungkin kamu tak sadar ketika aku diam-diam bersembunyi untuk memperhatikanmu dari jauh dalam diam. Ketika kamu yang katanya sibuk dengan kuliah S2 mu. Tetapi nyatanya kamu menghabiskan semua waktu bersama sahabat-sahabatmu.

Yang menyakitkan adalah, aku melihat Arin disana. Ia ikut terlarut candaan bersamamu. Sedangkan aku? Kita belum putus kan Rio?

Jujur aku cemburu pada teman-temanmu. Yang bisa kapan saja mendengar suaramu, tawaanmu, candaanmu atau apapun. Aku iri pada mereka. Yang bisa sebegitu dekat denganmu.

Bisakah aku menjadi salah satu di antara mereka. Agar aku bisa merasakan kehangatanmu ... yang dulu.

Air mata ini menetes, bahkan mengalir deras. Ketika melihat kamu merangkul bahu Arin dan mengajaknya naik ke motormu. Untuk apa? Mengantarkannya pulang?

Lalu kau biarkan aku berjalan tertatih-tatih dengan luka yang sudah kau goreskan di hati ini?

Aku memang gadis yang bodoh.

Mencintai seorang yang tak pantas untuk dicintai.

Sungguh aku menyesal mengenalmu, Yo.

Feel(er)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang