6

4.1K 290 0
                                    

6

"Yo, ujannya makin deres," ucap gue yang sedang ada dalam boncengannya dengan sedikit berteriak.

Dia sedikit menolehkan kepalanya ke arahku. Takut suaranya tak terdengar olehku. "Kita neduh bentar ya."

Tak butuh waktu lama, ia memarkirkan motornya di depan sebuah cafe yang nampaknya nyaman.

'Sweet Chocolate'

Nama yang unik. Aku tersenyum ketika membaca nama cafe itu. Hanya tersenyum sampai Rio melepas mantelnya dan memakaikannya pada tubuhku.

"Gak usah komentar," ucapnya tegas.

Aku hanya tersenyum dan berterimakasih dengan suaraku yang lirih.

Ia menggenggam telapak tanganku yang basah. Menyeret dengan halus untuk masuk ke cafe itu.

"Hot chocolate sama hot cappucino satu ya, mbak."

Aku dan dia pun duduk di sebuah meja yang memang diperuntukkan hanya untuk 4 orang. Ia tidak duduk di hadapanku, melainkan di sampingku.

"Pakai jaketku, jangan disamperin gitu aja."

Dan aku menurutinya untuk memakai jaket parasutnya yang -mahal- hangat. Jaket yang bisa dijadikan mantel.

"Silahkan mas, pesanannya."

Ia melingkarkan tangannya padaku. "Diminum. Biar anget."

Aku suka ketika tau bahwa dia sebawel ini. Beruntung seorang gadis yang menjadi miliknya nanti. Akan mendapatkan perhatian hangat seperti ini setiap harinya. Andai gadis itu, aku.

Feel(er)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang