7

3.8K 274 0
                                    

7

Hari ini adalah hari kesekian dari hari dimana ia mengantarkanku pulang dan mampir ke cafe 'Sweet Chocolate.' Ia semakin sering menyapaku dan mengajakku untuk menemaninya 'nugas' di kuliah sampai senja hari.

Dan memang. Cinta itu butuh perjuangan sama pengorbanan hati. Gadis bernama Arin masih terus mendekatinya. Aku tau Arin ada rasa pada Rio. Mungkin Rio terlalu kaku hatinya sehingga tak mudah diluluhkan oleh para gadis begitu saja.

Aku mengingat dimana Rio menggenggam tanganku yang basah terkena air hujan dengan sangat erat. Andai kejadian itu berulang setiap harinya. Aku tertawa dalam hati.

"Lo ngapain ketawa sendiri?"

"Siapa? Aku? Eh, gue?"

"Sekarang maunya aku-kamu? Oke dehh," godanya seraya tersenyum jahil. Aku hanya melempar senyuman manis padanya.

"Besok gue ... eh, aku. Aku ada sidang skripsi. Aku harap, kamu, nemenin aku, doain aku, biar sukses, ya?"

"Pasti," jawabku singkat dan mantap.

"Sekarang gue anterin lo pulang. Eh maksudku, aku anterin kamu pulang."

"Apaan sih, Yoo."

"Udahlah, seneng kan aku ngomong pake aku-kamu, hm? Kamu kira aku gatauu?"

Aku terdiam. Apa jangan-jangan dia telah mengetahui perasaanku padanya? Makannya dia bersikap semanis ini? Tapi dia tak membalas perasaanku?

Apa dia hanya sebatas kasian dan menghargai tanpa membalas perasaanku yang tulus ini?

"Gak usah blushing gitu. Yok, pulang."

Feel(er)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang