Kamu tahu?

Begitu sulit rasanya melepaskanmu.

Begitu sakit rasanya melepaskanmu.

Begitu pahit rasanya melepaskanmu.

Karena aku tahu, pada dasarnya, tidak ada yang baik-baik saja tentang perpisahan.

Tapi jika memang ini yang terbaik, apalah dayaku?

Ini yang terbaik untuk kita.

Mungkin dengan ini tidak ada yang akan tersakiti di masa depan.

Tidak ada lagi hati yang kembali dihancurkan.

Awalnya ini semua terasa janggal bagiku, kehilangan separuh dari diriku, karena kamu membawanya.

Tapi sekarang aku yakin, duniaku sudah berbeda.

Meski kamu, tetap duniaku.

Duniaku lebih baik sekarang, lebih lengkap lagi jika kamu ada di sisiku.

Tapi tak apa, karena semuanya akan selalu baik-baik saja, kan?

Louis, aku sudah membiarkan hatiku terbuka lagi.

Dan aku membiarkan seseorang untuk mengisinya saat ini.

Luke.

Dia yang kupilih.

Karena yang penting sekarang bukan siapa yang aku inginkan, tapi siapa yang aku butuhkan.

Egoiskah jika secuil hatiku masih menginginkanmu?

Egois. Aku benar-benar egois.

Karena satu titik kecil di hatiku masih tersimpan namamu.

Bukan berarti aku tidak mencintainya, aku mencintainya, sangat, tapi,

Di hatiku, kamu mempunyai tempatmu sendiri.

Tempat yang tidak ada seorangpun yang bisa gantikan.

Rumah.

Tempatmu untukku, rumah.

Tempat aku selalu kembali.

Tempat aku selalu pulang.

You still, and will always be,

My Home.

-Olivia.

home » lwtWhere stories live. Discover now