Home • Prolog
Gadis bernama Olivia itu kini tengah duduk di pinggir lapangan, menunggu sahabatnya melakukan latihan basketnya, seperti biasa.
Olivia melambaikan tangannya ke arah sahabatnya saat mata mereka bertemu. Sahabatnya, menyadari keberadaannya, balas melambaikan tangannya. Senyuman mengembang di wajah keduanya.
Laki-laki sahabatnya itu, Louis, sekarang melakukan shootnya. Dan ya, bola itu masuk dengan sempurna ke ring.
"Liv, itu buat lo!" Sahut Louis, menunjukkan jari telunjuknya ke arah Olivia, diikuti senyumnya. Membuat gadis yang ditujunya hanya nyengir, blushing.
Setelah menunggu sekitar 15 menit lagi, Louis pun selesai dengan latihannya. Laki-laki itu langsung menghampiri Olivia,
"Liv, balik yuk!"
Itu membuat Olivia, yang tengah sibuk dengan ponselnya mendongak,
"Eh, udah selesai?" tanya gadis itu, memasukkan ponsel ke saku miliknya.
Pertanyaan itu hanya dijawab anggukan dari Louis,
"Nih, minum dulu, Lou." ucap Olivia menyodorkan sebotol air mineral yang tadi sengaja dibelinya.
Louis pun mengambil botol itu, dan duduk di sebelah sahabatnya, lalu meneguk setengah dari botol itu tanpa jeda.
Olivia yang melihat kelakuannya, hanya terkekeh.
"Lo capek ya? Minumnya pelan-pelan aja coeg,"
Perempuan itu membuka tasnya dan mengeluarkan handuk kecil berwarna putih polos dengan jahitan kecil bertuliskan 'O.J.S'. Olivia Johnson Swan.
Dia membawa handuk itu ke kening sahabatnya yang kini menyandarkan tubuhnya ke dinding, menutup matanya dan mengatur napasnya.
Holy shit, Louis. batin Olivia,
"Keringetan banget sih, Lou." ucap Olivia, mengelap kening sahabatnya yang berkeringat itu dengan handuknya.
Louis membuka matanya dan mengerjapkannya beberapa kali,
"Eh, thanks Liv." ucap Louis diikuti senyumnya.
"Balik sekarang?" tanya Olivia setelah selesai mengelap keringat di kening Louis sambil memasukkan kembali handuknya.
"Oke, ayo!"
