23

2.5K 371 118
                                    

HomeDua Puluh Tiga

You And I - One Direction


Aku merasakan tangan Louis bergerak, Ya Tuhan!

Aku mendongak, dan berdiri, "Dokter! Suster!" aku memanggil siapapun yang bisa menangani Louis.

Tapi aku merasakan Louis menggenggam tanganku erat, membuatku kembali terfokus padanya.

Matanya terbuka perlahan, "Oliv..." lirihnya.

"Gue disini Lou, gue disini...." ucapku meyakinkannya, menggenggam tangannya balik.

Dia tersenyum, senyuman itu.. Senyuman yang selalu berhasil membuat hatiku tenang, membuat aku tersenyum juga,

"I love you, Olivia,"

Empat kata yang membuat jantungku berdegup lebih cepat, tidak, sangat cepat, apakah yang harusnya aku rasakan sekarang? Sedih, senang, atau kecewa?

Aku menatap matanya, mata biru itu, sangat menghipnotis. Di mata itu kini terlihat sendu, Louis berusaha untuk berbicara lagi, "Good bye,"

Setelah itu, pegangannya di tanganku perlahan melonggar, matanya yang sayu sekarang bahkan menutup, seiring dengan nafas panjangnya yang sekarang berhenti dengan tenangnya.

"Dokterrr! Susterrr!!! Tolong!!!!" aku berteriak, mengerang frustasi.

Sakit itu datang lagi, untuk kesekian kalinya, tapi bedanya, kali ini beribu-ribu lebih sakit. Begitu menusuk. Sampai-sampai aku terisak, lupa caranya bernafas.

Air mataku sudah tidak bisa kutahan lagi, tetes demi tetes keluar begitu saja dari kedua mataku, jantungku berhenti bekerja bersamaan dengan alat itu yang berbunyi nyaring.

Pertanda kalau orang yang menggunakan alat itu sudah berhenti.

Berhenti berjuang.

Louis berhenti, berhenti berjuang, dia pergi.

Kamu lelah Louis? Baiklah, kalau begitu pergi.

Aku memeluknya, aku tahu ini saatnya, saat dimana aku harus benar-benar melepaskannya.

Aku berusaha mengatur nafasku yang terengah-engah, mencoba mendekatkan bibirku ke telinganya, membisikkan sesuatu disela-sela tangisku, "I love you even more,"

Aku beralih ke keningnya, mengecupnya pelan, tapi cukup lama. Berharap dia masih bisa merasakannya, merasakan seluruh perasaanku padanya, "Good bye, Louis,"

Hanya itu yang berhasil keluar dari mulutku yang sekarang kelu.

"Olivia?! Louis kenapa?" tiba-tiba Johannah masuk dan seisi ruangan penuh.

Aku tidak bisa mendeskripsikan hal ini, yang kutahu, duniaku hancur sekarang.

Semuanya terasa aneh, berputar tidak seiring dengan denganku. Duniaku, tidak ada lagi.

Kehilangan Louis, sebagian dari diriku, ikut pergi bersamanya.

⚫⚫⚫

Dia menjadi kaki untukku saat aku tidak bisa berjalan,

home » lwtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang