"Mianhae Chorong-ah! Demi tuhan aku tak melakukan apapun dengan Kim Joonmyeon. Aku tak mencintainya, karena ada namja lain di hatiku. Percayalah.."

"...di taman itu, Joonmyeon memang benar-benar menyatakan perasaannya padaku. Tapi aku menyadarkannya, ada gadis lain yang lebih penting untuknya. Menunggu dan mencintainya lebih dari apapun." Mina mencengkram erat kedua tanganku, berusaha meyakinkanku. Baiklah aku...

"Geotjimal!" Desahku pelan.

"Apa?"

"kau berciuman dengan Joonmyeon di hari itu kan? Kau tau bagaimana sakitnya?"

Aku memukul keras dadaku, "SANGAT SAKIT LEE MIN-AH!"

Mina membatu sambil menundukan kepalanya. Tak ada yang bisa ia lakukan selain tertunduk dan meneteskan air mata palsunya.

"Kau tau kan Mina bagaimana aku menyukai Joonmyeon? Mungkin bukan cinta pertama, tapi ia akan selalu jadi yang terindah di hidupku. Aku akan baik-baik saja jika kalian berdua mematahkan hatiku secara langsung.."

"...tapi ini lebih buruk. Karena kalian melakukannya dengan perlahan. Dan itu cukup menyakitkan."

"Kau jahat Lee Minah!" Desakku sambil terisak keras.

Aku ingin sekali menampar wajahnya dan memukulnya berulang kali. Dan ingin sekali tak mempercayai ucapan dari mulutnya. Tapi ini terlalu sulit, hatiku mengatakan bila Mina benar-benar berkata jujur. Mina tak akan pernah berbohong padaku walaupun hal terkecil dalam hidupnya sekalipun.

"Mianhae Mina-ya"

"Aniya. Ini salahku Chorong. Maafkan aku.."

"Tidak ini salahku Mina. Aku yang bersalah, ini semua salahku"

"Aniya. Ini salahku Chorong!"

"Ini salahku Mina!"

"Aku"

"Aku"

"Aku" selaku cepat sambil meraih tubuh kecilnya dalam pelukanku.

"Aku"

"Baiklah ini salah kita berdua, jangan berani-berani minta maaf atau aku akan mengeluarkan isi perutmu! Arrachi?" Kami mengeratkan pelukan satu sama lain dan menangis sedalam mungkin untuk memuaskan perasaan ini.

Karena bagaimanapun... aku tak akan melupakan ini. Mina adalah bagian dari hidupku. Dan sampai kapanpun aku tak akan pernah bisa membencinya. Dan aku bersumpah tak akan ada lagi niat seperti itu di pikiranku. Sekarang... dan untuk selamanya.

Dia sahabatku.

Lee Minah.

****

"Bagaimana? kau sudah puas? atau kita harus ikut kesana agar kau benar-benar merasa puas dengan kebenarannya?" Joohyun menatap Joonmyeon yang tengah membatu kesal.

"...masih punya alasan lain untuk menangkis kenyataan Joonmyeon-ssi? kau dengar betapa gadis itu mencintaimu dan menginginkanmu lebih huh? dan kau? Aish, kau tak lebih dari keparat kecil. Cobalah untuk lebih dewasa dan hadapi semua. Dunia tak seindah dongeng tidur yang selalu ibumu bacakan Joonmyeon. Seorang gadis sedang menunggumu saat ini..." Joohyun menstabilkan napasnya yang hampir habis. joonmyeon terlalu lemah.

"...kau tidak seharusnya datang dan membuat gadis itu jatuh selarut ini Joonmyeon. kau tidak seharusnya memulai jika kau masih belum siap kenyataan."

Joonmyeon menghembuskan napasnya kasar, "berapa kali harus kukatakan jika aku hanya ingin menjadikannya sahabat terbaikku. apa kau tuli?"

Hold Me TightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang