"Akh,,,,,jgn dipikirkan aku hanya bercanda",ucap sehun pada ocha. Ocha semakin bingung pada sehun.

~If I Could Turn Back The Clock~

Tok tok tok

"Masuk",jawab seseorang didalam ruangan.

"Nona tugas yg nona berikan sudah saya laksanakan dan mereka sudah meninggal",ucap namja itu.

"Kerja yg sangat bagus",ucap seseorang itu.

"Baiklah saya permisi",ucap namja itu lalu pergi keluar dari ruangan itu.

Hahahahahahaha,,,,,,tawa yeoja itu senang, dia sangat senang karena telah berhasil membunuh kedua orangtua ocha, tentu saja dia adalah miranda.

Miranda POV

Satu dari banyak skenario sudah dimulai, dan satu persatu orang yg berada didekatmu akan pergi meninggalkanmu. Jika saja kau melepaskan sehun untukmu pasti kedua orangtuamu tidak akan mati secepat ini. Tunggu skenario ku selanjutnya ocha-a.

Hahahahahaha,,,,,,,

~If I Could Turn Back The Clock~

"Chagiya aku lapar, apakah kau tidak lapar?",tanya sehun pada ocha.

"Aku akan masak sebentar untuk mu",jawab sehun pada ocha lalu ocha pergi menuju dapur.

Ocha pun segera menyiapkan bahan-bahan yg ingin ia masak. Ocha mulai mengiris sayuran perlahan, ia ingin membuat omlet. Ketika ocha sedang asik memasak, tiba-tiba sepasang tangan memeluk ocha dari belakang. Siapa lagi kalau bukan sehun.

"Sebaiknya tunggu di meja makan saja sehun-ie",ucap ocha pada sehun.

"Tidak, tidak mau. Disana tidak ada dirimu chagiya, tidak ada yg bisa aku pandangi. Kau sedang memasak apa chagiya?",ucap sehun pada ocha.

"Aku hanya memasak omlet, aku sedang tidak mood memasak sehun-ie",jawab ocha pada sehun.

"Sebenarnya aku tidak mau makan itu, kau taukan yg aku mau?",tanya sehun pada ocha.

"Apa? Kau mau makan yg lain? Kau mau kimbap? Kimchi? Mashed potato?",tanya ocha polos pada sehun.

"Jadi kau tidak tau maksudku chagiya. Ya sudahlah aku mau omlet saja",ucap sehun lalu mengecup pipi ocha singkat dan pergi ke meja makan.

"Memangnya dia mau makan apa? Kenapa dia jadi berubah seperti itu?",ucap ocha yg masih bingung.

15 menit kemudian

Ocha sudah selesai memasak, ia segera membawa masakannya ke meja makan.

"Lama sekali, aku sudah sangat lapar chagiya",ucap sehun manja.

"Membuat makanan memerlukan waktu sehun-ie",ucap ocha pada sehun.

"Bukankah aku tadi sudah bilang, kalo sebenarnya aku bukan mau makan ini ocha-a?",ucap sehun kesal.

"Lalu kau ingin makan apa? Tadikan aku sudah bertanya pada mu, tapi kau jawab yasudah omlet saja. Sebaiknya kau makan saja omlet itu, jgn mengomel terus sehun-ie",ucap ocha tak kala kesal pada sehun.

Drrt,,,drrt,,,drrt getar ponsel ocha.

"Yoeboseyoe???"

"Ini benar dengan ocha??",tanya si penelpon.

"Iya benar ini ocha. Nuguseyoe??"

"Saya ingin berinvestasi di perusahaan kamu, bisakah kamu membuat proposalnya untuk saya",ucap si penelpon pada ocha.

"Bisa, nanti saya akan minta sekretaris saya menghubungi anda. Kalau boleh saya tahu siapa nama anda???"

"Saya ingin kamu sendiri yg membuat proposal itu dan bertemu dengan saya langsung. Kamu akan tahu nama saya ketika kamu bertemu dengan saya",ucap si penelpon.

"Baiklah. Kapan saya bisa bertemu dengan anda??"

"Lusa jam 07.00 malam di caffe vivapolo",ucap di penelpon.

"Baik saya akan datang"

"Saya tunggu kehadiran kamu ocha-a",ucap si penelpon lalu menutup telpon.

"Nuguya???",tanya sehun penasaran pada ocha.

"Molla aku tidak tahu",jawab ocha santai seraya memakan makannya.

"Kalau kau tidak tahu, kenapa kau bilang kau akan bertemu dengannya??",tanya sehun serius.

"Dia ingin berinvestasi di perusahaan ku, jadi aku harus membuatkannya proposal dan bertemu dengannya sehun-ie",jawan ocha santai.

"Bukankah sekretarismu juga bisa melakukan itu. Kenapa mesti kau??",tanya sehun.

"Dia mau aku langsung yg membuatkannya sehun-ie",ucap ocha, lalu menyuapi sehun sesendok omlet.

"Jgn banyak bertanya, lebih baik kau makan omlet mu chagiya",ucap ocha pada sehun setelah menyuapi sehun omlet.

"Suapi aku lagi yeobo",ucap sehun seraya membuka mulutnya lebar.

"Tidak mau wlek,,,",ejek ocha.

~If I Could Turn Back The Clock~

"Noona sebentar lagi aku akan bertemu dengannya. Aku sudah tidak sabar",ucapnya pada noonanya.

"Kau akan bertemu dengan siapa? Kenapa senang sekali?",tanya noonanya.

"Kau ingat ocha noona yeojachinggu ku",ucap sang namja memberitahu.

"Ocha-a!!!, aku merindukannya. Dia selalu ceria saat bersamamu, walaupun kau tidak peduli padanya. Kau ini namja seperti apa, bersikap seperti itu kepada seorang yeoja yg sangat mencintaimu",ucap noonanya memarahi dongsaengnya.

"Sebenarnya aku peduli bahkan sangat peduli, namun aku tidak seperti namja pada umumnya, memperlihatkan sikap peduli dengan yeojachinggunya didepan umum. Aku harus pergi, bye noona",jawab namja itu lalu pergi.


Tbc

Hai ocha next chapter ni. Jgn lupa vote dan comment ya. Ohya jgn lupa baca ff ocha yg baru That's Me ok. Makasih. Bye bye



IF I COULD TURN BACK THE CLOCK [ON EDITING]Where stories live. Discover now