3

16.7K 413 17
                                    

Kevin menjemput marsha untuk berangkat kuliah. Kebetulan kevin sedang ada waktu.

"Udah sih kak ikut aja. Kan searah, iya kan sayang?" ucap marsha menatap kevin "Iya, mila ikut aja" ucap kevin "Yaudah2. Kali ini aja ya. Kamu jg mar gausa paksa2 kevin pasti hrs kerja". "Gapapa. Buat pacar, mumpung lg luang" jelas kevin, marsha memeletkan lidah ada yg belain. "Udah berangkat skrg ya keburu tambah siang".

Akhirnya marsha turun duluan krn kampus nya lah yg paling dekat dr rumah. Setelah itu baru mengantar mila.

"Mila umur brp?" Ucap kevin setelah hening beberapa saat "Apa itu pertanyaan sopan?" ucap mila, kevin menengok "Kamu kakaknya marsha. Cuma ingin pastikan kamu memang lebih muda dr aku. Kalo lebih tua aku tidaksopan bukan memanggil nama?"

"Skrg kamu menuduh ku, apa muka ku terlihat tua?" kevin meringis "Bukan..astaga". "Sbg kakak marsha. Aku bs melarang dia pacaran dgn siapa". "Maaf2....oke aku ga akan bertanya apa2 lagi" keduanya kembali diam. Kevin melirik mila yg fokus dgn hp nya. Sepertinya...perbedaan jauh sifat dari marsha. Tapi lebih menarik.

*
Stasiun tv Indonesia.

"Karyawan tv" gumam kevin ngangguk2 "Makasih yaa udh nganterin. Jangan memaksakan jemput marsha kalo kamu sibuk" ucap mila segera keluar dr mobil. "Eh mila" teriak kevin tapi terlanjur mila sudah menjauh.

**
"Putra gamasuk?" nayla mengangguk "Kmrn dia mabuk berat" jelas nayla, mila menghembuskan nafas panjang "Okee, nay nanti tolong bantu handle di tim nya putra yaa". Putra tidak masuk artinya pekerjaan akan ditanggung mila.

Jam 12 malam. Mila baru selesai meeting mewakili putra. Grgr tadi diantar, mila jd ribet malam begini gabawa motor.

"Jessica, pulang naik apa?" ucap putri "Gampang mba put". "Hati2 yaa jess, saya duluan" mila mengangguk. Melihat putri di jemput pacarnya. Seandainya mila jg punya. Adiknya bahkan punya pacar. "Ricky.." Gumam mila, seketika lamunannya buyar.

"Kevin?" ucap mila kaget "Halo mila. Aku anterin ya?" ucap kevin "Sbg pacar adik kamu. Aku hrs menolong kakaknya dong?" Mila pun menurut di antar pulang. Tak sadar mila menguap. "Mila ngantuk? Tidur aja dulu". "Makasih.." Mila pun dengan cepat tertidur.

Kevin menatap wajah mila. "Cantik" gumam kevin. 'Astaga! Dia kakaknya marsha vin. Ck, tapi gabs dipungkiri dia lebih menarik' batin kevin lalu berusaha kembali fokus.

Sesampainya dirumah. "Mila..bangun" ucap kevin "Ehm..udah sampe ya? Makasih yaa vin" kevin mengangguk "Salam buat marsha ya, aku hrs buru2" mila balas mengangguk dan langsung masuk ke rumah. Tumbennya marsha sudah tidur. Mila pun segera ganti baju dan tidur.

##
Keesokan harinya.

Lagi2. Kevin berada di depan tempat kerja mila.
"Mila" panggil kevin "Kevin? Ngapain disini?" ucap mila

"Tadinya mau ajak makan siang. Lagi sibuk ya?". "Aku hrs ke studio lain. Marsha mana?". "Baru aku anter ke kampus. Kalo gt aku anter kamu ya". "Eh? Gausah2! Aku bawa motor nih". "Gapapa...ke arah mana?" Kevin pun berhasil membujuk dan mila memberitau alamatnya

"Boleh liat gak?" ucap kevin saat sampai di studio. "Kamu ga kerja?" kevin menggeleng "Terserah deh" kevin pun mengikuti mila masuk.

Teman2 mila terpesona melihat kevin. Ya, kevin ini pengusaha ganteng. Tinggi, putih, wajahnya menarik, rambutnya hitam pekat.

"Jess? Gebetan baru?" Sela nayla di tengah kerja "Hah?" ucap mila bingung "Ituuu. Yg berdiri dipojok. Tadi dtg sm lo kan?". "Ohhh itu pacar ade gue". "Hah? Serius?" Mila mengangguk "Kok ganteng bgt. Ade lo itu laku bgt ya. Beda sm kakaknya" mila memukul nayla "Sialan! Gue cuma mau fokus karir". "Bilang aja blm move on dr ricky" mila langsung kabur menjauh mengarahkan sang artis disela iklan.

Kevin pun akhirnya menemani mila sampai selesai. "Kamu msh disini?" ucap mila kaget krn drtd fokus mengurus acara "Ehem..balik lg ke tempat td? Aku anterin ya" ucap kevin

"Gausah2, jemput marsha aja" ucap mila "Tadi dia blg pulangnya msh lama jd sempet lah anter kakaknya dulu" kevin tersenyum.

'Manis' Batin mila. 'Mil! Lo gila? Ngomong apa lo barusan..'

*
Universitas Indonesia.

"Lama bgt sih kevin!" Gumam marsha "Sabar keles. Lo juga dadakan minta jemput" ucap prilly "Iyasih..." taklama mobil CRZ putih berhenti didepan keduanya.

"Hai sayang" ucap kevin "Lama bgt sih.." gumam marsha "Hai kak" sapa prilly "Halo" balas kevin "Gue duluan ya prill". "Hati2 kalian berdua" mobil pun melaju.

"Sayang...besok nonton yuk" ucap marsha "Emg ada film bagus ya?" tanya kevin "Ada...nonton yayaya? Midnight jg boleh kalo misal km sibuk". "Yauda bsk aku atur yaa" kevin mengelus rambut marsha.

**
Mila mendapat pesan dari ricky.

'Hai mila..long time no see yaa. Kamu sibuk apa? Kalo sempet dateng ya ke acara syukuran anak aku'

Hati mila msh terasa perih. Akhirnya ricky udah punya anak. Sedangkan dirinya? Masih saja berharap hal tak pasti. Mila uring2an. Ia pun keluar ke dapur.

"Mila" ucap kevin "Kevin?" ucap mila "Hmm. Lagi nunggu marsha nih. Disini gapapa kan? Marsha yg suruh masuk". "Iya. Tunggu aja" mila pun berlalu. Tapi sepertinya kevin salah fokus.

"Kevinnnn! Yuk" ucap marsha "Eh? Iya ayuk" ucap kevin "Kak! Marsha pergi dulu yaa.." teriak marsha, mila pun datang "Iya2 hati2 ya jgn pulang pagi bgt!" ucap mila "Iya kak.." ucap marsha lalu segera menggandeng kevin keluar.

"Vin! Nyalain kali mobilnya" protes marsha "Kamu kok diem aja?" Tersadar dr lamunan kevin "Eh? Maaf2. Ayo kita jalan yaa. Aku udh pesen tiketnya" marsha tersenyum mengangguk.

Sepulangnya dari nonton. Marsha menyuruh kevin menunggu karena pingin kasih sesuatu. Kevin menunggu. Tapi.....terlintas di otak nya.

MILA

Kevin pun berjalan2, menuju kamar mila. Saat di depan pintu. Kevin seperti mendengar...suara isakan tangis.

"Itu yg nangis siapa ya? Mila? Apa kuntilanak?" gumam kevin malah takut. Tapi semakin terdengar. Kevin membuka perlahan kamar mila. Benar, mila menangis duduk di kasur.

"Mila?" ucap kevin membuat mila kaget "Kevin?!" Mila cepat menghapus airmatanya. Kevin mendekat. "Kamu kenapa?" ucap kevin "Kamu ngapain disini??". "Maaf. Td lg nunggu marsha. Trs denger suara ada yg nangis. Aku kira....kuntilanak" kevin nyengir

"Kesopanan kamu dimana sih?" ucap mila sebal "Marsha dapet aja yg aneh2" lanjutnya "Kok aneh sih? Aku kan cuma penasaran. Sepagi ini ada suara tangisan" mila berusaha tenang menahan tangisnya yg blm selesai

"Kamu kenapa? Kalo ada apapa hrs saling berbagi. Udah cerita ke marsha?" Mila menggeleng "Udah ini bukan urusan kamu sana!" usir mila "Tapi mila...". "Sana kevin!!! Nanti marsha kesini!".

"Yaudah. Tapi kamu jgn nangis lagi yaa" kevin mengelus rambut mila membuat mila kaget. Tapi kevin hanya tersenyum sblm menutup pintu kamar mila.

"Kevin! Aku cariin. Kamu drmn?" ucap marsha "Dari toilet. Abis kamu lama" ucap kevin "Maaf ya td aku jd mandi deh hehe..". "Jangan mandi sepagi ini dong". "Iya2...oiya ini buat kamu" marsha memberikan sebuah kotak.

"Apa ini?". "Buka aja" kevin membukanya dan ternyata sebuah kemeja "Makasih ya sayang" kevin mencium kening marsha "Sama2. Aku ngeliat di mall. Kepikiran kamu".

"Perhatiannya pacar aku. Makasih. Yaudah aku pulang ya" ucap kevin "Ehm" gumam kevin "Ada apa?" ucap marsha "Aku boleh minta no.hp kakak kamu?". "Ka mila?" Kevin mengangguk,

"Aku ada urusan buat perusahaan sm stasiun tv dia. Kalo minta langsung, gaenak". "Ohhh yaudah nanti aku sms nomernya yaa". "Oke makasih sayang" kevin pun pamit pulang.

To be continue..
Vote & Comment. Tq

AFFAIR [completed]Where stories live. Discover now