2

7.1K 622 48
                                    


"Kau gila ya?" Mina memukul kepalaku pelan saat menyadari lamunanku. Aku meringis dan menatapnya sengit, "apa-apaan sih!"

Mina menyerngit. Matanya menyipit berusaha mencari sesuatu dalam mataku. "Hoho.. kau memikirkan laki-laki lagi ya?"

"..siapa sih?" Selidiknya lagi.

"Nggak ada. Aku hanya memikirkan hutangku pada si brengsek Byun Baekhyun." Ujarku bohong. Mina menghembuskan napasnya jengah. Melahap beberapa makanan yang ia pesan dari kafetaria.

Mataku menjelajah seisi ruangan. Mencari sosok Joonmyeon yang terus membuatku berteriak gila sepanjang malam.

Aku terus terdiam saat Joonmyeon masih mengayuh sepedaku santai. Aku bahkan bisa mencium harum tubuhnya yang memabukkan. Pikiranku terus berputar-putar. Berusaha mencari cara untuk memecahkan keheningan sepanjang jalan.

"Kim Joonmyeon" panggilku pelan. Aku bisa mendengar deham sebagai jawabannya.

"...kenapa kau suka sekali menyendiri?" Joonmyeon terkekeh pelan. Itu pertanyaan menarik kan? Ia sempurna, tapi aku bekum pernah melihatnya dengan siapapun.

Sebelah tanganku mulai membeku karena udara yang semakin dingin.

"aku tidak cocok dengan mereka" balasnya singkat.

"maksudmu?"

"Pergi bersama perempuan itu. Atau membuang-buang waktu bukan kemampuanku" desah Joonmyeon pelan. Oke aku paham. Dia benar-benar tidak cocok dengan kumpulan anak aneh seperti yang di sekolah.

Aku mengangguk paham sesekali meliriknya diam-diam.

BRUKK..

Tubuhku terlonjak. Tanganku reflek memeluk perut Joonmyeon dari belakang.

Aku bahkan bisa merasakan tubuhnya yang hangat. "Kita sudah sampai. Terima kasih atas tumpangannya ya" ujar Joonmyeon sambil tersenyum.

Aku bahkan masih melongo de..dengan kejadian barusan. Sedetik kemudian aku cepat-cepat menundukan kepalaku sesekali membungkuk di hadapannya.

"A-aduh maaf.. Pol-polisi tidur yang tadi. Ak..aku benar tidak sengaja" jelasku dengan terbata.

Demi tuhan! Jantungku berdetak gila-gilaan saat mataku menatap tepat bola matanya.

Joonmyeon lagi-lagi tersenyum.

Kumohon berhenti tersenyum!!! Tuhan! Rasanya aku ingin mencium bibirnya. "Tidak apa-apa. Anggap saja itu bonus dari cowok tampan sepertiku"

Aku membuka separuh mulutku. Membentuk huruf 'o' karena mendengar ucapannya barusan. Ha ha ha. Dia bisa bercanda juga ya?

"Mau mampir dulu?" Tawarnya sambil menunjuk rumah besar di hadapanku. Buru-buru aku menggeleng dan menancap pedal sepedaku sebelum aku kejang-kejang di depannya.

"Sampai jumpa lagi!"

Persetan dengan polisi tidur. Dia benar-benar membuatku terlihat bodoh di depan pangeranku.

"Mencariku ya?" Joonmyeon tiba-tiba muncul di hadapanku. Bahkan wajah kami hanya berjarak beberapa centimeter saja. Nafasnya berhembus tepat di depan wajahku.

Aku cepat-cepat menarik wajahku, "Gila!" umpatku. Joomyeon tersenyum dan merampas snack di tanganku.

"Hey!"

"Ada yang ingin aku bicarakan denganmu. Kita pulang bersama lagi ya. Aku akan membayarnya nanti" tuturnya sambil mengunyah snack itu. Ia bahkan semakin menggemaskan saat seperti ini.

Eits! Tunggu. Pulang bersama? Bukankah berarti? Aku dan Joonmyeon? Hihihihi

Aku menatap sekelilingku ngeri. Gadis-gadis itu menatap kami penuh kebencian. Ani, maksudku bukan kami. Tapi aku. Bodoh! Aku lupa kalau Joonmyeon bukan manusia biasa. Tapi ia makhluk jadi-jadian. Ekhm, maksudku orang penting.

"Joonmyeon. Sebaiknya kau jangan duduk disini" bisikku pelan. Pandanganku masih menatap bungkus snack yang sudah kosong.

"Kenapa? Kau malu duduk denganku?"

Aku meringis pelan. Joonmyeon salah paham lagi. "Lihatlah! Penggemarmu pasti akan menghabisi aku"

Joonmyeon meremas bungkus snack yang sudah kosong menjadi tak berbentuk. Ia melenguh panjang sambil menunduk.

"Jangan perdulikan mereka" what? Apa dia bilang?

"..mereka cuma lalat hijau yang mengerubungi tahi. Aku benci mereka" imbuhnya. Sedetik kemudian ia tergelak dan menarik tanganku menjauh dari kafetaria.



🍁🍁🍁🍁




Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak lima belas menit yang lalu. Aku masih berdiri di depan kelas layaknya orang bodoh. Tawaran Mina untuk menyantap ramyun bahkan ku tolak. Kenapa? Karena aku menunggu Joonmyeon.

Ingat saat dia menarik tanganku dan mengantarku sampai kelas? Demi tuhan. Aku tidak akan melupakan ini seumur hidupku. Kau tau apa? Karena ia terus menggenggam erat tanganku. Membuat gadis lain terus menatapku penuh kebencian.

Tidak apa-apa.

Namun dari tadi aku belum melihat batang hidungnya sedikitpun. Hanya beberapa cowok aneh seperti Kim Jongin atau Park Chanyeol yang lewat iseng-iseng menggodaku.

"Ishh... Joonmyeon kemana sih?" Desisku.

Kakiku bahkan terasa ingin copot. Tapi apa sekarang? Ku rasa aku baru saja melihat bencana besar.

Joonmyeon keluar dari kelas dengan senyuman angel-nya bersama seorang gadis. Bae Joohyun, aku mengenalnya. Putri cantik dari sekolah kami. Ashh!!! Sialan. Aku kena php lagi.

Park Chorong memang bodoh. Bodoh, bodoh, bodoh yarrrgghhh!!!.

Aku mengacak rambutku frustasi sesekali berjengit gila. Wajahku pasti seperti kepiting rebus sekarang. Ku gigit bibir bawahku keras. Rasanya sakit. Yah! Bibirku sakit.. ditambah ada sariawan di sisinya.

Namun apa yang lebih menyakitkan sekarang? Kim Joonmyeon hanya membodohiku!

Apa artinya ucapannya tadi siang? Aku? Dan Joonmyeon pulang bersama. Ada obrolan rahasia yang ingin ia ucapkan padaku. Tidak, bukan rahasia sih. Hanya obrolan biasa mungkin.

Tapi apa sekarang? Seenak jidat dia lewat di hadapanku. Seolah tak pernah terjadi apa-apa. Yeah. Itu hanya bualan Chorong! Semua namja seperti itu. Brengsek.

Dan apa sekarang? Aku merasa menyesal.

TBC

Hold Me TightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang