Chapter 40

11.2K 735 3
                                    

1 Minggu Ujian Nasional selesai. Ali dan prilly mengerang bahagia melepaskan penat dalam fikiran mereka saat masuk kedalam mobil

"akhirnya ya sayang, semuanya beres" ucap prilly

"iya nih, akhirnya bisa main sepuasnya"

"ya ngga main juga lah, kita fikirin buat tempat kuliah sayang"

"iya bisa difikirin bulan depan kok hahahaa" jawab ali enteng

"kamu dateng kan ke acara syukuran sekolah minggu depan?"

"sekolah kita rada aneh ya yang, masa ngadain syukuran sebelum kelulusan"

"kan abis kelulusan mau ngadain promnite buat perpisahan, ini buat perayaan abis UN aja li"

"masa iya gitu? aneh ya"

"uda deh, pokoknya kamu dateng yaa, bukannya kamu disuruh jadi pengisi acara?"

"iya nih, disuruh ngamen bawain 3 lagu, bayangin coba"

"sama ya, aku juga disuruh ngamen bawain 3 lagu" 

Ali sontak menatap prilly

"masa? asik dong bisa duet?" ucap ali antusias

"yakali deh"

"eh gak papa, kita duet aja yuk? 1 lagu special buat sekolah"

"lagu apa dong?"

Ali dan prilly nampak berfikir sejenak untuk lagu apa yg akan mereka bawakan nanti

"ah tauk ah, gelap"

"masih terang ini yang"

"ya maksudnya otak aku buntu"

"emangnya usus? hahhaaaha"

Prilly hanya memutar bola matanya malas

"yaudah nanti aku deh cari lagu duet yg pas buat kita"

"okee.. kita kemana nih li?"

"udah, duduk yg manis aja ya cantik"

Prilly hanya mengangguk.

***

Prilly berdenyit saat ali berhenti di sebuah toko bunga, ali melepas seatbelt nya dan beranjak keluar

"eh li, kemana?" Tanyanya sambil menengok ke arah luar jendela

"bentar yaa yang"

Prilly lagi-lagi hanya mengangguk. Ia beralih pada handphone nya, membuka beberapa sosial media nya yg seminggu terakhir ini jarang ia tengok

"yes! i got it"

Prilly menoleh pada ali saat ali sudah masuk kedalam mobil dengan sebucket mawar merah lalu meletakkan bucket bunga itu di jok belakang

"buat siapa li?"

"nanti juga kamu tau"

"kamu lagi gak mau ngasi bunga ke cewek lain didepan aku kan?"

"hahahahaa ya kali deh yang aku kaya gitu"

"kali aja kan kamu jahat"

"aku gak jahat yang"

"tapi sadis" bisiknya ditelinga prilly dan berhasil membuatnya bergidik ngeri. Prilly menjatuhkan pukulan di lengan ali, ali pun hanya tertawa kecil.

Tak lama mobil ali terparkir ditepi jalan. Prilly tak menyadari dimana kini ia bersama ali karena ia sedari tadi hanya terfokus pada handphonenya

"yuk turun"

"udah sampe?"

'belom yang"

"ish"

Sepeda CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang