Chapter 2

23.1K 1.3K 7
                                    

Jam istirahat pun usai. Ali dan teman team nya tengah beristirahat dan terduduk disisi lapangan. 

"Nihh" sebuah tangan menyodorkan minuman dan handuk kecil kehadapan ali. Ali pun melirik pemilik tangan tersebut

"ohh, thanks sa" ucapnya kemudian menerima pemberian salsa

"samasama li" gadis itu tersenyum pada ali

"gak masuk kelas?"

" lo lupa? Guru guru pada rapat dan kita gak ada pelajaran sekarang sampe jam pulang nanti"

"oh ya? Wah bisa pulang cepet. Yaudah gue mau ganti baju dulu. sekali lagi thanks ya salsa" ucap ali kemudian bangkit dari duduknya

"o-oke li, samasama" salsa tersenyum kecut ke arah ali, lalu lelaki itu berlalu meninggalkan salsa dan berhasil membuat salsa kembali menggerutu.

Ali tengah berada di kamar mandi untuk mengganti bajunya. Saat ia sudah mengganti baju dan hendak merapikan rambutnya, ada angga dan randy tiba-tiba muncul dan menatap tajam kearah ali

"eh li, lo harus ganti rugi semua cupcakes prilly" ucap halik

Ali tak menggubris perkataan lelaki itu, ia masih sibuk menata rambutnya

"eh lo tuli ya?" randy bersuara dengan nada tinggi

"iya dia tuli, supaya kita gak jadi minta ganti rugi sama dia" angga menimpali ucapan randy

Ali mulai merasa terusik oleh kehadiran dua lelaki yg tak diundang ini. ia menarik nafas dalam kemudian menatap halik dan randy

"lo siapanya si cupu itu? Cowok nya? Bukan kan? Mending lo berdua gak usah ikut campur!" tegas ali

"gu-gue... Gue cowok nya!!" ucap angga gugup

Randy menatap sahabat di sebelahnya "hah? Sejak kapan lik? Lo udah nembak prilly?" pertanyaan itu terlontar begitu saja dari mulut randy

Angga dengan cepan menginjak kaki randy "aauw!!" lelaki itu meringis

"oke terserah. gue gak pernah mau tau tentang siapa lo! Dan satu lagi, gak usah ikut campur urusan gue kalo lo mau hidup tenang!" ali berucap sinis lalu mengambil tasnya dan pergi meninggalkan randy dan angga.

Prilly sedang berada di dalam kelas sambil membaca novel nya, namun tiba-tiba saja novel kesayangannya dirampas dengan kasar oleh seseorang. gadis itu mendongak dan menatap tajam orang yg sedang menganggunya

"apa apaan sih lo?! Gausah ganggu gue!"

"lo kalo punya cowok, dijaga mulutnya! Jangan suka ikut campur urusan orang!"

"cowok? Maksud lo?"

"alah, gak usah pura-pura bego! Satu lagi, masalah cupcake lo, nanti bakal gue bayar!"

Gadis itu berdecih "hahaha! sorry to say aja nih ya, gue udah gak butuh duit lo! balikin novel gue!" Prilly merampas novelnya dari tangan kekar ali dan berlalu keluar kelas.

 Ali pun menggepalkan tangannya dan menggebrak meja. Ia ikut pergi keluar kelas dan menuju ke mobil.

"udah miskin, sombong pula! kemarin aja ngemis ngemis minta ganti rugi, giliran udah mau dibayar sok nolak!" ucapnya dengan kesal sambil mengendarai mobilnya kembali kerumah.

Prilly tengah mengayuh sepedanya menuju ke rumah. Ia masih memikirkan apa alasannya nanti pada bundanya bahwa ternyata cupcakes yg tadi pagi harus mereka jual justru terbuang begitu saja karena ulah ali "Arghh! Ini gara-gara ali! Bunda yg jd sasaran nya!! Ishh!" batinnya.

Saat sampai dirumah, Prilly menjongkrak sepeda kesayangannya lalu mengambil keranjang cupcakes dan membawanya masuk. Dengan wajah sendu ia menghampiri Bunda Ully yg tengah mempersiapkan adonan cupcakes diatas meja

Sepeda CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang