12

35.6K 1.9K 40
                                    

"Gimana mau tidur, kak? Aku ngga bisa tidur sebelum kakak ci...." Ucapan Lola berhenti karena Azka mencium bibirnya secepat kilat.

"Udah, tidur" Suruh Azka

Lola menggendus kasar "Kakak gimana sih, aku kan belum siap. Kenapa kakak langsung nyosor aja." Protes Lola tidak terima

"Kenapa sih lo ribet banget mau tidur aja? Banyak banget permintaannya" Gerutu Azka kesal.

"Dengan kakak nyium aku kayak tadi bikin aku tambah ngga bisa tidur lagi, fikiran aku makin terarah kesana. Kakak harus tanggung jawab, kalau kakak ngga mau cium aku, biar aku aja yang cium kakak" Tekan Lola

Gadis itu pun mengangkat tubuhnya dan menimpa Azka. "Kalau kakak ngga mau, kita ngga akan tidur sampai pagi. Karena aku ngga bisa tidur, dan kakak ngga mungkin rela jika kucium secara diam-diam pas kakak tidur" Tambah Lola.

"Sekali, dan hanya menempel" Jawab Azka akhirnya mengalah.

Lola berbinar dan mendekatkan wajahnya ketika Azka menutup mata. Lola nyengir senang dan menciumi bibir dan seluruh wajah Azka gemas. Dari awal Azka sudah tahu jika Lola tidak akan pernah menuruti perkataannya, tetapi ia membiarkan saja saat cewe itu menciumnya. Lebih baik mengalah agar masalahnya cepat selesai, pikir Azka.

Setelah puas menciumnya, Lola kembali nyengir dan Azka membuka mata. Keasikan mencium cowo itu, Lola tidak sadar jika dari tadi tangan Azka memeluk pinggangnya yang berada di atas.

"Udah, kak" Ucap Lola berbinar. Ia merosotkan badannya dan berbaring kembali di damping Azka. Setelah membenarkan selimutnya, Lola kembali menarik tangan Azka dan menempatkannya di pinggang rampingnya. Ia tersenyum karena sekarang Azka memeluknya dan wajah cowo itu berada di atas kepalanya. Lengan Azka terasa nyaman bisa di jadikan bantal oleh Lola.

Azka pun membiarkan badannya di kendalikan Lola. Lebih baik ia mengalah dari pada mereka tidak jadi tidur hingga pagi.

Beberapa menit kemudian, Azka melirik Lola yang sudah terlelap. Ia tidak bisa tidur sedari tadi meskipun sudah di paksakan. Seorang laki-laki dan perempuan tidur di ranjang yang sama sambil berpelukan membuat dirinya merasa gerah.

Dengan pelan ia menarik tangan dan kakinya dari tubuh Lola, tetapi gadis itu tidak mengijinkannya. Lola menarik kembali dan menempatkan seperti semua, ia malahan semakin menempel dan menyerukkan kepalanya di dada Azka untuk mencari posisi nyaman.

***


Lola bangun dari tidur indahnya. Ia tersenyum dan membingkai pipinya yang memerah. Sepanjang malam ia tidur dalam dekapan Azka, hal yang tidak pernah terpikirkan olehnya sebelumnya. Ia sudah menyadari jika Azka tidak ada lagi di sampingnya, ia pun memijakkan kaki pada lantai dan keluar kamar untuk mencari sang pujaan hati.

Di temukannya Azka sedang menuangkan susu ke dalam gelas. Ia mengendap-endap lalu melompat pada punggung itu.

Azka berdecak, "Bisa ngga, lo jangan heboh?" Lola nyengir, ia semakin mengeratkan kedua tangannya pada leher Azka. "Ngga siang, ngga malam, ngga pagi, sama aja" Gerutunya.

Lola mengerucutkan bibir, ia mengintip dari samping Azka. "Lagi bikin apa, sayang?" tanyanya. Ia melepaskan tangannya dari leher Azka dan memperhatikan cara kerja tangan cowok itu.

Azka kembali berdecak. Sudah jelas Azka menuangkan susu masih saja di tanya. Dasar monyet barbar gila, batinnya.

Lola mengekori Azka duduk di meja makan. Ia terus memperhatikan Azka sambil tersenyum. Azka yang sedang makan roti merasa sirih di pandangi begitu. Ia merasa di pandangi orang gila. Cewek gila yang sedang tersenyum dan memandanginya seakan Azka makanan yang sangat lezat.

LOLA ✅ [SHIC #3] [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang