15 (Jealous)

7.3K 534 22
                                    

Warming, banyak typo bertebaran. Saya minta maaf, pada kalian semua.
18+ sedikit.

Happy reading ajalah.
_

___________________

Limabelas (18+)

Dani segera menggandeng Jo masuk rumah, setelah turun dari mobil. Dia meninggalkan Juna begitu saja. Setelah acara makan malam yang terganggu oleh wanita ular itu, dia bungkam seribu bahasa. Dia sangat kesal pada suaminya yang tetap ramah pada wanita pengganggu, meski dia sudah mendiamkan suaminya sejak wanita itu datang.

"Jo, pergi ke kamarmu. Ganti bajumu dengan pakaian tidur, cuci tangan, cuci kaki, gosok gigi. Kemudian tidur." Suruh Dani yang sedang berjongkok di depan Jo. Jo mengangguk kemudian berlari menuju kamarnya.

Dani segera masuk kamar, dia duduk di depan meja rias sambil membersihkan make up-nya. Dia masih dongkol dengan kejadian makan malam tadi. Dia tidak mempedulikan Juna yang baru masuk. Dia segera menuju lemari pakaian dan mengambil baju tidur, kemudian masuk ke kamar mandi.

Juna menghampiri Dani yang baru ke luar kamar mandi, yang sekarang telah berganti dengan pakaian tidur. Dia pun telah melepaskan pakaiannya meninggalkan boxer hitam yang menutupi tubuhnya. "Ku amati sepulang dari makan malam kamu terlihat murung. Ada apa, sayang?"

Dani tidak menjawab, dia berjalan menuju ranjang mereka. Dia duduk di tepi ranjang sambil menunduk. Dia bahkan tidak sadar Juna telah duduk di sampingnya sambil memperhatikannya.

"Apa mas berbuat salah?" tanya Juna lembut. Dani tetap diam, entah mengapa dia hari ini sangat sensitif sekali dan sangat pencemburu kepada setiap wanita yang memandang suaminya. Dani beranjak dari tempat tidur, membuat Juna bingung sekaligus gusar. Juna menggenggam tangan Dani. "Mau kemana? Ini sudah malam."

Dani berusaha melepas tangan Juna, "Aku ingin tidur dengan Jo."

"Mas minta maaf jika mas berbuat salah atau menyakiti hatimu. Bisakah kita menyelesaikan ini dengan bicara tanpa harus pisah ranjang?" kata Juna sambil mengeratkan cekalannya.

Dani tidak menjawab, dia masih berusaha melepas cekalannya. Setelah berhasil lepas, dia segera pergi menuju kamar Jo yang tidak jauh dari kamar utama. Melihat kepergian istrinya Juna menarik rambutnya frustasi. Dia sangat bingung dengan perubahan sikap istrinya yang seperti ini. Dia bangkit sambil mengacak rambutnya. Dia mengejar istrinya.

Juna membuka pintu kamar Jo perlahan. Beruntung pitu kamar anaknya ini tak pernah di kunci. Ya, karena dia melarang anaknya untuk mengunci pintu kamarnya, takut anaknya melakukan sesuatu tanpa pengawasan mereka.

Dia menghela nafas, memandang dua pusat kehidupannya tengah terlelap dengan pulas. Dia mendekat ke ranjang sempit anaknya. Mengusap kepala dan mencium kening anaknya dengan sayang. Dia beralih mencium bibir ranum Dani, kemudian dengan hati-hati dia berbaring di samping istrinya. Dia menelusupkan tangannya dibawah payudara istrinya, mendekapnya erat.

Tubuh bagian depan Juna menempel di tubuh bagian belakang Dani. Perlahan tangannya naik menangkup payudara Dani. Dia mengernyit, ukuran payudara sang istri belakangan semakin berisi. Begitu juga dengan tubuhnya juga semakin berisi, membuatnya enak dipeluk.

Dani mencoba melepas tangan Juna yang menginflasi payudaranya. Dia belum tidur, hanya matanya yang terpejam mencoba mencari kantuk. Namun terganggu dengan kedatangan sang suami yang tidur di belakangnya, membuat ranjang sempit Jo semakin sempit.

"Payudaramu semakin kencang dan berisi, aku menyukainya." Bisik Juna di tengkuk Dani, membuat wanita itu kegelian. Perlahan tangan bebas Juna turun, menyingkap baju tidur istrinya. Membuat wanita itu menggelinjang.

31 Old Woman (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang