5. Know him

8.3K 647 64
                                    

Mark POV

Kunpimook Bhuwakul

Kunpimook Bhuwakul

Kunpimook Bhuwakul

Nama yang terus terulang di benakku. Bagaimana tidak, aku tiba-tiba saja ingat wajahnya setelah benar-benar melupakannya selama empat tahun belakangan. Dan sekarang aku dipertemukan kembali olehnya secara tidak sengaja. Itu membuatku sedikit terkejut, sebenarnya.

"Sialan. Kau benar-benar bercinta dengan lelaki bernama Kunpimook itu, huh?" tanya Jaebum menyadarkanku.

"Aku sedang tak waras pada saat itu. Aku sedang tak berpikir jernih. Aku mabuk," jawabku.

"Ya, benar sekali. Kau memang tidak waras," balasnya.

"Apa yang kau lakukan setelah kau berhasil menyetubuhinya, hm?" tanya Jaebum penuh selidik.

"Aku? Tentu saja meninggalkan uang disana."

"Sinting!"

Apa maksudnya mengatakan aku sinting? Apa lagi yang harusnya aku lakukan pada saat itu selain menghargai kenikmatan yang sudah dia berikan dengan setumpuk uang? Pasti 'uang' yang dia mau dan dia butuhkan. Lihat saja malam itu, dia menggodaku penuh maksud.

"Bukankah dia hanya seorang penggoda? Aku tidak tega jika hanya menikmati tubuhnya saja dan tidak membayarnya."

"Terserah."

Dia pun melangkah pergi meninggalkan ruanganku. Aku hanya bisa menatap punggungnya yang lama kelamaan menghilang di balik pintu. Ada apa dengannya? Jelas-jelas aku benar.

Aku tidak peduli dengan kejadian bodoh yang aku lakukan empat tahun lalu. Aku tidak peduli dengan seseorang yang bernama Kunpimook dan tidak ingin mengingatnya.

***

"Kenapa data keuangannya jadi seperti ini?" tanyaku sedikit marah pada sekretarisku. Ada yang tidak beres dengan data-data yang baru saja aku baca.

"Divisi keuangan yang mengurusnya."

"Panggil," perintahku singkat. Aom tentu saja sudah tahu siapa yang aku suruh untuk segera menemuiku.

Tiba-tiba saja kepalaku terasa sakit. Memijat pelipisku, aku menyandarkan tubuhku di kursi kerjaku. Melakukan hal itu hampir lima belas menit benar-benar tidak membuat sakit di kepalaku hilang. Apa maksud dari data yang baru saja kuterima ini? Mau mencoba untuk korupsi di perusahaanku, huh?

"Masuk."

Suara pintu yang sedang dibuka terdengar olehku. Kuarahkan pandanganku, disana ada Aom, sekretarisku. Dia menunduk sambil menyatukan kedua telapak tangannya seperti biasa. Aku hanya mengangguk saja.

"Beliau sudah di depan."

"Suruh dia masuk."

"Baik," jawabnya.

Aom segera mengundurkan diri, dan kemudian pintu kembali diketuk dari luar. Aku menyuruhnya masuk. Disana ada seorang laki-laki yang aku tebak sebagai orang yang bertanggung jawab akan semua data keuangan yang ada di depanku. Dia menunduk lalu menyatukan kedua telapak tangannya sopan.

"Duduk."

"Jelaskan," ucapku sambil menyerahkan dokumen yang berisikan data-data keuangan bulan ini. Dia membaca data tersebut dan wajahnya sedikit terkejut saat melihat isinya. Dia pun menjelaskan alasannya dengan sedikit terbata-bata. Alasan yang tidak masuk akal, menurutku.

"Mister..."

"Mau mencoba korupsi, huh?" tanyaku memotong pembicaraannya.

Hei, jangan kira aku bodoh dan dia bisa membodohiku. Jangan kira aku tidak tahu dengan gelagat orang yang sudah tertangkap basah.

Ma Babies [ MarkBam JackBam ] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang