Chapter 13

2.2K 231 1
                                    

Seluruh jalan Seoul telah ia lewati dari pagi hingga hari sudah terik seperti ini . Bahkan setiap jalan-jalan kecil pun ikut ia telusuri. Namun, apa boleh buat? Tak ada jejak kehadiran putrinya.

"Kita akan kemana lagi Nyonya?"

"Ku mohon temani aku lagi bi Young untuk menemukan Hyemi." pinta Sandra dengan tatapan masih fokus menyetir mobil.

Tak lama otaknya berfikir. Ia baru ingat bahwa ia dapat menemui Hyemi jika ia menghubungi nomer yang waktu itu mengirim pesan kepada Sehun. Tiba-tiba ide yang memang terbilang konyol tertangkap diotak Sandra. Ia berniat untuk menghubungi nomer tak dikenal tersebut. Beruntung Sandra menyimpan nomer tersebut diponselnya tanpa sepengetahuan Sehun.

"Bi, bagaimana jika kita kecafe dulu sebentar.?"

"Terserah nyonya."

Sandra pun memberhentikan mobilnya disebuah cafe dan memasukinya. Bibi Young sibuk dengan minuman dan makanan yang ada didepannya sedangkan Sandra meminta ijin untuk ketoilet.

Ditoilet Sandra segera mengambil ponselnya dari tas kecil yang ia bawa. Tangannya cukup bergetar saat akan menekan tombol hijau pada nomer yang tak dikenal tersebut. Antara yakin dan ragu untuk menghubunginya. Namun, ia ingat kalau nyawa Hyemi ada ditangannya. Dengan keberanian hanya sejengkal, Sandra menekan tombol tersebut dan meletakan ponselnya disamping telinga.

"Ternyata kau menghubungi ku juga Sandra."

Sandra terbelalak. Bagaimana bisa orang tersebut tahu bahwa Sandra menghubunginya?

"Siapa kau? Apa yang kau lakukan dengan putri ku? Ku mohon jangan menyakitinya!"

"Oww.. Calm down Ny.Oh, putri mu akan baik-baik saja jika kau bersedia untuk menemui bos ku malam ini."

"Malam ini?"

"Mengapa? Kau keberatan? Ku rasa kau memang tak sayang dengan put--"

"Baiklah aku akan kesana!" nada suara Sandra mulai mengeras. Bahkan ia tak menyadari bahwa dirinya sedang berada ditoilet cafe.

"Tapi ingat! Kau datang sendiri dan jangan sekali-sekali mengajak orang lain, apalagi Sehun!"

Sandra terdiam. Apa mungkin ia memiliki keberanian untuk menemui penculik tersebut?

"Perlu kau ketahui juga. Jika kau mengajak Sehun, bos ku tak akan segan-segan untuk memusnahkannya."

"Biadab kalian! Aku akan menemui kalian malam ini tanpa seorang pun, termasuk Sehun."

Pria yang ada ditelepon tersebut tertawa penuh kemenangan "akan ku kirim alamatnya Ny.Oh. Sampai jumpa!"

Panggilannya langsung terpustus sepihak, bahkan sebelum Sandra membalas ucapan pria tersebut. Sandra mengepal kedua tangannya , ia ingin sekali membunuh orang yang berada dibelakang layar permainan ini. Tak terasa sebuah tetesan mengalir dari mata indahnya. Ia kembali teringat dengan putrinya yang tak tahu bagaimana keadaannya sekarang. Dengan cepat Sandra menyeka air matanya dan bergegas keluar menemui bibi Young agar tidak dicurigai olehnya. Namun, sebelum keluar Sandra mempolesi wajahnya dengan make-up agar tidak terlihat bahwa ia habis menangis tadi.

Sandra segera memasang senyumnya saat kembali duduk dihadapan bibi Young. Ia tak mau kalau bibi Young mengetahui semuanya.

"Kenapa lama Nyonya?"

"Aku tadi sedang make-up ditoilet karena wajah ku terlihat lesu karena sudah hampir empat jam mencari Hyemi."

Bibi Young hanya mengangguk mengerti. Beruntung wanita tersebut tak mencurigainya.

"Ohiya bi, nanti jika Sehun pulang malam dan aku tak ada dirumah, bilang kalau aku sedang meminta bantuan teman ku untuk mencari Hyemi."

"Mengapa nyonya harus meminta bantuannya malam?"

Pertanyaan itu membuat Sandra terdiam sejenak.

"Itu karena siang dan sore ia masih bekerja."

"Oh baiklah."

Sungguh lega bibi Young tidak mencurigainya lagi. Sandra tahu kalau Sehun akan pulang malam karena tadi Sehun mengirim pesan jika siang ini setelah dari rumah sakit ia langsung mencari Hyemi tanpa kembali kerumah dan mungkin akan pulang malam hari.

***

Jongin berjalan dikoridor rumah sakit. Ia sedang tidak ada jadwal siang ini. Tanpa disengaja ia bertemu dengan Sehun yang kelihatannya sedang terburu-buru.

"Sehun, ada apa? Mengapa kau pulang cepat?" tanya Jongin.

"Aku harus membantu Sandra dan bibi Young untuk mencari Hyemi."

"Seperti itu, baiklah. Semoga pencarian mu berhasil."

Sehun mengangguk dan segera bergegas pergi dengan langkah yang tergesa-gesa. Sedangkan Jongin hanya tersenyum sinis. Ia segera melanjutkan langkahnya.

Sungguh, hatinya sangat bahagia saat mengetahui rencananya berjalan sangat mulus. Bahkan tak pernah dibayangkan bahwa rencanannya akan semulus ini. Sangat beruntung memiliki otak licik seperti Jongin.

Drt..drtt..

Ponselnya bergetar menandakan ada panggilan. Itu dari anak buahnya. Dengan cepat Jongin segera mengangkatnya.

"Tuan, ada berita bagus."

"Katakan."

"Nyonya Sandra akan menemui anda malam ini dan saya sudah mengirim alamat hotel anda."

"Usahakan ia tidak membawa siapa-siapa."

"Sudah tuan, saya sudah mengancamnya dan saya rasa ia akan takut dengan ancaman itu."

"Kerja bagus, aku akan tiba pada pukul lima sore. Dan pastikan juga kalau Hyemi tidak pergi kemana-mana."

"Iya tuan."

Jongin mematikan panggilannya sepihak. Ia kembali tersenyum penuh kemenangan. Kini rencananya hampir selesai dan mungkin rencananya sudah mencapai puncak. Hanya ada satu rencana lagi yang belum ia mulai.

Memusnahkan Sehun.
-
-
-
-
-
-
TBC~
_____________________________________

Hai!

Duh.. Author lagi sedeng semangat2nya nih:v
Ya, maaf kalo mungkin ada yang sedikit gak jelas dan bahkan banyak typo yang berkeliaran dimana-mana..

Jangan lupa V&C kalian guys:*

*SalamCium.. Muah:v

(II) Sehun??? (Exo Fanfiction )Where stories live. Discover now