Chapter 1

10.5K 415 5
                                    

#TypoMerajalela

Sore ini mereka tengah berjalan-jalan disebuah mall. Tiba-tiba mata mereka menangkap sebuah toko tempat penjual perlengkapan bayi.

"Sandra, mari kita kesana. Sekalian mempersiapkan keperluan untuk anak kita kelak."

"Ne, Sehun. Kajja."

Mereka memasuki toko dan melihat-lihat. Mereka melihat sebuah ranjang bayi dengan penjagaan disamping kanan dan kiri.

"Sandra, bagaimana kita ambil tempat tidur ini?"

"Boleh, aku mau warna biru."

"Tidak, aku mau warna merah muda."

"Aku maunya biru Sehun"

"Tapi, aku maunya merah muda Sandra."

Sandra mempoutkan bibirnya "Biru saja ya biru saja." Sandra menggoyangkan lengan Sehun.

Sehun menghelakan napas beratnya "Kalau begitu kita ambil saja warna putih, inpas kan? Kau tidak dapat warna biru dan aku tidak dapat warna merah muda."

Sandra berfikir sejenak hingga akhirnya ia menganggukan kepalanya. Kini usia kandungannua sudah menginjak tujuh bulan. Jadi, sekarang mereka berdua tengah disibukan untuk menyiapkan kehadiran buah hatinya.

Seusai memesan tempat tidur tersebut untuk dibawa kerumah. Sehun dan Sandra kembali memilih-milih. Seperti baju, sepatu , dan perlengkapan lainnya. Ya sudah pasti mereka berselisih dulu karena perbedaan pendapat. Dan pelayan toko hanya bisa diam sembari menggelengkan kepala saat melihat pertengkaran kecil lucu mereka.

Setelah puas berbelanja, Sehun mengajak Sandra untuk makan karena perutnya sudah terasa sangat kosong.

"Sandra, kau mau makan apa?"

"Apa saja, sama seperti mu."

Sehun memesan menu untuk makan malam mereka dimall tersebut kepada pelayan.

Tak lama makanan mereka tiba dan mereka segera menyantapnya.

***

Sehun mengendarai mobil dengan perlahan. Sedangkan Sandra menyandarkan kepalanya kejendela. Ia menatap kearah luar.

"Sandra, kira-kira tempat tidur bayi yang kita pesan sudah tiba belum ya?" Sehun berusaha memecahkan keheningan.

"Coba saja kau telepon Bibi Young."

Sehun segera memasang headset ditelinganya. Ia meminta Sandra untuk menekan nomor bibi Young karena dirinya sedang fokus menyetir.

"Yeoboseyo? Bi Young, apa ranjang bayi yang ku pesan sudah datang?"

"Sudah tuan. Dan sudah diletakan di kamar atas."

"Baiklah, terima kasih bi Young. Kami sedang arah pulang."

Seusai berbicara Sehun mematikan teleponnya. Ia melirik sejenak kearah Sandra. Ternyata wanita itu sudah tertidur pulas. Sehun kembali memfokuskan diri menatap depan.

Tak lama mereka tiba dirumah. Sehun yang tak tega membangunkan Sandra, akhirnya menggendong wanita tersebut. Walaupun rasanya berat karena kandungan Sandra yang sudah membesar, tetapi Sehun tetap kuat untuk membawa Sandra kekamar dilantai dua.

Ia merebahkan diri Sandra. Sehun menatap sejenak wajah damai wanita tersebut yang sedang tertidur.

Sehun berjalan keluar kamar. Ia melihat sebuah kamar dengan pintu berwarna putih. Ia kemudian memasuki kamad tersebut.

Sehun menyalakan lampu agar ruangan tersebut terang. Ia tersenyum setelah melihat seluruh perlengkapan untuk buah hatinya sudah berada didalam kamar. Ia menatap ranjang bayi yang tadi ia beli.

Sehun mendekatkan diri ranjang tersebut. Ia merekahkan senyumnya semakin lebar.

"Kelak, rumah ini akan ramai dengan hadirnya tawa dan tangis seorang bayi."

Setelah lama melihat-lihat kamar untuk buah hatinya tersebut. Sehun kembali kekamarnya.

Saat memasuki kamar Sehun tidak melihat Sandra berada diatas kasur.

"Ahh perut ku."

Sehun mendengar suara rintihan Sandra. Ia melihat kelantai dan ternyata terlihat Sandra yang sedang merintih kesakitan.

"Sandra? Ada apa?"

"S..Sehun, perut ku."

"Kau tak--- astaga ada darah."

Betapa tersejutnya Sehun saat melihat darah mengalir dikaki Sandra.

"Bibi Young! Bibi Young." teriak Sehun.

Tak lama Bi Young datang dan ia bertanya ada apa dengan Sandra. Bibi Young segera menyuruh Sehun untuk membawa Sandra kerumah sakit karena sepertinya Sandra akan melahirkan.

Sehun segera menggendong Sandra menuju mobil. Sandra didudukan dikursi belakang dengan ditemani bibi Young. Sehun kemudian menancap gas menuju rumah sakit. Ia memilih rumah sakit tempatnya dan Sandra bekerja karena jaraknya tidak terlalu jauh.

"Ahh, bi Young perut ku! Sehun bisa tidak kau cepetan huh? Cepat Sehun!" Sandra terus berteriak didalam mobil. Ia menahan rasa sakit yang teramat diperutnya.

"Sehun cepattttt!!!!! Kau lambat sekali!" Sandra menarik rambut Sehun dari belakang dengan kencang.

"Sandra! Lepas aku sedang menyetir!"

"Nyonya, lepas, biarkan tuan memfokuskan diri." bibi Young segera menenangkan Sandra. Bi Young menyuruh agar Sandra menarik napas agar dapat lebih tenang.

Tak lama mereka tiba dirumah sakit. Sehun segera membawa Sandra untuk masuk.

"Sehun, ada apa dengan Sandra larut malam begini?" tanya Sooji yang merupakan dokter sekaligus rekan kerja Sandra dan Sehun.

"Entahlah, tolong kau tangani."

"Baiklah."

Sehun ditemani Bibi Young menunggu diluar ruangan. Mereka terlihat sangat cemas. Tak lama terdengar suara bayi dari dalam ruangan. Sooji pun terlihat keluar.

"Sehun, maaf. Ternyata Sandra bukan mengandung tujuh bulan, tetapi sembilan bulan." ucap Sooji

"Lalu?"

"Ia sudah melahirkan. Dan selamat bayi kalian perempuan."

Sehun membulatkan matanya. Seketika bibirnya membentuk lengkungan. Ia tersenyum senang.

"Sooji, apa aku boleh melihatnya?"

"Boleh, kalau begitu aku pergi dulu Sehun. Sudah ada suster yang merawat Sandra didalam."

Sehun mengangguk. Ia segera memasuki ruangan dengan semangat. Ia melihat keranjang yang ditempati Sandra. Seketika senyuman Sehun kembali mengembang saat melihat seorang bayi mungil yang tertidur disamping Sandra.

"Selamat, kau mendapatkan seorang putri." ucap Sandra yang masih terlihat lemas namun memaksakan untuk tersenyum.

"Sandra, terima kasih. Kau telah memberi ku bidadari kecil dikeluarga kita." Sehun segera memeluk Sandra. Begitupula Sandra yang membalas pelukan Sehun. Kemudian mereka melepas pelukan.

"Siapa nama yang telah kau siapkan untuknya?" tanya Sandra.

"Aku akan beri nama Oh Hye Mi."

"Oh Hye Mi? Boleh juga."
-
-
-
-
-
-
TBC~
_____________________________________

Hi! Ada yg rindu dengan author? Haha ngarep..

Ohiya Chapter 1 ini sedikit gak jelas, tapi diusahain bakal lebih seru. Dan untuk konflik mungkin akan muncul di chapter 6 atau 7.. Tunggu aja ya..

(II) Sehun??? (Exo Fanfiction )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang