part 15

84.4K 2K 190
                                    

"Jawaban apalagi yang mau aku berikan pada icha kalo ditanya mengenai rahel" tanyaku dalam hati

"Ia cha, kenapa" tanyaku berusaha santai
"Mungkin kamu lagi khawatir keberadaan rahel makanya aku berani nelpon kamu" ujar icha
"Kamu gak usah Khawatir dia baik baik aja kog" sambung icha lagi
"Dia dimana cha?" Tanyaku memastikan keberadaannya bagaimanapun ada sedikit kelegaan dihatiku mendengar hal itu
"Dia disalah satu tempat untuk menenangkan diri, saranku kamu jangan ganggu dia dulu hingga dia merasa baikan"
"Aku hanya pengen tau aja cha dia dimana aku janji tidak akan mengganggunya, aku harus melihat kondisinya dulu baru aku bisa tenang"
"Maaf vin aku sudah janji pada rahel untuk tidak memberitahu siapapun, ini aja aku sudah melanggarnya karena aku yakin kamu pasti kwatir banget"
"Please cha, kasih tau aku, aku Nggak bisa tenang, aku janji hanya melihat kondisinya dari jauh, aku tidak akan mendekatinya"
"Dia berada di villa suamiku" icha memberitahukan alamat vila suaminya yang terletak di sekitar pantai yang lumayan jauh dari rumahku
"Makasih banget cha informasinya" ujarku dan menutup telpon

Aku segera melajukan mobilku ke tempat yang disebutkan icha, aku menyamar agar bisa melihat kondisi rahel, dia sedang duduk menghadap pantai, kulihat tatapannya kosong. Aku mengamatinya dari jauh
Aku bersyukur sekali dia baik baik saja, tidak melakukan tindakan bodoh
Setelah puas melihatnya aku kembali kekantor

"Pak, apakah benar bapak yang tanda tangani ini" ujar sekretarisku
"Ia, kenapa ada yang salah?" tanyaku masih sibuk melihat foto foto rahel yang kuambil tadi
"Begini pak, klien kita bilang kalo bapak sudah setuju menjual proyek yang sedang dibangun dan namanya sudah diganti bukan atas nama bapak lagi"
"Maksud kamu"
"Ini pak, silahkan bapak baca" sekretarisku meninggalkan berkas itu di mejaku dan aku membacanya. Ternyata aku sudah ditipu klienku proyek kakakku yang sekarang hampir selesai sekarang sudah berpindah nama, aku menggadaikan perusahaan sebagai jaminan saat membangun proyek itu dulu.

Seketika aku lemas, badanku tidak bisa lagi ku topang, bagaimana mungkik ini bisa terjadi? Proyek yang sejak dulu dibangun almarhum kakakku kini sudah hampir selesai tapi betapa bodohnya aku menandatangani itu menjadi nama orang lain

"Bagaimana ini ka" tanyaku Frustasi aku yakin kakaku sangat kecewa diatas sana, aku tidak bisa menjalankan amanahnya

Sekretarisku kembali keruanganku membawa berkas perjanjian dan disana aku berjanji untuk memberikan 60 % aset perusahaanku kepada klien yang telah mencuri proyek kakakku iti artinya perusahaan ini akan bangkrut

"Aku semakin terpuruk, apakah ini karma karena aku telah menyakiti rahel, bagaimana ini" ujarku tidak tau mau berbuat apa lagi

Aku pasti tidak membacanya lagi kemarin karena sibuk memikirkan rahel, seketika pertahananku runtuh aku terjatuh bagaimana mungkin satu masalah belum lagi selesai sudah datang lagi masalah

Aku seperti orang bodoh, tidak tau lagi melakukan apa, apa yang bisa kuperbuat dengan keadaan ini, seseorang yang ku harap bisa menjadi tempat aku menumpahkan segala bebanku tidak berada disampingku. Pandanganku gelap dan aku tidak tau apa apa lagi

"Vin sadar" ujar ronal menepuk nepuk pipiku ntah sudah berapa lama dia berada disini
"Kamu kenapa? Sampe pingsan" ujarnya kwatir dan membanguku untuk bangun dan menyenderkan kepalaku di sofa ruanganku
"Apa yang harus aku lakukan Ron, perusahaan ini bentar lagi akan bangkrut, aku sudah melakukan kesalahan terbesar" ujarku lemas
"Kamu nggak boleh gini vin, kamu pemimpin perusahaan ini kalo pemimpiinnya aja putus asa gimana lagi bawahanmu" ujar ronal menyemangatiku
"Apa lagi yang bisa kulakukan dengan keadaan ini Ron, perusahaan ini sudah diambang kehancuran, mungkin ini karma karena telah melukai rahel" ujarku patah semangat
"Kamu nggak boleh begini vin, kita pulang aja yok kerumah, perusahaan biar aku yang urus" ujar ronal menopangku berjalan ke mobil. Dia membaringkanku dirumah, seketika kurasakan badanku seakan lumpuh semua untuk kedua kalinya aku merasa terpuruk dalam hidupku pertama saat aku mengetahui risa magi bunuh diri kedua karena rahel dn perusahaan ini

My First KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang