6. Struggle is Real

66.2K 3K 31
                                    

SARA menatap frustasi pada lembaran-lembaran kertas dihadapannya. Bahkan ia mengacak-acak rambutnya karena emosi. Ya, dia sedang mengerjakan tugas akutansi yang baru saja diberikan oleh dosennya--you know, siapa lagi kalau bukan Gibran.

"AAAAAAAAAA!! Pusing! Kenapa sih didunia ini harus ada materi beginian. Nggak ngerti!", teriaknya dengan kesal seraya berjalan ke kasur lalu menenggelamkan kepalanya disana. Baru saja Sara akan tertidur, tiba-tiba handphone-nya berdering.

"HALO.", ucapnya tanpa melihat caller id nya. Well, dia terlalu malas.

"Halo, cantikku sayangku. Galak amat sih, lagi apa?",

Jawaban dari seberang sana sontak membuat Sara terbangun dan menjauhkan handphone-nya dari telinganya. Damn, this guy!

"Gibran?",

"Ya, kenapa? Kamu gak kangen sama saya apa? Padahal saya kangen terus lho sama kamu.", tanya Gibran seraya tersenyum diseberang sana.

Pernyataan pede Gibran membuat Sara reflek mendengus kesal seraya memutar bola matanya. Gombal!

"Serius deh ya, Gibran. Kamu kenapa sih jadi suka banget gombal-gombal najis gitu. Mendingan balik kayak biasa aja deh!",

"Lho, kan aku serius sayang, aku selalu merindukanmu setiap saat.",

"Ya, ya. Whatever. Ngapain nelpon?",

"Kan aku udah bilang, kangen sayang.",

"Haaah, kamu kenapa sih? Lagi kenapa?",

"Aku pengen ngelamar kamu.",

Pernyataan spontan Gibran sontak membuat Sara nyaris membanting handphone-nya. Apakah lelaki ini gila?

"Bilang sama aku kalo kamu lagi bercanda.",

"Unfortunately, nggak.",

"Ah, kamu bikin pusing doang bisanya. Makin aneh-aneh aja!",

"Aku serius, Sara.",

"Terserah. Udah ya, aku ngantuk. Good night.",

"See you tomorrow sweetheart. Good night, love you!",

WHAT?!

---

"SARA! Oh my God, me miss you like so much! Eh, lo udah gila pake croptop sama skinny jeans begono ke kampus? Gila! Lo nggak liat apa kalo daritadi cowok-cowok seantero kampus ngeliatin lo, hah?", ucap Wella dengan panjang lebar begitu melihat sahabatnya di koridor kampus.

"Haaah, lo kayak nggak tau gue aja. Masa gue harus pake short skirt sama high heels yang ewww not my style sama kemeja membosankan gitu? Heck no.", ucap Sara seraya mengibaskan tangannya ke belakang lalu menatap Wella dari atas kebawah.

Short skirt--tepatnya mini skirt atas lutut berwarna merah, kemeja putih tanpa lengan, dan wedges hitam tak lupa handbag Givenchy kesayangannya.

"Mau sampe kapan lo pake croptop, skinny jeans--yang too skinny, sama sneakers mulu? Lagian ini seksi banget lagi kalo dipake ke kampus!",

Ucapan Wella membuat Sara mengernyitkan dahinya, seksi?

Seksi darimana!

"Hah, lo udah gila ya bilang outfit gue seksi. Seksi darimana bego! Lo tuh yang seksi!", ucap Sara seraya menoyor kepala gadis itu.

Wella hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Bagaimana bisa gadis ini tidak menyadari bahwa outfit nya yang terkenal badass itu sangat seksi dimata lelaki.

"Outfit lo tuh bikin bad--",

Ucapan Wella terpotong karena Gibran tiba-tiba muncul dan menginterupsi,

"Permisi, Wella. Saya pinjam Sara sebentar, ya. Ayo!",

Lalu Gibran membawa--tepatnya menarik Sara mengikutinya ke ruangannya lalu menghempaskan gadis itu ke sofa. Apa-apaan lelaki ini!

"Bapak apaan sih!", ucap dengan kesal setelah Gibran melepaskan tangannya.

Gibran hanya menghembuskan nafasnya seraya memijat batang hidungnya pelan.

"Kamu yang apa, Sara! Kenapa kau suka sekali pakai pakaian seperti itu, sih!",

Pakaian seperti apa?

"Lah, pakaian saya kan emang seperti ini, PAK Gibran. Lagian apa salahnya sih pake croptop. Saya juga sering liat banyak cewek-cewek yang pake croptop di kampus ini. Kenapa saya mulu sih!",

"Kalau mahasiswi lain yang pakai baju itu, saya nggak peduli, Sara.",

"Ya terus kenapa Bapak musti repot-repot ngurusin saya, coba?", tanya Sara dengan kesal. Kalau dia nggak peduli urusan mahasiswi lain, ngapain repotin masalah baju Sara, coba?

Rasanya kemarin malam lelaki ini meleponnya dengan sikap yang sangat baik, kenapa sekarang jadi ngeselin, sih?

"Saya pedulikan kamu, Sara. Karena kamu kekasih saya!",

Masalah status lagi, status lagi. Rasanya Sara nggak pernah benar-benar menghayati perannya sebagai PACAR lelaki ini, deh. Kenapa ini orang baper, sih?

"Kekasih PURA-PURA ya, Pak. Lagian mau sampe kapan sih kita kayak gini terus?! Saya nggak pernah ngerasa jadi kekasih bapak. Dan masalah pakaian saya bukan urusan anda dong!",

Protesan Sara tidak didengarkan oleh lelaki itu. Dan Sara terkaget setengah mati saat Gibran tiduran di sofa dan mengalaskan pahanya sebagai bantal. What? Ini kampus! Dan pintu ruangan lelaki itu terbuka. Apa kabar kalau ada dekan yang lewat!

"Saya udah bilang, kan. Saya mau ngelamar kamu, Sara. Saya serius. Dan urusan baju, you look so HOT in that kind of outfit. Okay? Dan saya nggak tahan liat tatapan-tatapan nakal mahasiswa kampus ke kamu setiap kali kamu jalan, Sara.", jawab Gibran seraya mengelus pelan pipi gadis itu.

Nyaris membuat Sara berhenti bernafas.

"P-pak, bangun deh, beneran, nggak enak kalo ada yang liat tar dikira ngapain lagi.", ucap Sara seraya menepis tangan lelaki itu. Tapi justru membuat Gibran gemas setengah mati.

"Bagus, dong. Biar pada tau aja kalau kamu milikku, jadi nggak ada yang deketin kamu lagi.",

"Lah, bapak lebay. Lagian rasanya nggak ada yang deket-deket saya deh kecuali satu orang--",

Ucapan Sara membuat Gibran sontak berdiri dari tidurnya dan terduduk dengan tatapan was-was. Satu orang? Siapa?

"Siapa?",

"Om-om mesum ngeselin yang ada didepan saya ini.",

Jawaban Sara membuat Gibran tersenyum lalu menarik gadis itu terduduk di pangkuannya.

"Saya suka sama kamu, selalu. Itu kalo kamu mau tau.", kata Gibran tanpa memperdulikan pintu ruangannya yang terbuka dan mencium pelan bibir gadis itu.

"Gibran, Mama dat--KALIAN LAGI NGAPAIN?!",

Shit.

---

A/N:

Sorry udah beberapa hari gak update! Enjoy ya guys, jangan lupa sambil dengerin lagu yang ada di mulmed jadi lebih ngena! Jangan lupa vote and comments. Di mulmed juga ada Gibran sama Sara, check em out, cheers!

Merry

Miss BombshellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang