Part 3

1.6K 114 17
                                    

"Bekerja keras adalah syarat untuk sukses. Karena sukses tidak akan bisa dicapai kalau hanya berdoa tanpa ada usaha dan kerja keras"

--------

Selalu terlukis sebuah senyuman indah yang tak pernah lepas dari bingkai wajahnya. Membuatnya terlihat manis dan ramah dimata orang lain. Walaupun, dibalik senyum manisnya tersebut, tersimpan sebuah beban hidup yang sangat berat untuk anak seumurannya. Yang harus ditanggungnya seorang diri.

Ia memiliki dua orang adik kecil yang masih harus ia sekolahkan. Ia harus bekerja keras membanting tulang untuk menghidupi keluarga yang masih ia miliki. Ia hidup di dunia ini hanya bertiga dengan kedua adiknya. Orang tuanya telah tiada sejak 2 tahun yang lalu. Maka dari itu, ia bekerja sebagai seorang pelayan disebuah cafe dekat sekolah sejak ia menginjak kelas 1 SMA. Gaji menjadi seorang pelayan memang tak seberapa, hanya cukup untuk menghidupi dirinya dan kedua adiknya sehari-hari.

Airyn adalah murid yang cerdas, walaupun ekonominya sangat-sangat terbatas tetapi ia masih terus berusaha untuk bisa bertahan hidup. Karena ia ingin meraih cita-citanya dan ia tidak ingin adik-adiknya merasakan beban hidup yang selama ini ditanggungnya seorang diri tanpa adanya orang tua lagi.

********

Pagi ini, Airyn bangun lebih awal sebelum matahari terbit dan ayam berkokok. Inilah rutinitasnya sehari-hari, bangun dipagi hari untuk membuat sarapan. Selepas ia selesai mandi dan melakukan ibadah, ia membangunkan kedua adiknya yang sedang tidur di kamar yang sama.

Cekrek

Pintu kamar kedua adiknya terbuka dan terpampanglah dihadapannya kedua adiknya yang tidur saling berpelukan satu sama lain. Dalam hatinya yang terdalam, ia merasa sedih melihat kedua adiknya yang harus hidup tanpa kasih sayang kedua orang tuanya. Airyn masih beruntung karena ia sempat merasakan kasih sayang kedua orang tuanya. Tetapi, kedua malaikat kecilnya itu tak seharusnya merasakan ditinggal oleh kedua orang tuanya disaat umurnya masih sekecil ini. Andai saja waktu dapat berputar, ia akan meminta kepada Tuhan supaya kedua orang yang amat dicintainya itu dapat kembali ke pelukannya, memeluknya erat dan tak akan membiarkannya diambil kembali.

"Dek, bangun yuk!"

Airyn mencoba membangunkan kedua malaikat kecilnya ini, sedikit sulit memang untuk membangunkan mereka berdua. Tetapi, ada satu cara paling ampuh agar mereka bangun dari mimpi indahnya.

"Hayo, kalo gak mau bangun, kakak kelitikin nih!" ancam Airyn

Tak ada respon apapun dari kedua adiknya, akhirnya mau tak mau ia harus melakukannya.

"Kakak itung sampe tiga nih," ucapnya

"Satu..."

"Dua..."

"Tigaa..."

Airyn langsung menggelitiki seluruh tubuh adiknya, membuat kedua adiknya tertawa kencang sambil berusaha melepaskan diri dari kakaknya yang satu ini. Tak kuasa menahan kegelian ditubuhnya, hingga membuat mereka mengeluarkan sedikit air mata.

"Kakak, ampun!" mohon kedua adiknya secara bersamaan

"Kata sandinya dulu, baru kakak lepasin," ancam Airyn

"Kakak Ara cantik deh..." jawab mereka secara serempak dengan nada dibuat manja

"Nah, gitu dong! Gih kalian mandi terus nanti sarapan, oke?"

"Siap kak!" mereka langsung hormat layaknya seorang tentara yang hormat kepada sang jenderal.

Airyn pun kembali ke ruang makan untuk menyiapkan sarapan mereka. Setelah menunggu beberapa saat, datanglah kedua adiknya yang terlihat sudah berpakaian rapih. Rey dengan balutan seragam SD dengan pipinya yang sedikit chubby dan badannya yang berisi membuatnya terlihat sangat menggemaskan. Dan Keyla dengan baju rumahan bergambar frozen kesukaannya. Mereka pun makan dengan diselingi candaan yang mereka ciptakan.

ALRYN [ON EDITING]Where stories live. Discover now