Part 30 Kecewa

2K 77 0
                                    

Tok tok tok

"Kak Jody,,kak...!!"

Sudah sedari lima menit yang lalu aku berdiri didepan kamar kakak ku ini,mencoba membangunkannya sepagi ini. Rasa keinginan ku untuk segera menceritakan kejadian ditelepon semalam dengan kak Jody membuat ku susah untuk bisa tidur dengan nyenyak. Sekeras apapun mata ini berusaha untuk kupejamkan tidak pernah berhasil lamtaran pikiran ku masih terpusat pada Nino dan sikap aneh nya padaku.

Saat ini aku butuh seseorang untuk mendengarkan keluh kesahku. Biasanya jika hal-hal seperti ini terjadi,aku pasti langsung mencari Sarah dan segera menceritakan padanya apa yang sedang kualami,tapi kali ini entah kenapa aku ingin sekali membaginya dengan kakak ku itu karena aku yakin dia menyimpan sebuah rahasia tentang Nino yang tak kuketahui. Maka dari itu aku harus menceritakan hal ini padanya dan berusaha membujuk nya untuk memberitahu diriku apa yang tidak kuketahui belakangan ini.

"Kakak bangun dong,udah siang tau" teriak ku sambil menggedor-gedor pintu kamarnya. Sayup-sayup terdengar suara lenguhan panjang dari dalam sana. Sepertinya dia kesal karena acara tidur nya kuganggu.

"Mel,lo gila ya teriak-teriak pagi-pagi begini. Berisiiiikkk taauu...!!" Teriak kakak ku masih dari dalam kamarnya. Benar-benar marah sepertinya.

"Pagi dari mana,ini udah siang hampir jam setengah sepuluh. Bangunn kenapa sih kak. Gue mau curhat kak.." rengek ku didepan kamar kak Jody,suara aku buat semelas mungkin,berharap kak Jody membuka pintu kamarnya.

Terdengar suara menggerutu dari dalam kamarnya. Biarlah sekali-sekali ngerjain dia,toh sudah lama juga kan gak bertengkar dengannya.

Cekllekk.!!

Knop pintu kamar kak Jody berputar. Aku tersenyum penuh kemenangan. Kulihat wajahnya yang masih setengah mengantuk ,sesekali kak Jody menguap lebar,kedua tangannya menyilang didada bidangnya yang terbungkus dengan kaos putih lusuh miliknya ditambah lagi dengan rambut nya yang berantakan membuat kak Jody semakin tampan.

Terkadang aku sangat menyayangkan dirinya,diumur yang dibilang cukup matang,dengan diwarisi wajah dan fisik yang sempurna serta pekerjaan yang mapan,kakak ku itu belum menginginkan kehidupan yang benar-benar serius dengan seorang wanita,bahkan setahun belakangan ini aku tak pernah melihat dia menggandeng wanita lagi.

Sempat beberapa saat aku terpana melihat ketampanan yang sesungguhnya dari kakak ku ini dan baru sekali dalam hidupku aku benar-benar mengakui bahwa kak Jody memang mempunyai wajah yang tampan.

" kenapa lo ngeliatin gue kaya gitu.." ucap kak Jody sembari mengernyitkan dahinya.

"gue ganteng yaa..??" lanjutnya lagi sembari tersenyum jahil kearahku.

Timbul niat dalam hatiku untuk menjahili kakaku yang super duper pede ini.

"Kepedean lo kak"gue ngeliatin lo karena ada sesuatu yang mengecap dikedua pipi lo itu" kataku sambil menunjuk wajahnya dengan ekspresi jijik.

Buru-buru kak Jody menghambur kedalam kamarnya lagi,mengecek kebenaran dari perkataan ku barusan. Kedua tangannya menggosok pipinya secara bergantian. Melihat ekspresinya yang seperti itu membuat ku meledakan tawaku.

"bhahahahahha" suara tawaku menggema diseluruh penjuru kamarnya. Sepertinya dia mulai sadar bahwa aku telah mengerjainya. Kak Dion berbalik menghadap kearahku dengan kedua tangan dipinggangnya.

"Bagus yaa,sekarang udah berani ngerjain gue ternyata" Awas lo ya Mel gue balas nanti" ucapnya sambil kembali mematut dirinya,sesekali dia menggumam,memuji ketampanan wajahnya sendiri.

" Lagian gue gak habis pikir punya kakak pedenya selangit" ciihh..!! semburku asal.

Namun ucapanku tak digubrisnya lagi. Kak Jody duduk dimeja kerjanya dan tangannya mulai membuka laptop milik nya,benda mungil yang selalu ia bawa ketika pergi ke kantor. Pandangannya fokus mengarah kelayar monitor,sesekali tangannya menggerakan mouse,memindahkan kursor dari satu tab ke tab yang lainnya.

Pacar Ku Berondong..Where stories live. Discover now