Part 22 Sakit Hati..??

2.1K 88 0
                                    

Gak kerasa hubungan ku dengan Nino sudah menginjak bulan ke dua. Sejauh ini yang kurasakan terhadapnya gak lebih dari sekedar pasangan kekasih lain pada umumnya. Waktu yang kami habiskan berdua juga sama seperti pasangan yang lain. Seperti nge-date,jalan,nonton,liburan bareng dan sebagainya sudah kulakukan dengannya.

Nino juga gak banyak menuntut apapun dari diriku,sebagai seorang kekasih dia memberi ku kebebasan untuk melakukan apa yang ku mau. Dia juga gak pernah marah jika aku melakukan kesalahan padanya. Bagiku dia terlalu sempurna dimataku dan aku beruntung memilikinya.

Aku berharap hubungan kami akan bisa lebih serius lagi dan terutama bisa mendapatkan restu dari kak Jody. Pasalnya sejak awal aku mengenalkan Nino pada keluargaku cuma kak Jody aja yang gak welcome sama dia. Mungkin ia kecewa karena melihatku gak jadi menikah dengan Jeremy mengingat belakangan ini kuketahui kakak ku itu ikut bermanivestasi di usaha bengkel nya Jeremy. Mungkin dia berpikir kalau sampai aku jadi nikah sama Jeremy maka kerja sama yang mereka buat akan lebih menguntungkan lagi.

Tapi keinginan itu harus terkubur dalam-dalam karena aku sendiri yang sudah mematahkan harapannya. Ngomong-ngomong soal Jeremy,dia apa kabarnya ya sekarang. Semenjak perjodohan kami batal dan mengetahui aku sudah memiliki Nino disampingku,sikap nya berubah padaku.

Seolah-olah dia menghindari ku karena aku telah membuat impian orang tuanya mempunyai menantu seperti ku pupus sudah. Mungkin ini juga salahku,aku yang terlalu terburu-buru mengambil sikap untuk menerima Nino menjadi kekasihku disaat situasinya gak memungkinkan untuk mencari pendamping lain selain Jeremy.

Tapi keputusan yang kuambil saat itu sudah sangat tepat. Aku cuma mengikuti kata hatiku aja dan menjalaninya sesuai keinginanku. Bagiku cepat atau lambat sama saja. Toh aku akan menerima Nino juga sebagai kekasih ku karena itulah yang kuinginkan sejak dulu.

Bip bip bip..

Nino calling...

Suara panggilan di ponselku membuyarkan lamunanku dalam sekejap. Kuraih ponsel yang kutaruh disamping ku. Oh ternyata dari sang pacar.

"Hallo No" sapaku padanya.

"Heii sayang lagi apa..???" Nanti malem aku jemput kamu jam berapa??" tanyanya.

Oh iya hampir saja aku lupa. Malam ini kan acara pesta tunangannya Rio sama Natalie. Untung saja Nino menelponku kalau tidak aku pasti sudah lupa dengan acara itu. Dan kalau aku sampai lupa,huuhhh jangan harap bisa terbebas dari amukannya.

"Acaranya kan jam 7 malam berarti kamu jemput sekitar jam /7 aja. Lagian gedungnya kan gak jauh dari sini" jawabku.

"Siap tuan putri hehehe... Jangan lupa dandan yang cantik karena aku mau membuat semua tamu wanita yang hadir disana melirik iri karena kecantikanmu"

Dasar dia ini,selalu saja memujiku. Tapi kok aku biasa aja yaa dengernya. Gak ada perasaan bahagia karena dia selalu menggoda ku dengan pujian-pujian itu. Berbeda dengan Jeremy yang selalu berhasil membuat pipi ku merona walaupun hanya dengan pujian yang biasa-biasa saja.

Misalkan "Lo boleh-boleh aja tampil berbeda dari biasanya tapi gue lebih suka lo yang apa adanya,alami tanpa make up yang berlebihan kaya gini" .

Kalau dia udah bicara seperti itu,aku jamin detik itu juga pipi ku langsung berubah seperti kepiting rebus.
Ohh tidak kenapa disaat seperti ini aku malah memikirkan anak itu sih. Jelas-jelas yang sedang menggoda ku saat ini adalah pacar ku. Huuuuhhh mikir apa sih aku ini..!!!

"Iaa anything for you my dear" ucapku lembut dan membuat si penelpon diujung sana teriak gembira mendengar ku yang sudah mulai berani mengobral kata-kata manis seperti tadi.

Pacar Ku Berondong..Where stories live. Discover now