Part 26 Kebenaran (part 2)

1.8K 88 0
                                    

Author Pov

"Gak salah lagi lelaki itu...!!!" desis Jeremy. Tanpa ia sadari tangan kanannya mengepal keras hingga buku-buku jarinya memutih. Ia tidak menyangka bahwa malam ini dirinya akan disuguhkan pemandangan seperti itu.

"Jadi lo udah liat..?? Gak nyangka bakal secepat ini" Jeremy menoleh kearah sumber suara disampingnya.

Kening Jeremy berkerut begitu melihat Jody sudah berdiri disampingnya.
"Jody..!!" Sejak kapan lo disini...???"

Jody hanya tersenyum tanpa mengalihkan pandangannya pada sosok jauh didepannya yang tengah asyik bermesraan dengan wanita yang jelas bukan adik kandungnya itu.

"Sejak kapannya gue disebelah lo gak penting Jer. Yang terpenting sekarang lo udah tau kan belangnya Nino seperti apa. Jujur aja dari awal gue udah gak respect sama dia. Didepan Carmel aja dia sok-sokan cool dan mysterious gayanya tapi dibelakang dia seperti ini lah"

"Gue gak tau gimana kalau Carmel tau lelaki yang dia harapkan dari SMA ternyata seperti ini aslinya"

Cukup lama mereka saling memperhatikan gerak-gerik Nino dengan wanita itu,sampai akhirnya Jody mengeluarkan ponsel dari saku celananya. Tangannya mengarahkan ponsel tersebut kearah Nino hendak mengambil foto nya bersama wanita tadi. Jody menunggu moment yang pas untuk menekan ponselnya.

Jepret jepret jepret.

Tiga foto berhasil diabadikan. Beruntung ponsel Jody memiliki aplikasi kamera beresolusi tinggi sehingga biarpun pencahayaan di club tersebut kurang namun gambar yang dihasilkan sangat jelas menunjukan bahwa lelaki di foto tersebut adalah Nino.

Foto ini akan menjadi bukti otentik untuk mengungkap siapa Nino sebenarnya. Jeremy memandang Nino dengan senyum penuh kemenangan yang tersungging di wajah. Jeremy amat sangat berterimakasih pada lelaki disampingnya itu setelah dirinya mengetahui bahwa Jody memaksa nya datang ke club ini bukan hanya karena dirinya ingin bertemu kembali dengan wanita disk jockey tempo hari,melainkan supaya Jeremy bisa melihat sendiri bagaimana sikap Nino dibelakang Carmel.

Kini mereka berdua sudah berada di dalam mobil milik Jeremy.
"Terus kapan gue bisa kasih tau foto itu ke Carmel..??" tanya Jeremy pada Nino ditengah perjalanan kembali ke rumah.

"Sebenernya lo gak perlu kasih tau itu foto ke dia karena Carmel akan tau dengan sendirinya" Jody memandangnya dengan senyuman penuh arti darinya. Jeremy semakin tidak mengerti apa yang Jody katakan barusan. Baginya semua perkataan yang terlontar dari mulutnya penuh dengan teka-teki dan rahasia.

"Jadi maksud lo---"

"Iya maksud gue,yaa lo gak usah tunjukin foto itu ke Carmel. Yang perlu lo lakuin cuma bersabar sedikit lagi"

Jeremy hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja. Lebih baik dia ikuti saja apa yang dikatakan oleh lelaki disampingnya itu dari pada harus mati penasaran karena memikirkan kata-katanya itu.

"Thanks bro,gue masuk dulu. Soal Carmel lo serahin sama abangnya ini. Okee" ucap Jody sambil mengacungkan jempolnya kearah Jeremy lalu melenggang masuk kedalam rumah. Jeremy memandangi punggung lelaki itu sampai bayangannya menghilang di balik pintu. Sesaat dia tersenyum,kini Jeremy optimis bahwa sebentar lagi Carmel akan jatuh kedalam pelukannya.

Tak apa dia menunggu untuk beberapa hari lagi. Itu tak akan menjadi masalah besar untuk dirinya yang terpenting hubungan mereka berdua kembali membaik lagi bahkan kalau bisa lebih baik dari sebelumnya.

Dilain sisi Carmel sibuk dengan ponselnya. Sesekali dirinya menggerutu tidak jelas begitu mendapati seseorang yang ia hubungi tak merespon panggilannya. Carmel berjalan mondar-mandir didalam kamarnya,pandangannya tak lepas dari benda mungil ditangannya itu.

Pacar Ku Berondong..Where stories live. Discover now