Part 10 Surprise To Rio

2.7K 118 1
                                    

Terimakasih buat para readers yang udah ngebaca cerita gue. Dan makasih juga buat yg suka voted tiap part nya.

Yaa walaupun viewers sama voters nya lebih banyak viewers nya hhe. Tapi gpp deh. Moga di next chapter kalian para readers mau berbaik hati ngasi vote nya buat bikin gue tambah semangat bikin ceritanya.

Oh yaa komen dari kalian juga sangat berarti loh. Biar nanti kalau ada yg salah dan mesti dibenahin gue bisa tau.

Soo.. Happy Reading Guys.. ^-^

Braaakkkkk...!!!!

Ku banting pintu kamar sekencang-kencangnya. Setelah apa yang telah ku ketahui dari kakek Jeremy. Sepertinya keluarga ini memang sudah tak menyayangi ku lagi. Bagaimana mungkin bisa terlintas dipikiran mereka untuk menjodohkan ku dengan sahabatku sendiri. Apa di dunia ini sudah gak ada lagi stock lelaki sehingga harus Jeremy yang menjadi jodohku.

"Aarrgggghhhh brengsek"

Memang tidak ada lagi di dunia ini yang perduli padaku. Keluargaku sendiri tega berbuat seperti ini padaku. Sempat aku bertanya pada diriku sendiri apa aku memang benar-benar terlahir di keluarga ini atau aku hanya anak pungut mengingat perlakuan mereka yang semena-mena padaku.

"Sayang Carmel buka dulu nak pintunya" suara mama terdengar diluar kamarku. Mau apa lagi sih,apa mama gak bisa ngebiarin aku sendiri dulu. Kayanya memang gak bisa ngeliat aku tenang untuk beberapa saat.

"Ngapain mama kesini. Carmel gak mau ngomong sama siapapun sekarang" teriak ku dari dalam. Jangan kan untuk bicara menatap nya saja sudah membuat ku kesal.

Oh Tuhan apa salah ku ini. Kenapa hidupku gak pernah bisa bahagia sedikit pun. Kenapa engkau selalu membuat ku sengsara seperti ini. Baru kemarin engkau berikan ku cobaan pada hubungan ku dengan Joey. Hal itu bisa ku terima walaupun sebenarnya aku meratapi kandasnya cinta kami. Tapi aku tetap berfikir positive,mungkin itu jalan terbaik yang kau kirim padaku untuk menemukan lelaki yang lebih baik darinya.

Namun sekarang cobaan yang engkau berikan padaku terlalu sulit kuterima Tuhan. Kenapa engkau melakukan ini padaku. Bagaimana aku bisa menghadapinya sendirian. Baru kusadari kenapa Jeremy melarikan diri,jika aku lebih tau duluan dari pada dia mungkin aku akan melakukan hal yang sama seperti dia. Andai saja yang dijodohkan padaku bukan sahabatku sendiri,mungkin aku bisa sedikit menerima rencana keluargaku.

"Sayang mama bisa jelaskan semuanya. Kita bicara baik-baik ya. Jangan seperti ini nak"

huuhh mama gak ngerti apa kata-kataku barusan. Atau mungkin mama memang sengaja ingin membuatku tambah kesal.

"Ma,Carmel kan udah bilang kalau aku gak mau bicara sama siapapun"
"Lebih baik mama pergi dari situ,tinggalin Carmel sendiri" bentak ku pada mama. Kudengar suara desahan pasrah dari luar sana.

"Baik mama pergi,jika kamu sudah sedikit tenang temui mama dikamar" setelah itu suara mama menghilang dari sana. Tak terdengar lagi suara memohon darinya. Mama sudah pergi sepertinya. Bagus lah akhirnya dia mengerti juga bahasa ku.

Walaupun keluargaku sudah membatalkan perjodohan itu,tapi tetap saja aku masih kecewa dengan pilihan mereka. Karena perjodohan inilah yang menyebabkan Jeremy kabur dari rumah. Entah sekarang ini dia tinggal dimana,makannya bagaimana,pakaiannya seperti apa sekarang karena ku tau dia pergi tanpa membawa apa-apa.

Hanya dompet yang bisa ia selamatkan. Seharusnya aku tak perlu mengkhawatirkan dirinya karena setidaknya untuk makan dan tidur dia bisa membeli dan menyewa sebuah kamar dihotel,mengingat tabungannya di bank bisa dibilang lebih dari cukup ditambah lagu credit card yang nominalnya tanpa batas.

Pacar Ku Berondong..Where stories live. Discover now