Part 16 Quality Time..

2.4K 103 2
                                    

"Bagaimana,lo setuju kan sama ide gue..?? tanyanya lagi.

Iyaa ada benernya juga sih apa yang dia bilang barusan. Ide yang dia tawarkan padaku sangat menguntungkan untuk kami berdua. Tapi bagaimana kalau sampai kedua orang tua kami tau rencana ini. Pasti bakalan kecewa berat sama kita berdua. Gak kebayang,apa lagi kalau sampai tante Nia tau pasti penyakitnya bakal kambuh dan mungkin saja makin memperparah keadaannya.

"Yaa gue sih setuju Jer,tapi kok gue takut yaa buat ngelakuin ini. Lo gak khawatir kalau nanti orang tua lo tau yang sebenernya,bukannya itu malah bikin nyokap tambah sakit yaa...???" ucap ku khawatir.

"Makanya jangan sampai ketauan lah. Kita coba bertahan sampai satu tahun pernikahan,dan selama waktu itu ditentukan kita sama-sama bebas buat cari pacar. Nah kalau kita udah sama-sama dapet yang cocok yaa udah kita cerai aja. Simpel bukan..??"

Entahlah aku masih bingung dengan apa yang ia tawarkan.
"Lalu kalau sampai setahun kita sama-sama gak menemukan yang cocok gimana..??" Lanjut ku.

"Iya kita tetep cerai Mel. Dan setelah itu kita bebas mau ngapain aja. Lagian emang lo mau hidup berdampingan terus menerus sama orang yang gak lo cinta..??"

"Hemm okelah gue setuju asal jangan sampai ada yang boleh tau rencana ini termasuk Sarah,Rio dan Natalie" Jeremy mengangguk setuju sambil menyesap ice capucino nya.

Jeremy mengantarkan ku pulang setelah kami menyelesaikan makan siang. Selama diperjalanan tak banyak dari aku maupun dirinya yang saling bicara lagi. Kulihat dia fokus menyetir,matanya tertuju kearah jalan didepannya. Aku pun menyibukan diriku sendiri dengan memainkan game diponsel ku. Situasi yang kaya gini nih yang gak aku suka.
Akhir-akhir ini juga kurasakan sikap Jeremy jauh berbeda terhadapku. Dia gak sama seperti Jeremy yang aku kenal dulu. Bahkan sekarang aku malah gak kenal dia yang sekarang. Sosok nya begitu asing buatku. Mungkin karena perjodohan ini lah yang menyebabkan dia bersikap seperti itu padaku. Jujur saja aku merindukan dirinya yang dulu. Huuffttt...

"Lo gak mau mampir dulu..?" tanya ku pada Jeremy sebelum turun dari mobilnya.

Dia menggeleng cepat.
"Gak deh Mel,lain kali aja"

Aku hanya mengangguk mengiyakan jawabannya sebelum akhirnya kakiku melangkah menuju pintu pagar. Masih sempat kulihat mobil Jeremy meninggalkan rumah ku sampai akhirnya mobil itu menghilang di ujung belokan sana. Ada perasaan gak menentu di dalam hati ini melihat sikapnya seperti itu.

Kulihat mama sedang menonton tv diruang tengah. Mama tersenyum begitu melihat ku pulang. Sempat dia menyuruhku untuk duduk didekatnya dan menceritakan hal yang kualami dengan Jeremy hari ini. Tapi aku menolaknya secara halus dengan alasan bahwa aku agak kurang enak badan. Akhirnya mama menyuruhku untuk segera istirahat dikamar. Aku juga minta padanya agar jangan ada yang menemui ku untuk beberapa jam kedepan.

Rasanya sulit sekali bagiku melakukan ini. Berpura-pura di depan semua keluarga bahwa aku dan Jeremy juga bahagi dengan perjodohan ini. Namun dibelakang mereka kita berdua malah bersekongkol demi kelangsungan hidup kedepannya. Membohongi mereka semua sampai setahun lamanya.

Aku tau pikiran ku menentang keras hal ini. Kalau memang dari awal tujuan Jeremy mau menikahiku karena ini kenapa gak dibatalin aja sekalian,toh sama aja kan tante Nia akan sakit-sakit juga. Malah akan tambah memperburuk keadaan jika ia tau yang sebenarnya tentang rencana yang Jeremy buat.

Yaa tapi biar gimanapun juga aku sudah menyanggupinya. Aku harus tetap bertahan selama satu tahun hidup bersama Jeremy. Dan setelah itu aku akan hidup menjadi janda tanpa cinta dari suaminya. Anggap sajalah aku ini sedang ber-acting.
Dan mulai dari sekarang acting ku dimulai.

Pacar Ku Berondong..Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu