Bagian 6

6.4K 482 7
                                    

Pada awalnya, semuanya baik-baik saja, meskipun Chanyeol tidak sering datang berkunjung kecuali di hari ulang tahun pernikahan mereka, dia masih memiliki Kyungsoo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pada awalnya, semuanya baik-baik saja, meskipun Chanyeol tidak sering datang berkunjung kecuali di hari ulang tahun pernikahan mereka, dia masih memiliki Kyungsoo. Well, Kyungsoo sering datang di hari-hari libur. Dia mendengar dari Chanyeol bahwa Baekhyun menyukai musik dan memutuskan untuk berteman karena mereka menyukai hal yang sama.

Waktu terus berjalan, tidak butuh waktu yang lama untuk Baekhyun dan Kyungsoo menjadi dekat. Baekhyun adalah seseorang yang humoris dan periang, dan Kyungsoo merasa bahwa Baekhyun adalah orang yang menyenangkan. Walalupun Kyungsoo tidak berbicara banyak, dia selalu mengajari Baekhyun cara memainkan piano yang dibawanya dari kota. Kyungsoo adalah seorang pendengar yang baik (well... setidaknya seperti itu yang Baekhyun pikirkan), tidak jarang, Baekhyun sering menceritakan kekhawatirannya tentang Chanyeol pada Kyungsoo. Kyungsoo juga sering bertanya tentang Chanyeol mulai dari makanan kesukaannya, atau sesuatu yang lain. Baekhyun tidak merasa aneh dengan itu, dia berpikir bahwa Kyungsoo hanya ingin menjadi lebih dekat dengan suaminya, Chanyeol.

• • •

Hingga pada suatu waktu, Chanyeol tidak lagi kembali dari kota untuk merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke-5. Dalam beberapa tahun, ada banyak hal yang berubah. Baekhyun bahkan mendapatkan kabar burung bahwa Chanyeol diam-diam menjalin hubungan dengan seseorang di kota.

Sampai suatu hari, saat dimana Kyungsoo meninggalkan ponselnya untuk pergi ke toilet, Baekhyun menemukan sebuah pesan dari Chanyeol.

"Aku akan berbicara dengan Baekhyun. Untuk saat ini, jangan mengatakan apapun tentang hubungan kita. Kita akan menunggu waktu yang tepat. Aku mencintaimu."

Dunia Baekhyun seperti runtuh seketika setelah membaca pesan dari suaminya di ponsel Kyungsoo. Mengingat hal-hal yang pernah terjadi, saat Baekhyun menelpon Chanyeol, dia sering kali mendengar suara dengkuran halus ditelepon. Juga, penolakan Chanyeol untuk membawanya ke Seoul, dan Kyungsoo yang sering bertanya hal-hal tentang Chanyeol, semuanya mulai masuk akal.

• • •

Malam itu, di akhir bulan juli yang panas, Chanyeol kembali ke rumah setelah berbulan-bulan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Malam itu, di akhir bulan juli yang panas, Chanyeol kembali ke rumah setelah berbulan-bulan. Dia memarkirkan mobilnya di luar pagar pekarangan. Chanyeol menatap rumah itu untuk beberapa menit, berpikir bahwa tidak banyak yang berubah, kecuali ada bekas tebangan pohon mahoni yang sebelumnya tumbuh di pekarangan. Dia melangkahkan kakinya menuju pintu utama. Tangga menuju teras berdecit saat Chanyeol tidak sengaja menginjakkan kakinya di bagian yang salah.

"Berhati-hatilah, kakimu bisa saja terjebak,"

sahut seseorang dari ambang pintu yang tidak Chanyeol sadari sejak kapan dia berdiri disitu. Lelaki itu tersenyum hangat sembari menatap Chanyeol.

"Baek?"

"Aku berencana memperbaikinya, tapi kupikir nanti saja, saat natal,"

ucap Baekhyun tanpa menanggapi Chanyeol yang kini berdiri mematung, menatapnya dengan penuh arti.

"Kau seharusnya menelpon, jadi aku sudah memperbaikinya secepat mungkin..."

lanjut Baekhyun.

"Oh ya, aku seharusnya menelponmu. Aku datang dengan terburu-buru,"

balas Chanyeol sembari melangkahkan kakinya untuk memperpendek jaraknya dengan si brunet yang masih resmi menjadi suaminya.

"Oh, kau pasti sibuk... jadi tidak masalah,"

sahut Baekhyun, manaik-turunkan bahunya.

"Hmm, begitulah..."

"Ingin masuk?"

"Masuk? oh, ya."

Chanyeol berjalan di belakang, mengikuti Baekhyun yang berjalan lebih dulu. Dia mengamati bagaimana penampilan suaminya yang tidak berubah, kecuali warna rambutnya yang kini berwarna kecokelatan, seingatnya, Baekhyun tidak suka menggunakan cat rambut, entahlah. Dia tidak benar-benar ingin tahu tentang itu karena dia hanya memiliki satu tujuan untuk sampai ke sini.

"Ingin bermalam, Yeol?"

tanya Baekhyun saat mereka sudah duduk di ruang tengah.

"Oh tidak Baek, aku hanya mampir sebentar,"

jawab Chanyeol yang membuat wajah Baekhyun terlihat agak kecewa.

"Kau akan langsung pulang setelah ini?"

"Ya, aku memiliki pekerjaan di kantor,"

"Ini musim panas, kau seharusnya mendapatkan liburanmu, bukan?"

"Aku memiliki proyek Baek, di musim panas juga,"

"Oh, aku mengerti..."

Terjadi keheningan yang cukup lama. Keadaan menjadi canggung, karena mereka tidak saling berbicara dalam waktu yang lama, kecuali melalui pesan teks, atau panggilan telepon yang singkat. Chanyeol akhirnya mulai berbicara dan memecah keheningan.

"Baek, aku datang karena ingin mengatakan sesuatu," mulainya.

"Ada apa, yeol?"

"Aku dan Kyungsoo-"

"Aku sudah tahu,"

potong Baekhyun sebelum Chanyeol dapat menyelesaikan kalimatnya.

"Tahu apa?"

tanya Chanyeol setengah terkejut, mencoba memastikan bahwa Baekhyun benar-benar tahu kemana arah pembicaraan mereka.

"Ya, tentangmu dan Kyungsoo, aku tahu..."

jawab Baekhyun sembari tersenyum getir menatap Chanyeol, suaminya.

"Sejak kapan?"

"Apa itu penting?"

"Maaf Baek,"

Chanyeol menundukkan wajahnya. Hatinya merasa tidak enak pada Baekhyun, lelaki yang kini masih berstatus sebagai suami sah-nya.

"Kenapa kau tidak mengatakan apapun?"

Pandangannya terpaku pada lantai, dia terlalu malu untuk menatap Baekhyun, karena mau dia akui atau tidak, dia tetaplah seorang brengsek. Dia malu atas dirinya, tapi dia tidak dapat melakukan apapun. Keinginannya untuk mengencani Kyungsoo sangat besar, yang akhirnya membuatnya mengingkari komitmen bersama Baekhyun.

"Kau berharap aku mengatakan apa?"

Baekhyun tertawa getir, berusaha menyembunyikan kekecewaannya. Karena bagaimanapun juga, dia benar-benar merasa dikhianati, terlebih lagi Kyungsoo bukanlah orang asing.

"Aku memiliki seseorang yang ingin kujadikan milikku. Salahku memiliki dua hati dan melakukan ini padamu. Maafkan aku, Baek."

"Jadi, sekarang kau mengharapkan apa?"

"Aku berencana menikahi Kyungsoo, Baek. Aku datang untuk itu dan menanyakan pendapatmu."

The Promised We Said That DayWhere stories live. Discover now