XX : WARNA SETELAH HUJAN

2.1K 82 13
                                    

Aku mulai menjalani hari-hariku seperti kemarin hanyalah mimpi. Tidak seperti dulu, aku berhenti menuliskan semua perasaanku atau apa yang sedang terjadi. Dengan begitu, akan lebih mudah untuk melupakan segalanya.

Setiap bangun pagi, aku akan menjadi orang baru dan melupakan hari kemarin. Seperti warna setelah hujan, aku akan menjadi sesuatu yang segar dan lebih indah karena hujan kemarin.

Aku ikut kelas menggambar setiap weekend sejak 3 bulan terakhir. Sepulang kerja, aku akan ke gym untuk membuat tubuhku berkeringat dan kelelahan. Dengan begitu, aku akan langsung tertidur lelap saat menyentuh kasur. Ibuku terus menatapku cemas setiap melihatku pulang kelelahan. Dia akan mengikutiku ke kamar dengan membawakanku teh dan vitamin.

Sebenarnya, aku baik-baik saja seperti ini. Melakukan apa yang aku suka, tidak mengingat atau memikirkan apapun, dan bertemu banyak orang baru. Selain itu, Key akan menemaniku disetiap kesempatan. Apa yang harus aku khawatirkan lagi?

Jam sudah menunjukkan pukul 2 siang. Kelas menggambar di bubarkan begitu alarm berbunyi. Aku merapikan peralatan menggambarku dan berjalan dengan malas dikoridor gedung. Tidak bisakah kelas ini di bubarkan sore hari? Aku benci har..

"Anne!" Key tiba-tiba berseru dari ujung koridor. Apa yang dia lakukan disini?

Aku menghampirinya. "Apa yang kau lakukan disini?"

"Tentu saja menunggumu?"

"Untuk?"

"Ayo ke water park."

Aku menggeleng malas. "Terlalu ramai."

"Oh ayolah. Jangan jahat begitu.. hampir satu jam aku berdiri disini menunggu kelasmu selesai."

"Siapa suruh. Kau kan bisa menelpon saja."

Key langsung cemberut. "Kalau lewat telepon, kau akan mudah menolakku."

Aku tertawa. "Katakan. Ini rencana Shela kan?"

Key mengangguk malu karena ketahuan. Tentu saja ini Shelag. "Baiklah. Dengan berat hati, aku ikut." Aku menggoda Key.

Key tersenyum menang dan menarikku ke mobilnya.

                                                          ***

                                                          ***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan disinilah aku sekarang. Salah satu taman air ibu kota yang sangat ramai setiap weekend. Sepertinya rencana Shela benar-benar berjalan lancar karena semua teman lama kami yang diajaknya sudah ada disini. Tapi bertemu mereka lagi adalah sesuatu yang diluar prediksiku. Bukan sesuatu yang masuk dalam rencana manapun di hidupku. Ya, mereka. Masa laluku, juga masa lalu Tedy.

Dia Hujan dan Cinta PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang