11

775 25 0
                                    

"emm Jan....." ucapku pelan

ia terdiam, masih di jarak yang sangat dekat dan aku berusaha untuk menyampaikan ini. Aku tau ini akan sulit, dan aku pun tau ini bukan waktu yang pas tetapi aku harap bisa menjadi suatu moment yang tidak akan terlupakan. Karena hanya di moment seperti ini aku bisa memberitahukan kepada semua termasuk Dila dan Jani.

"aku mau jujur sama kamu" ucapku

"ya Ji?" responnya menunggu perkataan yang keluar dari mulutku

"aku sebenernya....."

ucapanku belum terselesaikan, wajah harap dari Jani terlihat sangat jelas sampai akhirnya...

"Jan, udah waktunya bintang tamu tampil. kesana ya" ucap sodara Jani merusak suasana, datang tanpa permisi

"ah iya, bentar aku kesana ya" ucap Jani

aku hanya mengusap wajahku dengan kusutnya. mengapa harus sesusah ini untuk bicara jujur?

"oh iya tadi kamu mau bilang apa Ji?" tanya Jani kembali terfokus padaku

"nanti aja Jan. kesana yuk" ajakku dengan setengah hati

kami pun berjalan kembali ke pinggir kolam, kulihat ada band yang terkenal menjadi bintang tamu. ada payung teduh sebagai band lokal dan juga Jani yang sangat menyukai dengan HIVI pun mengundang band terkenal sebagai acara puncak. Jani memang bukan anak sembarangan orang tuanya yang kaya membuat segalanya mudah saja.

akhirnya kami menikmati lagu yang di bawakan payung teduh. sesekali aku melihat Dila yang asyik mengikuti vokalis yang menyanyikan lagunya. ia tampak tak memperdulikanku lagi entah mengapa ia terlihat sangat jauh dariku bukan karena jarak kami yang berdiri jauh tapi perasaan ini sudah tertinggal jauh begitu saja. Bahkan aku merasa kami bagaikan dua manusia yang belum pernah mengenal satu sama lain.

setelah acara payung teduh beres, semua break dan giliran band dari gengsku yang mengisi panggung. semua sudah standby hanya aku yang menyusul mengisi panggung namun saat semua undangan berdiri dan menikmati musik gila dari kami hanya Dila yang terlihat diam duduk di kursinya dengan memegang segelas sirop merah dengan santainya. Aku tau, ia seolah tak peduli tapi kuharap ia mendengar ini semua.

lagu pertama kami sudah beres, kini lagu kedua yang kami bawakan spesial untuk sang putri semalam yang sedang merayakan ulang tahun. "yaaa, kali ini kita semua mau bawain lagu spesial buat yang berulang tahun disana. happy birthday to you Jani" ucapku

semua bertepuk tangan, terlihat jelas senyum Jani yang merona itu memandangiku. aku pun dan yang lainnya mulai memainkan alat musik kami membawakan lagu Happy Birthday dari Ten2Five semua mengikuti lagunya dengan membawakan balon besar untuk jani yang sudah berada di dekat panggung.

band dari gengsku pun turun panggung, lagu selesai dengan sempurna. aku kembali ke meja bar untuk mengambil minum dan yang lain sedang mengikuti babak games di acara ulang tahun Jani ini. Aku masih melihat Dila sedang berbincang dengan teman - teman yang lain, entah mengapa aku selalu berharap agar ia menoleh padaku walau hanya sebentar saja.

"woi? lo udah jujur belom?" ucap Yuda menepuk tanpa sadar membuatku tersedak

"hah? beloman nih susah timingnya gak pas terus" ucapku

"ah elo gimana sih? terus gimana nih gw harus apa?" tanya Yuda meminta aba - abaku

"yaudah sini deh ya. lo bawain pesenan gw culik doi yah nanti bawa dia ke taman" ucapku

"hmmm iyadah. nanti gw ajak dia ke sana. tapi lo yang tepat ya kalo lo udah jujurin baru gw gerak" ucap Yuda

"santai gw nunggu puncak acara" ucapku menegak minum

Stupid Love [END]Where stories live. Discover now