Let Me Manage Ur Love Chapter 15

Mulai dari awal
                                    

Ruri duduk dipinggir ranjang Kyuhyun,mengenggam erat tangan Kyuhyun yang semakin mendingin.Sebentar lagi Kyuhyun akan menjalani operasi,dan yang di pikiran Ruri saat ini hanya selalu berada disampingnya.
Tak..tak…tak…ketukkan sepatu membuat Ruri melepaskan genggamanya dari tangan Kyuhyun.
"S…selamat sore Soomi-Sshi."Sapa Ruri terkesan takut-takut.
Soomi tidak menggubris,dia meletakkan karangan bunga dandelion diatas nakas.
Ia rapikan sejenak selimut Kyuhyun yang agak kusut,menatapnya dengan penuh cinta.
Ruri berpaling dari pandangan yang menyakitkan.
"Kyu…maafkan aku harus meninggalkanmu sendiri disini.Tapi tenanglah aku akan segera kembali setelah semua urusanku selesai."Soomi mengecup kening Kyuhyun singkat.
Mata Soomi kembali ke seorang gadis didepannya.
"Ruri-Sshi…"Panggilnya.
"N.Ne…Soomi-Sshi…"
"Aku ingin kau melepaskan Kyuhyun."Ujarnya dengan nada datar.
"Apa maksudmu?"
"Menghilang dari hadapan Kyuhyun.Karena kau..dia menjadi seperti ini.Seharusnya kamu bawa rasa bersalahmu dengan menghilang dari hadapannya."
Ruri tahu bahwa yang diucapkan seorang gadis angkuh dihadapannya memang benar, Tapi bagaimana dia bisa mengusir Ruri seenaknya.
Ruri bangkit dari bangkunya, membalas tatapan Soomi dengan tatapan tajamnya.
"Jangan pernah menyuruhku pergi dari hadapannya Soomi-Sshi.Aku akan terus berada disisinya hingga dia yang memintaku untuk tidak menemuinya."Geram Ruri dengan amarah yang sudah menggerogoti jantung dan pikirannya.
"Kau cukup bernyali juga gadis kecil.Baiklah terserah kau saja…yang pasti suatu saat Kyuhyun akan tahu siapa yang pantas untuk berada disisinya..permisi."Soomi berlalu dengan muka angkuh,meninggalkan Ruri yang masih memandanginya dengan amarah.
"Ruri….penyihir itu datang lagi?"Joon datang dari pintu,sempat dia bertatapan dengan Soomi.
Ruri mengacak rambut cokelatnya,menghela napas kemudian menghempaskan tubuhnya di kursi.
"Dia menyuruhku menghilang dari hadapan Kyuhyun."
"Damn it….memang siapa dia menyuruh orang seenaknya."Pekik Joon tak kalah gusar.Apa menurut Soomi sahabatnya adalah boneka yang harus selalu dimilikinya?cihh..membuat dia semakin muak.
"Ah sudahlah…mana Ara noona?"Tanya Ruri.
"Dia sedang menemui prof Wang Yo Bi.Membicarakan operasi yang harus dijalani Kyuhyun sebentar lagi."Desah Joon,matanya memandang nanar kearah Kyuhyun yang semakin pucat dari hari kehari.
"Dia benar-benar pintar membuat orang khawatir."Joon mengambil segelas susu dari kantong plastik,menawarkan kearah Ruri.
"Aku tidak suka susu."Tolak Ruri halus.
Joon mengangkat bahu dan kemudian meminum susu itu sendiri hingga tandas.
"Ah iya tadi Ara noona menyuruhku untuk menyampaikan sesuatu hal,tentang ayahmu."
"Appa?"Ruri bertanya lagi,mungkin saja ada kesalahan dalam pendengarannya,ah atau mungkin dia sudah lupa bahwa dia mempunyai Appa yang awalnya membuat dia menjadi manajer Kyuhyun.
"Ne….sebenarnya Rie-Chan..Persoalan hutang Ayahmu dengan Kyuhyun hanyalah bual-bualan Kyuhyun untuk menjadikanmu seorang manajer."
Ruri mengernyit tanda bingung,dia masih mencoba mencerna semua perkatan Joon.
Joon tersenyum kecil melihat reaksi bodoh gadis didepannya.
Dia melirik kearah tubuh sahabatnya.
Mianhae Kyu..kakakmu yang menyuruhku untuk membocorkannya.
"Ara noona sudah menghubungi Dongwoon Ahjusshi untuk kembali dari london dan menjelaskan bahwa permintaan Kyuhyun untuk menjadi artis internasional itu hanyalah sebuah kebohongan untuk menyingkirkan DongWoon ahjusshi ke london."Jelas Joon panjang lebar,tapi Ruri hanya bengong.
Joon mengacak rambutnya sedikit kesal,benar juga kalau Kyuhyun pernah bilang Ruri mempunyai otak ayam.
"Oh Tuhan! !Ruri dia terlalu mencintaimu hingga membohongimu tantang hutang 100 juta won itu."
Ruri terpekik kaget,semuanya sudah terang sekarang.Jadi surat hutang yang Kyuhyun perlihatkan adalah salah satu kebohongan Kyuhyun.
Ruri mengerling jengkel kearah Kyuhyun yang msih terbujur tapi sedetik kemudian dia mencoba menguasai amarahnya.
Anggaplah jika Kyuhyun tidak seperti ini,Ruri akan mendampratnya habis-habisan.Tapi….
"Dia benar-benar evil tapi bagaimanapun hatiku sudah dicuri olehnya."Desah Ruri.
"Yak!Jadi kau menyukainya?Omoooo…."Joon menutup mulut dengan ekspresi terkejut yang terlalu dibuat-buat.
"Kyu..kau harus sadar sekarang ! Dia sudah mencintaimu..kau dengar dia sudah mencintaimu!!"Pekik Joon kearah telinga Kyuhyun.
Ruri merona merah tapi hanya terdiam melihat aksi Joon.
Joon merengut saat dilihatnya tidak ada reaksi apapun dari tubuh Kyuhyun.
"Oh sobat!!kau ini tidak asyik…"Ujarnya sarkatis dengan nada getir.Airmata Joon sudah tak terbendung lagi,ego bahwa laki-laki tidak boleh menangis telah luluh lantak melihat kondisi sahabatnya.
"Bangunlah Setan!!"
Ruri menggigit bibir,berdiri dan memandang dimana jendela kamar sudah dipenuhi oleh titik-titik bekas airhujan.Ruangan ini terasa sepi yang terdengar hanyalah isakkan Joon dan suara napas Kyuhyun yang putus-putus.
*****
Ara,Ruri,Joon dan Sooman berdiri dengan wajah cemas.Sesekali mata mereka tidak berhenti melirik kesebuah pintu yang tertutup oleh korden bewarna hijau.
Ruri menggigiti ujung kukunya dengan perasaan cemas.
Ara mencoba tegar,dia membalikkan majalah fashion meskipun tidak ada yang benar-benar bisa mengalihkan perhatiannya.
Joon menyenderkan tuuhnya,dia menutup matanya.Bergumam hal yang sama berulang-ulang.
"Dasar bodoh kau akan menyesal jika tidak bangun sekarang."Joon memasukkan tangannya ke saku,membuat posisinya agak nyaman.
Tiba-tiba saja ekor matanya tertuju pada seorang laki-laki yang sangat familiar membawa sebuah bungkusan putih.
"Annyeong Haseiyo."Sapanya lembut kearah Joon.
Joon hanya mengangguk, melihat dia berlalu dan menghampiri Ruri yang duduk di bangku panjang menemani Ara.
"Ruri…"Panggilnya.
"Oh Siwon-Sshi..aku kira kau sudah kembali ke Seoul."Ujar Ruri tak kalah kaget.
"Aku tidak bisa membiarkan partnerku sedang dioperasi dan aku malah bekerja di Seoul…maaf aku bukan tipe laki-laki seperti itu."Dusta Siwon dengan sangat meyakinkan.
"Kau siapa?Teman Kyu?"Tanya Ara memandang aneh Siwon.
"Anggap saja seperti itu meski teman bukan kata uyang tepat untuk menggambarkannya."
Ara mengernyit…
"Lalu?"
"Kami adalah dua orang yang bersaing dalam cinta."
Ruri mendelik galak,bukan saatnya Siwon berkata seperti itu ditengah-tengah kondisi yang seperti ini.
Tapi Untunglah Ara hanya tersenyum dan tidak mempersoalkanya,Dia tepuk bangku disampingnya.
"Duduklah."Tawarnya kearah Siwon.
"Aku harus tahu siapa saingan adikku yang bodoh itu."
****
2 jam…3 jam hingga jarum jam berputar kearah jarum panjang pukul satu malam, tidak ada tanda-tanda operasi akan selesai.
Mereka semua sudah terkapar diatas sofa putih satu-satunya didepan ruang operasi.
Hanya Ruri yang masih waspada , menggigiti ujung kukunya karena gugup.
"Tenanglah dia akan selamat."Usap Siwon lembut kearah kepala Ruri.
Ruri lupa Siwon masih terjaga bersamanya, dia mencoba tersenyum meskipun agak sedikit terpaksa.
"Gomawo…"Lirihnya perlahan.
Jglekkk….
Suara pintu yang terjeblak terbuka membuat semua orang terjaga dari alam mimpinya.Mereka semua langsung bangkit menemui laki-laki berperawakkan gemuk pendek yang sedang melepaskan masker dan sarung tangannya yang dipenuhi darah.
Ruri mencoba menekan mualnya.
"Bagaimana dok keadaannya?"Tanya Ara cepat.
Sang dokter tersenyum,matanya yang agak kekanakkan bersinar jernih.
"Operasinya berhasil….tinggal menunggu pasien sadar dari komanya."
Mereka menghela napas lega,Ruri sendiri sudah merosot jatuh keatas lantai.Jantungnya yang berdegup kencang secara perlahan kembali menjadi normal.
"Sudah kuduga malaikat maut pun malas berhubungan dengan setan."Ujar Joon mencoba melucu.
Mereka semua tersenyum mendengar lelucon Joon. Ya setidaknya kini mereka lega Kyuhyun telah berhasil lepas dari maut.
*****
Ruri tertidur di bangku sebelakh tempat tidur Kyuhyun.Sudah hampir tiga hari semenjak berita gembira itu terdengar,Tapi Kyuhyun masih saja pulas dan tidak beranjak bangun.
"Rie-Chan…Oii..Rie-Chan!!"Suara berat bernada kesal itu membangunkan Ruri dari alam mimpinya.
Ruri menyipitkan matanya saat sinar matahari sore menerobos ke celah-celah jendela.Seorang laki-laki berpostur tinggi memunggunginya,menyibakkan korden ruangan.
Sang laki-laki berbalik dan betapa terkejutnya Ruri saat melihat wajah tampan yang sangat dikenalnya.
"Kyuhyun!Kau sudah bangun?!!"Jeritnya kaget.
Kyuhyun bertolak pinggang,dan mengerucutkan bibirnya.
"Hei!Kau yang dari tadi tidur terus!Dasar pemalas!!"Sindirnya.
Ruri tidak mengindahkan sindiran Kyuhyun, Dia bangkit dari kursi dan mengusap pipi Kyuhyun.
"Yak!Apa yang kau lakukan?!"Kyuhyun mundur, dengan wajah bersemu merah.
"Aku hanya ingin tahu apakah ini nyata."Ruri kembali maju selangkah, hingga akhirnya tubuh Kyuhyun terhalang oleh tembok, kini dia tidak bisa mundur lagi.
"Tentu aku nyata..kau ini aneh sekali!!"
"Boleh aku menciummu?"Tanya Ruri tiba-tiba membuat Kyuhyun semakin terperanjat kaget.
"Kyu…"Suara perempuan yang datang membuat mereka berdua menoleh bersamaan.
Soomi tampak cantik dengan busana kasualnya yang dibalut dengan kemeja dan skinny jeans.
Kyuhyun tersenyum lebar melihat kedatangan Soomi,dia mendorong tubuh Ruri dan kemudian merengkuh Soomi kedalam pelukkannya.
"Chaggiya…"Panggilnya mesra.
"Kyuhyun…"Ruri mencoba memanggil nama Kyuhyun yang masih sibuk merengkuh dan mencium bibir Soomi.
Mereka berdua melepaskan pagutan dan tersenyum kemudian berbalik pergi meninggalkan Ruri.
"Kyu….Kyu…."Ruri mencoba mengejar mereka berdua,mencoba menarik pergi Kyuhyun dari pelukkan Soomi.Tak Ayal Ruri terjengkang terjatuh,airmata deras menghiasi kedua pipinya.
"Kyuhyun!!Kyuhyun!!Kembali bodoh!!"
"Ruri…Ruri…Bangun!!"Tepukkan keras menyadarkan Ruri dari mimpi terburuknya.Dia mengerjap-semuanya masih buram karena lelehan airmata.
Pertama yang Ruri lihat adalah Kyuhyun masih terbaring dengan semua peralatan medis untuk membantu memulihkan kondisinya,dan kedua adalah sosok yang membangunkan Ruri dari mimpinya.
"Appa?"Ucapnya dengan nada tidak percaya.
Dong Woon tersenyum,dengan cepat dia memeluk tubuh mungil Ruri.
"Omo…anak gadisku….Appa kangen padamuu…."Dongwonn mengelus rambut Ruri dengan kasih sayang.
"Ahjusshi…."Ara masuk kedalam ruangan, menyapa Dongwoon yang masih sibuk meluapkan rasa gembiranya.
"Ahjusshi jika kau memeluknya seerat itu aku takut dia akan kehabisan napas."Sindiran Ara membuat Dongwoon melepaskan pelukannya, dan memang benar baru dilepas Ruri sudah terbatuk-batuk.
"Ara bagaimana dengan keadaan Kyuhyun?" Tanya Dongwoon memperhatikan raut muka Kyuhyun.
"Dia itu manusia yang kebal, Ahjusshi tenang saja."
"Oh untunglah…aku terus berdoa dari London. Setidaknya aku harus memberinya perhitungan karena telah memisahkan anak gadisku ini kan?"Dongwoon mengacak rambut Ruri lagi.
"Jeongmal mianhae Ahjusshi, karena Kyuhyun telha membohongimu." Sesal Ara, dia memang agak kecewa dengan kebohongan adiknya itu.
"Sudahlah aku kan Cuma bercanda….toh Kyuhyun bisa menjaga anak gadisku dengan baik hingga Ruri pun tidak bisa menolak pesonanya."
"Appa!!"Jerit Ruri tertahan, aduh apa hatinya bisa terlihat dengan sejelas itu?bahkan ayahnya yang baru saja datang langsung mengetahuinya….menyebalkan!!
"Arasseo…Arasseo…" Dongwoon tersenyum jahil.
Tok..tok…tok…
Suara ketukkan pintu membuat mereka menghentikan aktivitasnya.
Ruri kini benar-benar merasa bahwa mimpinya nyata, saat dilihatnya Soomi sudah berdiri didepan, sedikit menundukkan kepala sebagai pemberian salam.
Ara dan Dongwoon ikut membalas dengan menggerakkan sedikit bahunya.
"Annyeong haseiyo….maaf apakah aku menganggu?"Tanyanya.
"Tidak…silakan saja.Ayo Ruri kita keluar sebentar.."Ajak Dongwoon sedikit menggeret lengan anak gadisnya.
"Tapi Appa..Kyu…"Tolak Ruri dengan menoleh kebelakang.
"Ruri biarkan saja sebentar."Ucap Ara,toh setidaknya Kyuhyun masih belum sadar.Meskipun dia sepenuhnya belum memaafkan Soomi, tapi Soomi telah memperlihatkan tekad baiknya dengan rutin mengunjungi Kyuhyun.
Ruri tidak bisa berkata apa-apa lagi,dia merasa entahlah ada firasat yang tidak enak.
Sebelum pintu tertutup Ruri menoleh untuk sekali lagi,memastikan bahwa itu hanyalah efek dari mimpi buruknya.
****
Soomi menaruh buket bunga diatas meja.Dihempaskan tubuhnya diatas kursi sambil memandangi wajah Kyuhyun yang masih tampak mempesona.
Ia telusuri kening Kyuhyun,perlahan dengan jari lentiknya.Jari itu akhirnya turun ke bibir Kyuhyun,betapa ia merindukan sentuhan hangat dari bibirnya itu.
"Kyuhyun saranghae…."Soomi mengeluarkan seberkas airmata untuk kesekian kalinya.
"Kyuhyun kau harus tahu dua tahun yang lalu hingga detik ini tidak ada yang bisa menggantikan keberadanmu disini Kyu.."Soomi menunjuk,meremas kemejanya.
Ia benamkan wajahnya di lengan Kyuhyun,dan saat itulah memori kelam itu kembali menggerogoti pikirannya.

Let Me Manage Ur LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang