"Yuk pulang" ajaknya

Kami pun pulang sebelum sampai di dekat rumahku ia mampir ke indomaret.

"Beli nih es krim apa aja yang lo mau atau apa gitu" ucapnya

"Yeeeey!! Beneran yah? Hmm gw pengen ini.... Pengen itu juga" ucapku menunjuk sedangkan ia mengambil apa saja yang aku tunjuk untuk dimasukkan ke keranjang biru indomaret.

Selesai itu Panji mengantarku pulang.
"Makasih ya Dil udah bantuin gw. Eh iya jumat malem gw kerumah lo ya? Kerjain tugas gw itu loh... Oke?" Ucapnya

"Iya Ji. Eh jangan jumat malem dong. Gw mau les malem minggu aja deh yaa?" Tawarku

"Gak bisa gw pasti kumpul sama anak - anak. Aduh lo jomblo sih ah makanya bisanya malem minggu haha" ucapnya meledek aku hanya memukul lengannya.

"Yaudah deh gw usahain yah. Kontek aja yaa lo bisanya kapan nanti gw kerumah lo" ucapnya

"Okey Ji"

Ia berlalu dengan motor vespa biru langitnya itu ia pergi menjauh dari rumahku. Aku pun kembali ke dalam rumah dengan membawa sekantong plastik indomaret penuh makanan.

Ini yang sering kami lakukan, dimana aku menolongnya pasti panji akan memberikan aku makanan yang aku suka. Tak jarang ia membeli beberapa kap es krim aneka rasa untuk menebus permintaan tolongnya itu. Walau sebenarnya aku tidak pernah meminta imbalan tapi ini yang sering ia lakukan untukku mungkin sebagai ucapan terima kasih atas bantuan yang kuberikan.

Beberapa hari kemudian....
Malam ini adalah malam minggu sesuai perjanjian aku harus mengerjakan tugas Panji. Ia sering datang kerumah untuk menemaniku mengerjakan tugas walau sebenarnya tak ada efek menguntungkan untukku tapi setidaknnya ia punya niat untuk melihat proses pengerjaan tugasnya.

Aku sudah terduduk di ruang tengah, menyalakan laptop dan juga mengeluarkan beberapa buku sebagai sumber mengerjakan tugas. Beberapa saat kemudian aku mendengar suara yang tak asing, vespa Panji! Vespa itu tiba di depan rumah tepat pukul 9 malam.
Tanpa perlu aku membuka pintu ia pasti masuk ke rumahku dengan sendirinya, ia memang sudah mengenal orangtuaku dan saudaraku bahkan pembantu dirumahku saja sudah sangat apal dengan Panji ini semua karena seringnya ia datang kemari.

"Hey Dil" sapanya dengan mengangkat kedua tangannya yang penuh dengan plastik belanjaan.

"Ngapain lo? Ngeborong? Midnight sale? Rempong banget sih" ucapku dengan menggelengkan kepala menatapnya sekilas dan kembali menatap layar laptop

Ia berjalan menuju tempat dimana aku berada,  duduk di sofa dengan menaruh plastik yang tadi ia bawa  di meja sebelah laptop berada.

"Ini apaan?" Tanyaku

"Makanan, gw beli cemilan buat lo dan juga gw beli nasi goreng abisnya laper gw. Makan yuuuk!" ajaknya

Aku menggeleng "duh lo ke sini tuh mau ngeliatin tugas lo atau mau makan doang sih?"

"Ah Dil lo jangan serius banget lah, udah deh gw mau ke dapur lo aja yah? Mau ambil piring, mau makan. Nih cemilan mau gw masukin kulkas ya! buat elo nih kalo plastik yang ini buat kita makan bareng disini" jelasnya ribet

Aku hanya menggeleng melihat kelakuannya memang sudah melewati dari rasa malu. Ia memang sudah menganggap rumahku seperti rumahnya sendiri. setelah ia kembali dari dapur aku melihatnya kini sibuk membuka bungkusan makanan dan memindahkannya ke piring yang baru saja ia ambil tadi.

"aaaa dong, gw suapin nih" ucapnya menyodorkan sesendok nasi goreng di hadapanku

"gak ah lo gak liat apa Ji? ini tugas lo masih banyak" bantahku

Stupid Love [END]Where stories live. Discover now