⚠️: Lapak 1821+ harap bijak memilih bacaan!! Vote dulu sebelum baca ‼️
Tujuh agen mafia dunia kini bergerak diam-diam, berusaha memecahkan misteri yang selama bertahun-tahun tidak pernah tersentuh. Mereka terobsesi menemukan jawaban tentang siapa Qu...
"Aku Terima tawaranmu, tapi satu hal…" ucap Queen Mamba terjada.
Rigan diam, penisnya sudah berdiri tegak… ia sejak tadi mengelus miliknya, karena sudah sangat tidak tahan. "Apa? Sudahlah kita langsung pada intinya… aku tidak ingin tersiksa lebih lama lagi."
"Ba—baiklah, tapi kau pelan-pelan… aku pernah mendengarnya jika melakukan itu akan terasa sakit." ucapnya pelan.
"Aku janji, jika kau merasakan sakit cakar saja punggungku… Aku lihat kukumu panjang jadi gunakan saja itu," goda Rigan.
Setelah itu tidak ada kata basa-basi lagi, Rigan memposisikan dirinya berhadapan dengan gadis di depannya. Ahh sangat memalukan baginya, Rigan belum pernah melakukan ini, tapi ia sering mendengar ucapan temannya perihal hubungan intim seperti ini.
Rigan menggesek-gesekan kepala penis miliknya tepat ke vagina sang gadis, queen Mamba terus mendesah entah kenapa ini nikmat. Rigan mencoba mendorong miliknya perlahan,
"Ahh… Pelan… Pelan, ini sangat sakit… Hikss." ujar Queen Mamba merasa kesakitan.
"Tunggu sebentar, i—ini baru kepalanya saja yang masuk… Ahh." Rigan terus berusaha memasuki miliknya.
"Ahhh… A—Aku mohon pelan… hikss… ini sangat sakit." racau Queen, ia terus mencakar punggung Rigan.
Beberapa saat Rigan berhasil memasuki surga dunia, yang begitu nikmat bahkan darah segar keluar dari sela-sela Liang senggama milik gadis itu. Rigan mendiamkan penisnya terlebih dahulu, untuk menyesuaikan miliknya.
"Apakah kau sudah siap?" bisik Rigan dengan senyumannya.
"I—iya, tapi lebih pelan lagi." balas Queen Mamba dengan malu.
Setelah itu Rigan dan Queen psikopat menikmati malam panas, keduanya telah dijebak… dijebak untuk melakukan hal bodoh, jika mereka terus menolak ini, tidak akan selamat lagi, karena pengaruh rangsangan itu begitu kuat… entahlah Rigan sedikit tidak mengerti, kenapa ia harus melakukan ini.
Rigan terus memacu miliknya didalam Liang vagina milik gadis di depannya, rasa nikmat begitu menjalar di setiap darahnya. Sungguh-sungguh jebakan yang sangat berhasil, bahkan Queen Mamba terus mendesah kenikmatan, suara pertemuan kulit begitu nyaring, diruangan gelap dan sunyi.
Plok…
Plok…
Plok…
"Ahhhh… Lebih cepat lagi… Ini sangat nikmat!! Ahhhh…" Queen Mamba terus mendesah kenikmatan.
"Maafkan aku jika sudah merusak mu, tapi hanya ini jalan satu-satunya untuk menyelamatkan kita berdua…" bisik Rigan di sela-sela adegan panasnya.
"Urusan menyesal bisah belakanganhh… Ini sudah lebih dari nikmat… ahhhh." balas Queen Mamba.
Satu jam kemudian, pergulatan panas itu masih berlanjut, keringat membasahi kening keduanya, bahkan menetes di sela-sela adegan itu, Queen Mamba tak henti-hentinya mendesah begitupun Rigan. Entah setan apa yang merasuki dirinya, hingga bisa terjebak dimalam panas, sudah satu jam ia belum pelepasan, sedangkan gadis di depannya sudah beberapa kali.
Plok...
Plok...
Plok...
"Shhh... Ahh.. Ahh.. Ohhh... Queen, ini terlalu nikmat.." desah Rigan terus memompa miliknya.
"Ohh shit, Rigan... Kenapah milikmu sangat besar, ahhh..." Queen Mamba terus mendesah.
"I wannabe cum... Please lebih cepat...ahhhh." desah Queen Mamba sudah sangat tidak tahan.
"Bersama Queen... Tunggu.. Ahhh..." ucap Rigan lebih cepat menumbuk miliknya.
Plok...
Plok...
Plok...
"Ahhh/Akhh..." Keduanya pelepasan ber sama-sama.
Napas keduanya tersenggal, malam ini begitu nikmat, meski jebakan yang seseorang berikan. Namun Rigan menikmatinya, gadis di depannya sudah terkulai lemas, bahkan matanya terpejam. Dengan sangat hati-hati Rigan mencabut miliknya, dan terlihat sperma miliknya bercampur cairan kenikmatan gadis itu, dan perlahan-lahan meleleh keluar. Rigan hanya tersenyum puas.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.