"Rid, ada pesan nih"

"Apaan? Bacain" ucapnya santai

"Tumben banget kamu ngelove moment aku, udah mulai mengubah perasaan?"

Mata Farid melotot sebal. Pasti Jendra melakukan sesuatu.
Direbutnya handphone dari tangan Jendra, dan matanya memanas. Semua orang teman di pathnya mendapat love darinya yang jelas tidak suka membagi-bagi emot dengan sukarela.

"Sini dong gue mau cari lagi,"

Farid melotot tajam, "nggak! Biar gue yang cari"

Menit demi menit terus berjalan, bahkan sudah mencapai 2 jam kiranya jari Farid mencari path Araminta Azalea yang sangat sulit ditemukan. Tapi tidak ada yang tidak bisa dilakukan Farid.
Melihat path milik Rasti, yang memang sudah berteman dengannya akhirnya mempertemukan pada uname bernamakan Azalea. Pantas sejak dua jam ini tidak menemukan Ara.

Tidak bisa menguak secara lebih dalam sebelum Farid menambahkan Ara sebagai temannya di Path. Disinilah hal yang paling tidak disukai Jendra. Menunggu orang yang tidak jelas. Bukannya Ara tidak jelas, hanya saja.. siapa yang tahu kalau ternyata Azalea itu sudah akun lama? Siapa juga yang bakal nyangka apalagi kalo Farid baru ingin berteman.

"Gue harus nunggu berapa lama?"

Mendengarnya, Farid bersandar pada dinding dibelakangnya. Terasa pusing juga mencari nama Azalea itu dua jam lamanya.

Tak sampai setengah jam, Farid yang sebelumnya memejamkan mata, juga Jendra yang masih menatap pemandangan dari atas sana, tiba-tiba menoleh. Serentak dengan suara notifikasi handphone Farid.

Azalea menjadi temanmu sekarang

"Gue di konfirm!"

"Cepet obrak abrik"
Sebentar, mengobrak abrik. Terdengar aneh, Jendra ini emang anomali kalo masalah cewek. Liat kan betapa segreknya lelaki yang biasanya berawakan dingin macam es dan kali ini berubah jadi idiot. Gak ada cool cool nya!

"Santai, santai..."

Farid mengirimi Ara sebuah pesan di PathTalknya. Barang kali, Ara masih membuka pathnya..

Dan ya!

Farid Dion : "Ara? Kamu ke Paris? Gak bilang-bilang?"

Azalea : "ka Farid! Hehe aku pergi tiba-tiba kak, urusan penting disini"

Farid Dion : "alesan. Gue abis dari Pornichet dan sekarang di Lyon, besok bisa ketemu?"

"Rid, lo jangan keasikan chat sama cewe gue ya" ditengoknya Jendra yang masih menunjukkan wajah khawatirnya. Lagipula, mana mungkin Farid setega itu. Apalagi prinsipnya kan kuat, nggak ada kata makan temen dalam kamusnya!

Ting!

Azalea : "ah seriusss?! Ngapain kaka disana? Sama siapa?"

Keliatannya Ara mulai was-was atau mengira kalau-kalau Farid hanya jadi suruhan temannya yang sangat ingin dihindarinya. Siapalagi kalau bukan Rajendra.

Farid Dion : "gue nerusin usaha bokap disini. Gaada yang bisa gue ajak, forever alone,"

Azalea : "gimana kalo Ara yang kesana? Ara butuh liburan. Boleh yaa yaa? Tapi potongan harga buat Ara!"

Jendra yang melihat setiap percakapan di ponsel Farid sejak tadi sukses membulatkan mata. Bukan, bukannya senang.
Sebentar ia berfikir, siap buat ketemu Ara? apa gak terkesan memalukan berani-beraninya muncul dihadapan wanita yang sejak dulu dibencinya?

Steal My BoyWhere stories live. Discover now