"Let's start the game."

0~0~0

Menutup pintu mobil dengan kasar, membuat Mordan menoleh ke arah kursi penumpang di sebelahnya, menatap heran kepada Acacio yang memasang raut wajah masam. "Kenapa lo?" tanya Mordan penasaran. Mobil dirinya lajukan dengan pelan, menuju ke kediaman Lawrence.

Shawn yang ikut masuk berbarengan, berada di kursi belakang memajukan kepalanya untuk ikut menoleh kearah Acacio.

Dengan bibir ditekuk, Acacio mengeluarkan ponsel pada sakunya yang sudah retak. Hal itu membuat keduanya melotot terkejut.

"YAAMPUN KOK BISA?" pekik Mordan terkejut.

"Lo dibuli?"

Acacio menggeleng pelan, "Cio sebel banget!" ia menoleh menatap Shawn, "lo kenal Greysan?"

Anggukan pelan sebagai jawaban dari pertanyaan Acacio, meski baru hari pertama ia masuk ke dalam sekolah itu, Shawn sudah mendengar nama Greysan berkali-kali. "Kenal, karena tadi banyak yang ngomongin, dia ketua geng Hell Shadow. Katanya sih, geng yang paling berpengaruh?"

Alis Acacio menukik, "pantesan! Dia nuduh gue mata-mata dari geng Vargos, cuma karena ketauan merhatiin dia tadi."

"Hp lo rusak karna dia?" Mordan menoleh sekilas pada Acacio.

"IYA! Emang salah Cio sih, tadi karena balas pesan di grup, Cio ga sengaja nabrak dia. Awalnya Cio gak sadar kalau itu Greysan, terus dia nuduh-nuduh Cio! Sumpah dia nyebelin bangettt!" racaunya dengan kening mengerut dan bibir yang ia majukan.

Shawn yang berada di belakang hanya bisa terkekeh, "keliatan sih, tapi herannya cewe-cewe banyak yang suka sama dia,"

Acacio menolehkan kepalanya cepat ke arah Shawn, setuju akan kalimat yang Shawn berikan. "YAKAN?? PADAHAL MUKA KAYA PANTAT SAPI AJA, SOK BANGET GODAIN CEWE!"

Mordan memutarkan kemudinya, mulai memasuki halaman kediaman Lawrence. "Mana sih mukanya, siapa tau gue kenal." Ujar Mordan. Mobil telah terpakir sempurna, ia menunggu Acacio atau Shawn menunjukkan wakah Greysan kepadanya.

"Nih bang," Shawn memberikan ponselnya yang terdapat wajah Greysan yang mengenakkan seragam sekolah ATSALOKA.

Mata Mordan menelisik sebentar, seolah mengingat wajah tersebut yang menurutnya tidaklah asing. "Ini kan..."

"Siapa bang?" tanya Acacio cepat.

"Kalian ingat gak yang dulu ada kasus tauran geng motor besar-besaran di tanah lapang?" Mordan mendongak menatap kedua adiknya.

Mereka mengangguk bersamaan.

"Nah, salah satu ketua dari geng itu si Greysan."

FLASHBACK ON

Malam itu suara motor berdentum saling bersautan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Malam itu suara motor berdentum saling bersautan. Dari arah Timur sebuah bendera bergambarkan kepala tengkorak berkibar cepat, mengikuti arah laju motor. Mereka dipimpin oleh seorang pemuda, yang memiliki ciri khas sangat mencolok. Yaitu dengan slayer merah yang terikat pada lehernya, yang menandakan dirinya ialah seorang pemimpin.

Greysan Marcellus, adalah seorang pemimpin geng Hell Shadow. Ia menancapkan gasnya dengan kuat tak sabar untuk segera sampai di tempat tujuan, untuk menikam dan meratakan habis sang musuh.

Sesampainya mereka pada tanah tandus yang menjadi tempat pertemuannya pada musuh bebuyutannya, yaitu geng Vargos. Sebuah geng yang selalu menantang geng Hell Shadow untuk membuktikan siapa yang lebih unggul dari keduanya. Dan hari ini, adalah pembuktian, siapa yang layak untuk menjadi yang terbaik.

Kedua kubu telah mempersipkan diri pada pertarungan sengit. Greysan berdiri di paling depan, dengan senjata andalan yaitu tongkat baseball yang selalu ia bawa ketika tawuran terjadi.

Di belakangnya terdapat Orion, Manuel, Aidan dan Lucas. Mereka juga sama seramnya dengan Greysan. Berdiri seakan menjadi tameng untuk anggota lainnya yang ikut berdiri di belakangnya.

Steven—pemimpin geng Vargos maju satu langkah, menatap remeh Greysan, "cih, serius nih gue lawan sama geng cupu?"

"Alah bacot!"

Seakan tak ingin bertele-tele. Greysan berlari, menandakan pertarungan dimulai.

Kedua kubu saling melayangkan pukulan, tinjuan dan tendangan, untuk mempertahankan keberadaan geng mereka untuk menjadi yang terbaik. Debu-debu pada tanah lapang melayang, seolah membuat gumpalan pada kerumunan kerusuhan tersebut.

FLASHBACK OFF

"Gila... Yang menang geng mana bang?" tanya Shawn pada Mordan, ketika ia baru selesai bercerita.

"Coba tebak!"

"Buru deh bang, kita udah hampir setengah jam di dalam mobil!" muak Acacio pada Mordan, dirinya sudah ingin segera merebahkan diri pada kasur.

Mordan terkekeh sebentar, "gengnya Greysan. Kalau kalian liat langsung, gue jamin lo," tunjuknya pada Acacio, "gak bakal berani ngajak debat tu orang."

"Kenapa gitu?"

Bahu Mordan terangkat, ia membuka pintu meninggalkan pertanyaan Acacio yang menggantung. Begitu pun Shawn, dirinya banya mampu menahan tawa, sebab pertanyaan adiknya tersebut diabaikan oleh sang abang.

"Udah lah, gak peduli juga kan? Yuk masuk, gue udah laper,"

Shawn berlalu, meninggalkan Acacio seorang diri pada dalam mobil. Ia masih memikirkan cerita yang Mordan sampaikan padanya.

Mengulik apa yang telah Mordan ceritakan, dirinya merasa ada hal yang saling berkaitan dengan apa yang ia dapati tadi siang di sekolah. Seakan menjawab pertanyaannya, mengapa para siswa takut dan tunduk pada kumpulan pertemanan Greysan, dan mengapa Greysan bersikap semena-mena, karena dirinya merasa hebat dibandingkan yang lain.

Keangkuhannya yang membuat dirinya seolah dunia hanya berpusat dan berkeliling kepadanya.

"Cih, lo gak sehebat itu Greysan." Monolognya, sembari meremat jarinya kuat.

0~0~0

HUHUU MINTA MAAF DI ATAS MATERAI, MAAF YAA ATAS KETERLAMBATAN UPDATE NYAA😭😭😭😭😭

Jumat-Senin kemarin akuu full kegiatan guyss, karena kegiatan full tersebut hari ini aku tumbang😔😔

GIMANA PART INII??

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN😽💕

OBSERVE [GeminiFourth]Where stories live. Discover now