Pengobat Galau

615 30 0
                                    

Jung Vhee Nhy pov**

Aku terbangun pukul 9 pagi, jadwal trainee-ku sebentar lagi, aku segera mandi dan bersiap-siap.

Hari ini aku sangat tak bersemangat, kulirik gelang ditangan kiriku membuatku mengingat kejadian semalam. Entah kenapa perasaanku berat banget melangkah keluar kamar. Bad mood sejak pagi hari itu pertanda buruk buatku.

Aku memakai celana pendek diatas lutut, baju kaos putih tanpa lengan dipadu dengan cardigan ungu.

Tanpa embel-embel make up aku berangkat ke ruang practice sound. Rencananya, hari ini aku ada ujian naik level trainee. So, aku menuju lift yang terletak tak jauh dari kamarku.

TIIINGGG....

Saat lift terbuka, ternyata ada Junghyun oppa didalam. Kupaksakan untuk tersenyum meskipun berat banget rasanya.

"Kamu ada masalah?" Tanya Junghyun oppa. Aku hanya menjawab dengan gelengan kepala. "So? Bad mood?? Kenapa??" Tanyanya lagi.

"Gapapa oppa.." sambil tersenyum kearahnya.

Saat kami sampai dilantai 2, aku langsung menuju santai, yang biasa kami sebut office. Soalnya disitu kantor kami buat mantau jadwal keseharian kami. Meskipun kantor itu lebih banyak kami pakai untuk bersantai bersama. Aku membuat coffe latte lalu duduk disofa, sambil menunggu trainee lain yang akan ikut ujian.

Hp-ku berdering, ternyata oppa-ku yang menelfon.

'Yoeboseo.'

'Oh, Vhee Nhy-aahh,, lagi apa kamu?? Oppa denger kamu ada ujian yah??'

'Ya, dari mana oppa tau? Serra oenni?'

'Tidak, kau tau, oppa kan manager pribadimu. Jadi, bukan Serra yang mengatur jadwalmu.'

'Oh,,'

Dia terdiam sebentar, akupun juga terdiam, untuk marah atau berterima kasih, aku sangat tak bergairah.

'Hmmm.. ada yang aneh sama kamu..' mungkin dia sedang berfikir, 'ibu kangen, pulanglah sebentar setelah kau ujian yah? Oppa akan turun melihatmu, setelah itu oppa antar ke butik ibu.' Lanjutnya.

'Baiklah, tapi mungkin aku ingin beristirahat sebentar dirumah. Tolong oppa uruskan yah.'

'Oppa sudah menebaknya. Pasti kamu ada masalah kan?? Kamu harus cerita sama oppa,, ada apa? Apa ada yang membully mu??'

'Oppa...' lirihku

'Baiklah, oppa akan urus secepatnya'
Tutt,tutt,tutt.... telfonnya terputus.

Aku menghembuskan nafas panjang, fikiranku lelah,, tapi, menangis pun tak bisa. Entah kenapa, terasa sangat sesak didada.

****

Practice sound-ku selesai. Aku menunggu oppa di lorong lantai 2. Lama sekali, mungkin karena suasana hatiku yang lagi buruk membuat waktu berputar begitu lama.

"Vhe Nhy.." suara parau serak memanggilku, aku segera menoleh dan ternyata ilhoon oppa lah asal suara itu. Aku shock sekaligus gemetar melihatnya menghampiriku.

"Kamu, udah selesai ujian?" Tanyanya.

"Udah" aku melihat wajahnya, pucat. Ada lingkaran hitam dimatanya, sebelumnya lingkaran itu tidak ada. Apa dia kurang tidur? Tanpa sadar aku mengangkat tanganku mengelus ujung bawah matanya dengan jariku.

"Oppa ngga tidur semalam??" Kata-kata itu keluar begitu saja dari bibirku. Dia hanya mengangguk. Aku melepaskan tanganku dan mundur satu langkah, menatapnya dalam lalu menunduk.

"Maafkan aku oppa." Setelah berkata seperti itu, aku mengangkat kembali wajahku dan tersenyum manis kepadanya. Aku ingin menunjukkan padanya bahwa aku baik-baik saja. Jadi, dia juga harus seperti itu.

"Vhee Nhy..." sapa oppa-ku lembut. Dia memelukku dari belakang tepat dihadapan ilhoon oppa.

"Oppa," jawabku sambil membalikkan badanku serta melepaskan pelukannya. "Lama sekali. Dari mana?" Lanjutku.

"Wah, sekarang kamu sudah punya teman selain anak kamarmu?? Oppa sangat senang. Ilhoon, tolong jaga dia untukku. Gadis semanis dia, bahaya kalau ngga dijaga.." ujarnya oppa-ku sambil tertawa memegang pundak ilhoon oppa. Tapi, wajah ilhoon oppa terlihat semakin muram.

"Ilhoon, kami duluan yah, aku akan mengantarnya pulang."pamit oppa-ku.

Sambil berjalan, aku melihat ilhoon oppa berbalik, berjalan lesu kearah ruang practice dance.

***

Didalam mobil, oppa bernyanyi-nyanyi dengan girangnya.

"Oppa sangat senang kamu akan pulang.. kamu ngga tau betapa murungnya ibu dan Key saat ini" ujarnya, akupun bahagia sekali. Bisa bertemu mereka, rasanya masalah ku dan ilhoon oppa hampir saja kulupakan.

"Benarkah oppa??" Tanyaku. "Key merindukanku?" Tanyaku lagi. "Dia pasti menumpuk segudang cerita untuk diceritakan padaku." Ujarku kegirangan.

"Kita main ke butik ibu dulu. Lagian Key juga belum pulang kan jam segini.." ya memang benar, sekarang masih jam 2 siang, tentu akan lama kalo harus menunggunya pulang, kan dia pulangnya jam 6.

Sesampainya kami dibutik ibu, aku dan oppa segera berlari mencari ibu. Butik ibu lumayan luas, dan ibu sangat jarang berada dikantornya. So, pasti sudah mencari ibu.

"Pelayan, ibuku mana?" Tanya oppa

"Beliau sedang rapat, tuan tunggu saja dikantor, mungkin sebentar lagi selesai." Jawab pelayan butik.

Kami segera kekantor ibu dilantai 2, banyak sekali ibu-ibu yang sedang menjahit. Butik ibuku memiliki 2 lantai, lantai pertama digunakan untuk pemasaran, dan lantai kedua digunakan untuk ruang produksi, kantor dan dapur. Dibutik ada dapur, soalnya ibu juga punya 2 orang karyawan yang khusus digaji untuk memasak makan siang para karyawan yang terdiri dari 20 penjahit, 10 pelayan toko, dan 3 satpam. *Nah, pertanyaannya berapakah umur ibu??
*apaan sih aouthor kagak jelas aja deh ni orang.. pegi lu pegi ah!!!
*hehehe,, oke siipp... #kabuurrr!!

#abaikan

Tak lama kemudian ibu masuk kekantornya, dan terkejut saat melihat kami.

"Ibuu...." panggilku saat ibu membuka pintu. Aku segera berlari dan memeluk ibu.
"Aahh,, ibu merindukanmu..." ibu melepas pelukannya dan memukul pantatku.

"Aaww,, ibu sakiit..." manjaku

"Dasar kamu anak cantik, kamu sudah lupa sama keluargamu sampai tak pernah pulang heh? Awas kau ya, kau akan menjadi orang yang amat kaya kelak.." marah ibu.

"Aku tidak melupakan kalian. Ibuku yang cantik,, kalo aku jadi super kaya, aku akan menjadikan ibu wanita tua yang paling bahagia didunia.." tawa oppa langsung meledak seketika melihat kami.

"Apa kamu bilang?? Ibu wanita tua?? Sini kamu, ibu pukul lagi. Ibumu masih secantik ini kok dibilang tua."

Candaan kami memenuhi ruangan ibu dengan tawa.

***
Jam sudah menunjukkan pukul 5, aku dan oppa juga sudah lelah bermain dengan ibu.

"Ibu, kami pulang ya.." pamitku

"Secepat itu? Sayang, kamu kan belum liat ayah dan Key, mereka juga merindukanmu.." aku dan oppa saling bertatapan kemudian tersenyum sinis,,

"Ibu, maksud kami pulang kerumah. Vhee Nhy akan menginap." Ujat oppa menjelaskan

"Oh. Baiklah kalau begitu. Ji hyo tolong bilang pada bibi, tidak usah masak. Kita barbeque-an aja yah.. ibu kan beli daging yang banyak."

"Baiklah.."

-tobecontinue-

Pacar Q, Idola Q (Korean Story) [Hiatus] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang