Prolog

104 3 0
                                        

"Akhirnya selesai juga... Capek banget gila!" Helaan nafas lega terdengar dari hidung mancungnya.

Alvian Mahaputra namanya- seorang penulis muda berbakat yang tengah naik daun akhir-akhir ini, ia baru saja menyelesaikan naskah untuk buku yang tengah digarapnya.

Novel 'Stay' berkisah tentang kisah cinta manis antara Ivandra Bagastian dan Ashera Putri. Kisah mereka bermula saat Ashera dalam masalah.

Waktu itu sudah hampir tengah malam, Ashera yang baru pulang dari kerja part time nya tidak menyangka akan dicegat oleh segerombolan pengganggu.

Ashera yang tidak punya ilmu apapun tentang beladiri hanya bisa pasrah jika barang-barangnya akan dirampas. Ia sudah gemetaran saat empat orang mengepungnya, namun tanpa diduga datang lah sosok Ivandra. Ia berhasil mengalahkan mereka tanpa terluka sedikitpun.

Sejak kejadian itu mereka akhirnya menjadi dekat, bahkan disekolah pun menjadi heboh dengan kedekatan keduanya. Ivandra yang dikenal tidak pernah dekat dengan gadis manapun akhirnya menemukan cintanya.

Semenjak Ivandra dan Ashera berpacaran, ada satu orang yang terlupakan. Zelvian Diego, sahabat dekat Ashera yang selalu ada saat Ashera senang ataupun sedih. Pemuda berkaca mata itu harus menelan pil pahit saat sahabat sekaligus pujaan hatinya malah memilih orang lain.

Menyimpan perasaan cinta pada sahabat sendiri itu memang menyakitkan. Namun Zelvian bukanlah orang yang egois, ia akan bahagia jika Ashera bahagia.

Satu tahun berlalu, kini mereka telah menginjak kelas XII. Hubungan Ivandra dan Ashera juga semakin lengket, namun tidak dengan Zelvian yang semakin terlupakan.

Ashera tidak lagi mengajak Zelvian hangout atau pergi kerumah untuk sekedar berbagi cerita. Namun Zelvian tidak mempermasalahkan hal itu, ia mengerti dan tidak akan menggangu kebahagiaan Ashera.

Namun kejadian mengejutkan terjadi, Ashera diculik oleh musuh bebuyutan Ivandra.

Sore itu hujan mengguyur kota. Zelvian sedang fokus mengikuti Ashera yang pulang sendirian, mereka berjalan kaki karena memang jarak rumah dan sekolah tidak terlalu jauh.

Sejak keluar dari gerbang sekolah, Zelvian dibuat tidak tenang saat melihat Ashera yang pulang sendirian, karena biasanya ada Ivandra yang mengantarkannya.

Kenapa ia tidak berjalan bersama saja? Itu karena Zelvian takut akan menggangu. Mereka sudah lama tidak bercengkrama, dan mungkin saja akan canggung.

Tanpa diduga, di dua belokan terakhir menuju kompleks perumahan Ashera, sekitar lima orang pemuda berbadan kekar menghadang jalannya. Tanpa belas kasih mereka menarik Ashera masuk ke dalam mobil sedan hitam yang terparkir tak jauh dari sana.

Zelvian tidak tinggal diam, dengan cepat ia menendang kaki salah satu dari mereka hingga jatuh tersungkur.

"Lepaskan dia!" Sentaknya marah.

"Ian!"

Pertarungan akhirnya tak terhindarkan. Empat melawan satu, meskipun Zelvian pernah berlatih taekwondo, kemampuannya masih kalah jauh dengan mereka. Dan karena ia sendirian, mau tak mau kekalahan harus dia terima.

Zelvian menatap nanar pada mobil yang melaju menjauh, ia merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Dengan tenaga yang tersisa, ia menelepon Ivandra dan memberitahukan apa yang baru saja terjadi. Selanjutnya gelap.

Dua hari berlalu... Zelvian akhirnya membuka kembali matanya, dan ruangan familiar rumah sakit langsung menyapanya.

Dengan tubuh yang masih lemas, Zelvian meraih kacamata miliknya yang sudah retak lalu meraih ponselnya. Dengan perasaan gugup ia mencari kontak Ashera dan pikiran buruk langsung menyerang saat nomornya tidak aktif. Ia tidak menyerah, jemarinya menggulir layar kembali mencari kontak seseorang.

Change the Flow [BL]Where stories live. Discover now