A Romantic Story About Serena part 16 End + Epilog

487K 12.5K 1.6K
                                    

BAB 16

 

Serena masih tertidur di ruang perawatan. Vanessa menungguinya. Sementara Damian yang baru terbangun, dua jam setelah kecelakaan itu berjalan pelan, menuju ruang tunggu, dia sudah mencuci muka dan agak segar, tapi mau tak mau nyeri di kepala dan bahunya membuatnya mengernyit ketika berjalan.

Rafi sedang duduk membelakanginya di kursi roda. Menatap ke luar, ke arah jendela lebar yang ada di ruang duduk itu, hujan sedang turun deras di luar membuat suasana ruangan itu begitu suram.

“Bagaimana keadaan Serena?,” Tanya Rafi, menyadari kehadiran Damian tetapi tidak menoleh untuk menatapnya.

“Baik, Vanessa sudah mengatur perawatan dan obatnya, sekarang dia masih tertidur,” Damian berdiri, bersandar di tembok dekat Rafi, ikut menatap hujan yang mengalir deras di luar yang gelap, hanya menyisakan tetes air yang berkilauan terkena cahaya lampu.

“Kau pasti tahu kenapa aku ingin berbicara denganmu”

Damian mengangguk meski tahu Rafi tidak menoleh untuk melihatnya.

Hening sejenak, terasa begitu lama sampai kemudian terdengar Rafi menghela nafas panjang.

“Apakah kau mencintainya ?,” tanyanya pelan

“Sangat,” jawab Damian cepat, tulus.

Rafi memejamkan mata ketika rasa perih menyengat di dadanya mendengar ketulusan Damian kepada Serena. Mengetahui bahwa ada lelaki lain yang mencintai Serena dengan intensitas begitu besar kepada Serena ternyata menyakitinya, membuatnya terasa terpuruk dan di kalahkan. Tapi Rafi menguatkan hatinya, semua demi Serena, demi kebahagiaan Serenanya.

“Apakah kau akan membahagiakannya?”

“Kebahagiaannya akan menjadi tujuan hidupku,” gumam Damian jujur, dia lalu menoleh menatap Rafi yang sedang menatapnya, dua laki-laki yang mencintai satu wanita saling bertatapan.

“Maafkan aku….,” Damian mengehela nafas, “aku tidak pernah bermaksud mencuri Serena darimu, aku tidak mengetahui keberadaanmu sampai saat terakhir, kau tahu”

Rafi mengernyit mendengar informasi yang baru didapatnya itu, Vanessa belum menceritakan semua ini padanya, mungkin Vanessa ingin Rafi mendengar sendiri dari mulut Damian.

“Serena tidak menceritakan alasan kenapa dia menjual diri padamu?”

“Tidak, mungkin semua akan berbeda jika dia menceritakan semuanya dari awal’, gumam Damian penuh penyesalan, “aku memang jahat dan selalu mengambil apa yang kuinginkan tanpa tanggung-tanggung, tapi aku tidak pernah mengambil keuntungan dari penderitaan seseorang. Saat itu dia datang padaku, menjual dirinya padaku….kau tahu apa yang kupikirkan waktu itu ?,” Damian menatap Rafi dengan sedih, “Kupikir dia pelacur penggemar barang-barang mahal yang putus asa membutuhkan uang untuk memenuhi hasratnya akan kemewahan”

“Serena tidak seperti itu,” geram Rafi marah.

“Ya, dia tidak seperti itu,” Damian setuju, “Tapi waktu itu apa yang bisa dipikirkan lelaki seperti aku ? lelaki dengan kekayaan yang selalu mendapatkan wanita karena uang ? aku memang salah waktu itu, aku menginginkan Serena dan aku punya uang yang diinginkannya, jadi kuterima tawarannya”

“Tapi pada akhirnya kau tetap jatuh cinta padanya meskipun kau menganggap dia pelacur murahan,” Rafi merenung,

Sekali lagi Damian menganggukkan kepalanya,

“Ya, aku jatuh cinta kepadanya, bahkan aku mulai tidak peduli kalau ternyata memang hanya menginginkan uangku, aku berpikir, tidak apa-apa, toh aku punya uang banyak, tidak apa-apa selama dia ada di sisiku,” Damian menghela nafas panjang,

A Romantic Story About SerenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang