"Humb, oke. Kalau yeh berubah pikiran, bisa hubungi Aike lewat Hyun." pungkas Tao.
Kala kupandang kerlip bintang nun jauh di sana
Sioni ganti playlist lagunya yang tadi pop jadi dangdut. Volume suara pun makin ia perbesar. Lampu yang tadi putih benderang, beralih menjadi kelap kelip hijau merah. Kedai Bu Sur yang hanya berisi kami kini disulap jadi tempat karaoke dadakan.
Sayup kudengar melodi cinta yang menggema
Terasa kembali gelora jiwa mudaku
Karna tersentuh alunan lagu semerdu kopi dangdut
Tao berjoget ngebor, memaksa Kai dan Shema untuk mengikuti irama tariannya. Septi ikut nyempil diantara mereka agar bisa berjoget di dekat Kai.
Api asmara yang dahulu pernah membara
Semakin hangat bagai ciuman yang pertama
Masih di meja kasir, Sioni terlihat duduk santai sembari bersenandung mengikuti lirik lagu Kopi Dangdut yang diputar. Tapi bedanya, sekarang ada Chiko yang menghampirinya dan duduk anteng disampingnya.
Detak jantungku seakan ikut irama
Karna terlena oleh pesona alunan kopi dangdut
Saat aku asyik ketawa menyaksikan tingkah konyol Tao yang terus berlanjut dari tempat dudukku. Tiba aja Hyun beralih disampingku. "Besok kakak ikut makan malam di rumah Seno, kan?" tanyanya memastikan.
Aku menoleh kearahnya untuk mengangguk. "Elo besok juga pasti ada, kan?" tanyaku balik.
Hyun ikut menoleh kearahku untuk
mengangguk, tapi tindakannya itu membuat jarak wajahku dengan wajahnya jadi deket banget karena yah kita duduknya bersampingan. Entah kenapa kami malah ganti saling melempar tatap dalam diam. Aku rasa tatapan Hyun malam ini sangat berbeda dari biasanya.
Apa gegara lampu disini remang - remang ya jadinya fokusku ke Hyun berubah gini?
Kehadiran Bu Sur menyajikan makanan mengalihkan atensiku dan Hyun. Kami pun beralih membantu Bu Sur membawa berbagai makanan dan minuman yang telah dipesan para kurcil secara ugal - ugalan.
Begitu berganti nota yang disodorkan oleh Bu Sur, aku sampai melotot melihat panjang nota itu selengan ku.
Yang pasti, dipojok kanan bawah nota tertera angka Rp. 600.000,- yang seketika membuatku menelan ludah.
Aku baru DP 100K, di ATM ku saldo tinggal 400K. Gimana ini? Dasar aku yang nggak pernah mikir dua kali kalau udah bertekad.
Sebuah tangan menyodorkan uang cash seratus ribu berjumlah enam lembar padaku. Sontak aku yang tertunduk lesu langsung menoleh ke wajah si pemberi uang ini.
"Terima aja, Kak. Aku nggak akan kasih tau siapapun." ucap Hyun meyakinkanku sembari menyelipkan uang itu ke dalam dompetku saat yang lain masih asyik berjoget dan bernyanyi.
"Tapi..."
"Udah terima aja, sekarang aku aja yang traktir dalam rangka merayakan keberanian Kak Uni nyamperin Sioni buat tanya tutorial biar bisa cepat putus dari Seno."
Nih anak beneran bisa baca pikiran apa gimana ya? Kok dia bisa tau setiap rencanaku.
"Sioni barusan chat aku. Dia tanya apa aja yang nggak disukai Seno." lanjut Hyun padahal aku belum bales ngomong apapun.
Eh iya, beneran nggak kepikiran. Kenapa nggak dari kemarin tanya Hyun aja yah tentang apa yang bikin Kak Seno ilfeel biar aku bisa susun strategi jitu buat putus dari dia.
Berhubung Bu Sur kembali mendekat ke arahku untuk meminta uangnya. Buru-buru ku sodorkan uang pemberian Hyun kepadanya.
"Ini ada lebih seratus ribu. Apa Uni lupa? kan tadi Uni udah kasih ibu seratus ribu pas booking." Bu Sur sodorkan kembalian selembar seratus ribu itu padaku.
"Iya ga apa, Bu. Buat ibu aja." gumamku sebagai balasan karena saat ku lirik Hyun diam saja.
Bu Sur tersenyum cerah, sebelah tangannya mengelus pundakku penuh harap." Langgan terus ya! Ibu do'akan semoga rejeki kamu lancar. Aamiin."
Aku hanya balas tertawa memamerkan gigi rapiku. Dan ketika Bu Sur sudah pergi, Hyun tiba saja berceloteh sesuatu yang membuatku bingung sebenernya maksud dia apa.
"Andai aku terlahir lebih dulu, Kak. Mungkin apa yang terjadi sekarang nggak akan seribet ini. Aku emang nggak bisa nebak ending dari semua ini bakalan seperti apa. Tapi yang pasti, sampai kapanpun aku bakal selalu ada buat kamu, Kak."
Bersambung
06-06-2025
YOU ARE READING
Please Call Me, Uni
ChickLitIni kisah Seruni yang sudah pasrah dipanggil Uni. Diterima kerja di Departemen HR Myeon Green Food- anak perusahaan Myeon Group, memberi pengalaman berharga untuk karier awal Uni yang notabennya fresh graduate. Di bulan berikutnya, Uni memutuskan be...
Part 16
Start from the beginning
