Kak Cendra terlihat gembira menyambut kedatangan cewek misterius yang belum ku ketahui namanya itu. Setelah pelukan mereka terlepas, tangan Kak Cendra mengacak-acak rambut cewek itu.
Tawa Kak Cendra menguar renyah saat cewek itu terlihat panik dengan tampangnya yang dibikin berantakan. Aku cuma bengong ngelihatin mereka. Beneran nggak expect, masih pagi tapi perasaanku udah dibuat roller coaster begini.
Sudah, Uni. Sepertinya perjuanganmu cukup sampai disini. Ingat! kamu sudah punya Kak Seno.
Apa sih yang kurang dari Kak Seno?
Ganteng, pacar-able, berduit, anak konglomerat, mencintai kamu lagi. Masih pacaran aja, kemarin kamu udah dikasih hadiah sebuah kalung berlian dengan berat 5 gram. Apalagi jadi istrinya, dijamin hidupmu dibikin like a princess in Disney World.
Begitulah aku bermonolog untuk
menyemangati diri sendiri yang sekarang dibikin patah hati. Eh, tapi kok bisa aku ketinggalan berita, dan nggak tau kalau Kak Cendra udah punya—
"Uni, kenalin ini adik sepupuku dari Bandung, namanya Nexia. Hari ini hari pertama dia resmi bergabung di Myeon Green Food." Kak Cendra perkenalkan cewek misterius itu kepadaku.
Bentar, nggak salah denger, kan? Kak Cendra bilang kalau cewek misterius bernama Nexia yang berasal dari Bandung ini adalah adik sepupunya. Dan hari ini adalah hari pertamanya bekerja di Myeon Green Food.
Assahhh... Kamsahamnida Hana-nim, jodoh emang nggak kemana.
"Nex, kenalin ini Uni, adiknya Pak Lay. Dia staf HR di perusahaan ini." lanjut Kak Cendra memperkenalkan aku kepada Nexia.
Segera ku ulurkan tanganku agar dapat terjalin persaudaraan diantara kita di masa depan, "Senang banget bisa ketemu kamu! Kamu diterima dibagian apa?"
Nexia menyambut uluran tanganku dengan hangat, dan menjawab, "Aku diterima di Departemen Finance."
"Departemen Finance!" dahiku berkerut, bigung, "Apa kamu tidak salah dengar?"
Nexia menggeleng mantap, "Enggak salah kok. Waktu aku dibawah tadi juga Pak Lay udah konfirmasi ulang supaya aku masuk ke Departemen Finance and Accounting."
Setahuku memang ada anak baru hari ini. Namanya Azelia Nexia. Okey pas lah, kan dia tadi juga ngenalin kalau nama panggilan dia itu Nexia. Tapi sepengetahuanku sebagai staf HR, seharusnya Azelia Nexia ditempatkan di Departemen Marketing.
Kenapa Kak Lay nyuruh Nexia masuk di divisinya yah? Perasaan divisi keuangan nggak kekurangan orang. Apa mungkin ada perubahan posisi?
Aku harus mencari tau tentang hal ini langsung dari narasumbernya. Maka aku langsung pamit sama Kak Cendra dan Nexia buat balik duluan ke ruang divisiku.
"Galih Huzein Mustofa udah ngajuin surat mutasi sebagai staff canvassing di Departemen Marketing dari dua minggu yang lalu dengan alasan mental illness. Alasan itu udah relate dengan isi surat kesehatan mental dia yang dikeluarkan oleh psikaternya. Dia memang disarankan untuk kerja di outdoor buat proses healing. So, mumpung ada anak baru yang sesuai dengan kualifikasi, why not." ungkap Felix yang baru saja datang tapi sudah ku berondong dengan berbagai pertanyaan.
Tao jelas masih patah hati ngelihat Kak Dio ngelamar Sioni sampai minta pindah divisi. Apalagi dia minta pindahnya jadi staff canvassing. Tao jadi bisa sering keluar buat promosi produk sekalian keluyuran buat cari mangsa... Ups, maksudku gebetan baru.
"Pak Jin dan Pak Soman udah acc waktu diskusi sama Pak Umin di Sabtu kemarin gegara Tao udah absen 2 minggu lebih. Masa kamu bisa nggak tau sih, Seruni? yang nge-data surat sakit karyawan di kantor ini kan kamu! Seharusnya informasi sepele begini kamu harus tau diluar kepala dan nggak perlu tanya buat cari tau ulang." timpal Kak Dio memandangku dari kubikelnya dengan ekspresi angry bird.
YOU ARE READING
Please Call Me, Uni
ChickLitIni kisah Seruni yang sudah pasrah dipanggil Uni. Diterima kerja di Departemen HR Myeon Green Food- anak perusahaan Myeon Group, memberi pengalaman berharga untuk karier awal Uni yang notabennya fresh graduate. Di bulan berikutnya, Uni memutuskan be...
