Honeymoon yang Sungguhan

8.6K 449 9
                                    

Saat ini aku sedang berada di kamar hotel. Tadi sore setelah misi selesai aku dan Reynand langsung menuju salah satu hotel yang berada di Kuta, Bali.

Aku melangkahkan kakiku Ke Balkon kamar. Reynand memang memesan kamar yang memiliki Balkon yang mengarah ke pantai. Bali memang indah. Pantas saja dijuluki pulau Dewata.

"Ngapain, Sayang?" Aku langsung menoleh ketika ada yang memanggilku. Reynand juga berada di balkon samping kamarku. Kami memang memesan kamar yang bersampingan dengan dilengkapi pintu penghubung.

"Indah ya." Kataku kemudian. Mataku masih lurus mengagumi ciptaan Tuhan di depan mataku.

"Kamu lebih indah kok." Aku kembali melihat kearahnya yang sedang melihatku dengan tatapan yang.. eehhm.. memuja.

"Gombal." Balasku. Aku mendengar dia terkekeh.

"Istirahat dulu sana. Nanti malam kita ke Pantai. Sepertinya indah menikmati pantai di malam hari." Aku hanya mengangguk dan kembali masuk ke kamar.

Aku memutuskan untuk mandi terlebih dahulu untuk menyegarkan badanku.

Setelah selesai mandi, aku memakai bathrobe lalu keluar dari kamar mandi. Aku terkejut melihat Reynand sedang asik menonton TV di kamarku.

"Aku bosan di..." ucapannya terhenti ketika dia telah melihatku. Dia hanya menatapku dengan pandangan yang tak dapat kuartikan.

"Rey.. tutup matamu." Teriakku dengan keras. Dia yang terkaget langsung memalingkan pandangannya.

"Jangan melihat kearahku sebelum aku kembali masuk ke kamar mandi!" perintahku.

"Baiklah. Aku janji."

Dengan perlahan dan penuh kewaspadaan aku melangkah menuju lemari pakaian. Dengan asal aku mengambil sepasang pakaian dalam dan baju tidur lalu kembali kekamar mandi.

Fyuhh... Dasar Reynand.

Aku pun segera memakai baju tersebut. Ingatkan aku untuk mengunci pintu penghubung itu nanti malam.

Setelah berpakaian lengkap aku keluar dari kamar mandi dan masih mendapati Reynand asik menonton walau aku tahu hanya pandangannya saja yang mengarah ke TV. Dia tidak benar-benar menonton.

"Rey." panggilku. Dia langsung terkaget. Apakah dia tadi melamun.

"Eh Al, maafkan aku." aku mengerutkan keningku.

"Untuk?"

"Karena telah melihat tubuhmu yang sexi itu." kali ini dia mengucapkannya dengan nada jahil. Segera aku mengambil bantal yang berada di kasur untuk melemparnya.

Dia hanya tertawa sambil terus menghindari pukulanku. Hingga akhirnya aku tersandung karena terlalu bersemangat memukulnya.

Eh.. Tapi kok lantainya tidak keras. Malah liat-liat gitu. Dengan perlahan aku membuka mataku. Dan yang pertama kali kulihat adalah mata hitam itu. Dan baru kusadari jika Reynand yang berada di bawah tubuhku.

Aku berusaha untuk bangkit namun tangannya menahanku.

"Biarkan dulu seperti ini." Aku hanya diam mendengar perkataannya. Kuletakkan kepalaku didadanya yang bidang. Nyaman.

Namun kok ada yang aneh ya. Seperti ada yang keras-keras di bawah sana. Jangan-Jangan..

***

*Reynand PoV

Wow. Hanya itu yang dapat aku katakan ketika melihat Alluka keluar dari kamar mandi hanya menggunakan bathrobe yang sialnya hanya menutupi setengah pahanya.

Our SecretWhere stories live. Discover now