Tepat pukul 10 pagi terdapat mobil van berwarna putih masuk kedalam pekarangan Yosanquo. Beberapa orang berbadan besar keluar dari mobil itu dan beruntungnya petugas keamanan di pintu masuk menghadang mereka.
"Selamat pagi bisa disebutkan keperluannya?" Tanya petugas mengingat keadaan resepsionis banyak antrean jadi petugas berinisiatif menanyakan
"Kami mencari pemimpin perusahaan kalian" Sahutnya
"Apa sudah membuat janji? Jika sudah kami akan antarkan"
"Untuk apa membuat janji?! Jika bisa antarkan kami sekarang, baiknya antarkan!" Gertak nya
"Prosedur perusahaan.. Jika belum membuat janji bisa ikut antrean di meja resepsionis"
Pria itu menatap petugas dengan tajam. Ia tak menghiraukan ucapan petugas dan menerobos masuk kedalam kantor. Petugas itu membuntuti dari belakang, takut jika didalam ada hal hal yang tak diinginkan terjadi.
Tapi belum melangkah untuk membuntuti, petugas keamanan itu sudah ditarik mundur oleh komplotan pria itu dan dihajar habis secara brutal.
Suara petugas itu membuat seluruh pegawai dan klien yang ada di ruang loby memperhatikan kearahnya. Satu persatu dari mereka kini ketakutan dan saling berteriak. Petugas resepsionis pun begitu.
"Semua diam di tempat! Jangan ikut campur jika tidak ingin terluka!" Ucap pria bertubuh besar dan memiliki otot di seluruh lengannya
Dilihatnya semua orang kini berjongkok dan ada pula yang mengangkat tangannya diatas kepala. Mereka tak memiliki keberanian untuk melawan karna melihat komplotan mereka yang cukup kuat.
Pria itu melihat petugas resepsionis yang sibuk menelfon seseorang. Dengan segera ia menghampiri petugas resepsionis dan menatapnya dengan tajam.
"Aku mencari pimpinan kalian" Ucapnya
Petugas itu menunduk takut, tubuhnya bergetar dan ia memegang erat telepon yang sudah terhubung dengan Lux. Ya, dia menghubungi Lux.
"T-tidak ada.. Nyonya tidak ada"
"Jangan membodohiku nona.. " Sahut pria itu pergi meninggalkan meja resepsionis dan memanggil komplotannya
Ia kembali melirik petugas resepsionis dan tersenyum licik seperti setelah ini ia pasti berhasil menemukan Yoko.
"Mereka mencari nyonya Apasra dan kini sudah berpencar untuk mencarinya" Bisik petugas itu di telepon
Lux mematikan telepon nya setelah mendengar hal itu. Ia kini menyiapkan diri untuk mengamankan dan menyembunyikan Yoko dari mereka semua. Meski ia tak tau apa yang sebenarnya terjadi dan apa alasan dibalik semua kejadian Yoko akhir akhir ini.
Dengan segera Lux menghampiri Yoko diruangannya. Ia melihat Yoko masih sibuk dengan laptop dan jurnalnya. Lux menutup laptop Yoko dan membenahi jurnal jurnalnya.
Ia menaruh barang barang penting itu di rak dan menarik Yoko untuk bangkit.
"Hei ada apa ini.. Apa yang kau lakukan!" Protes Yoko melepaskan earphone nya
"Ada hal penting.. Kau harus sembunyi"
"Apa?! Hei kau merusak tugas akhirku!"
"Lebih penting nyawamu!"
"Apa maksudmu Lux?!" Lagi, Yoko masih belum mengerti dengan apa yang dilakukan oleh Lux
Lux melepas tangan Yoko, ia kemudian mengambil ponselnya dan memperlihatkan rekaman cctv beberapa menit lalu kepada Yoko.
Yoko melihatnya dengan jelas. Ia juga ingat siapa pria itu dan siapa mereka. Kini raut wajahnya menjadi panik, tubuhnya bergetar dan ia menggenggam erat lengan Lux.
YOU ARE READING
Different Flow [On-Going]
FantasyDua hal dengan latar belakang yang sangat berbeda jauh. Tidak keterikatan dan tidak pernah disengaja untuk terikat. Tapi entah, semesta juga tak bisa disalahkan jika akhirnya dua perbedaan akan bersatu tanpa sengaja. Dari segi apapun, dua orang ini...
![Different Flow [On-Going]](https://img.wattpad.com/cover/386341049-64-k956871.jpg)