Faye sampai dirumahnya tepat pukul 9 malam. Jalanan kota sangat padat tidak seperti biasanya, entahlah Faye juga baru hari ini mendapati kemacetan yang cukup parah.
Setelah membenahi mobilnya di garasi, Faye lalu masuk kedalam rumahnya lewat pintu yang terdapat di garasi. Pintu samping. Kunci pintu itu terhubung otomatis dengan kunci garasi, jadi jika garasi terbuka maka otomatis pintu juga terbuka.
Didalam rumahnya, Faye duduk di sofa ruang santai yang berhadapan dengan TV dan meja kerjanya. Ia sedikit meregangkan tubuhnya karna lelah setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang. Beruntung ia sudah dalam keadaan kenyang jadi mungkin ia akan langsung istirahat setelah ini.
Tak sengaja ia melihat kalender yang bertengger di nakas di samping sofa. Ia baru ingat bahwa ini sudah mendekati akhir bulan artinya bulan depan ia akan pergi ke Australia untuk wisuda dan mengambil barang barangnya. Jadi mungkin ia akan membuat surat cuti untuk beberapa hari.
Ia lalu membenahi posisi duduknya dan mengambil ponselnya di meja. Ia mencari salah satu kontak dan menempelkan ponsel itu di telinganya. Rupanya dia menelfon seseorang.
Tak menunggu lama, telfon itu sudah terhubung dengan orang yang dimaksudkan Faye.
"Saya butuh armada untuk mengangkut satu mobil dan beberapa alat di Australia bulan depan" Ucap Faye pada seseorang itu
Setelah diskusinya selesai, kini ia membawa tas kerjanya dan merapikan kembali kalendernya. Ia kemudian masuk kedalam kamar dan membersihkan dirinya.
Kamar tidur yang ia tempati adalah kamar yang terdapat meja gambarnya. Ia sengaja agar tidak terlalu membuang waktu antara kamar satu dan lainnya dan juga membuatnya lebih semangat untuk bekerja.
Tapi kadang jika Faye tidak ingin memgerjakan desainnya maka ia akan tidur di kamar lain.
***
Selesai mandi, Faye hanya mengenakan singlet dan celana pendek. Ia kemudian melakukan ritual merawat wajahnya dan tubuhnya. Gagah gagah begini juga Faye selalu memperhatikan tubuhnya.
Ia juga merawat beberapa bekas luka kecil di beberapa bagian tubuhnya. Meski tak akan hilang sepenuhnya, setidaknya bekas itu disamarkan. Bekas luka karna membantu Yoko.
Melihat bekas bekas luka yang baru itu, Faye teringat tentang Yoko. Ia lupa bahwa hari ini ada kekacauan menimpa Yoko dan malam ini Yoko akan tinggal bersama Lux. Lantas bagaimana keadaannya sekarang?
Dengan cepat Faye menyelesaikan kegiatannya dan kembali ke dalam kamar. Ia mengambil ponselnya dan duduk di tepi ranjang. Ia melihat belum ada chat masuk dari Lux, disana hanya ada chat masuk dari Belle.
Faye kemudian berinisiatif untuk menelfon Lux. Menanyakan kenapa Lux belum mengabarinya sampai sekarang. Padahal Faye lupa bahwa dia meminta Lux menghubungi jika ada sesuatu yang terjadi.
Itu artinya Yoko baik baik saja bukan?
Faye menekan tombol telepon, ia menunggu beberapa saat dan telfon itu terhubung pada Lux. Perasaan lega saat Faye mendengar suara Lux.
"Bagaimana keadaan disana?" Tanya Faye tampak khawatir
"Kami baik baik saja Khun.. Yoko ada di kamarku dan aku akan tidur di sofabed di luar kamar" Jelas Lux dengan tenang
"Tidak ada yang perlu di khawatirkan darinya kan?" Oi tiba tiba saja Faye menjadi sangat khawatir pada Yoko
"Tidak.. Kami baik, kami aman.. Hanya tadi sepertinya Yoko ada meminum obat-obatan"
"Obat?"
"Ya.. Aku belum tau itu obat apa
tapi nanti akan aku tanyakan"
CZYTASZ
Different Flow [On-Going]
FantasyDua hal dengan latar belakang yang sangat berbeda jauh. Tidak keterikatan dan tidak pernah disengaja untuk terikat. Tapi entah, semesta juga tak bisa disalahkan jika akhirnya dua perbedaan akan bersatu tanpa sengaja. Dari segi apapun, dua orang ini...
![Different Flow [On-Going]](https://img.wattpad.com/cover/386341049-64-k956871.jpg)