Seulgi menatap amplop putih di tangannya. Jari-jarinya sedikit gemetar.
Di dalam ruangan yang hanya diterangi lampu temaram, dia bisa merasakan dadanya sesak. Kata-kata itu terasa lebih tajam daripada yang seharusnya.
"Aku tidak pergi untuk selamanya."
Jay.
Atau... Jaeyi?
Seulgi menarik napas panjang, berusaha menenangkan diri. Dia memeriksa amplop itu sekali lagi-tidak ada alamat pengirim, tidak ada tanda-tanda bagaimana surat ini bisa sampai di laci meja kerjanya bahkan seseorang pun harusnya tidak bisa masuk kedalam ruang pribadi nya.
Tapi Seulgi tahu... hanya ada satu orang yang bisa melakukan ini.
Jay ada di sini.
Dan dia sengaja membuat Seulgi tahu.
Seulgi menghabiskan malam itu dalam diam.
Setelah shift panjangnya di Korean University Hospital, dia kembali ke apartemennya tanpa menghubungi siapa pun. Bahkan Choi Kyung dan Yeri pun tidak.
Dia butuh waktu untuk memproses semuanya.
Tapi yang terjadi justru sebaliknya. Pikirannya semakin kacau.
Ingatan tentang malam itu kembali menghantamnya. Malam di mana dia berbaring di meja operasi, tangan Jaeyi yang berlumuran darah, suara detak jantungnya yang melemah.
Mereka merencanakan semuanya.
Jaeyi yang diam-diam menyusun setiap langkah. Seulgi yang setuju tanpa ragu.
Dan setelah semuanya berakhir, Jaeyi pergi tanpa melihat ke belakang.
Hanya menyisakan bekas luka ini-bekas yang akan selalu mengingatkannya bahwa dia masih hidup karena Jaeyi.
Tapi apa yang tersisa sekarang?
Seulgi menatap cermin, menyentuh perutnya pelan.
Jika Jay kembali... lalu apa?
-
Pagi harinya, dia masuk rumah sakit seperti biasa.
Seulgi mencoba bersikap normal. Tapi di dalam hatinya, dia tahu Jay pasti akan muncul lagi.
Dan benar saja.
Saat Seulgi berjalan menuju kafetaria rumah sakit, dia melihat seseorang duduk di dekat jendela. Sosok yang sudah terlalu dia kenal.
Jay.
Dia mengenakan kemeja putih dengan jas hitam yang elegan, terlihat begitu berbeda, begitu asing.
Tapi matanya... tetap sama.
Begitu Seulgi masuk, Jay mengangkat kepalanya dan langsung menatapnya.
Seulgi merasa tubuhnya menegang.
Mereka hanya berjarak beberapa langkah. Tapi kenapa rasanya lebih jauh dari apa pun?
Jay tersenyum kecil. Senyuman yang mengingatkan Seulgi pada seseorang yang sudah lama dia rindukan.
"Sudah lama, Woo Seulgi."
Suara itu masih sama.
Dan Seulgi... tidak tahu harus merespons bagaimana.
VOCÊ ESTÁ LENDO
Until You Notice - Jaeyi Seulgi [ END ]
FanficJaeyi selalu hadir-dalam bayangan, dalam lagu-lagu yang mengalun tanpa sengaja, dalam kebiasaan kecil yang Seulgi pikir sudah ia lupakan. Seberapa jauh pun ia mencoba melangkah, selalu ada sesuatu yang membawanya kembali. Tapi apa arti semua ini? Se...
![Until You Notice - Jaeyi Seulgi [ END ]](https://img.wattpad.com/cover/391160743-64-k751246.jpg)