Seulgi menatap layar ponselnya cukup lama. Pesan itu masih ada di sana, seakan menantangnya untuk merespons.
"Aku ingin bertemu."
J.
Seulgi menghela napas dan meletakkan ponselnya di meja. Tidak. Dia tidak akan merespons begitu saja. Jika Jay ingin bertemu, biarkan dia yang datang duluan.
Tapi sepanjang malam, pikirannya terus berputar. Jaeyi. Jay. Orang yang sama, tapi tidak lagi sama.
Bekas luka di perutnya terasa sedikit perih. Seulgi menekan dadanya pelan, mencoba mengendalikan rasa sesak yang tiba-tiba muncul.
—
Keesokan harinya, Seulgi sampai lebih awal di Korean University Hospital, rumah sakit tempatnya menjalani aktivitas. Shift paginya penuh jadwal padat, cukup untuk mengalihkan pikirannya—setidaknya itulah yang dia harapkan.
Namun, saat dia berjalan menuju gedung utama, langkahnya terhenti.
Di depan rumah sakit, sebuah mobil hitam mewah terparkir.
Bukan sesuatu yang aneh—rumah sakit ini sering menerima pasien VIP—tapi yang membuat Seulgi membeku adalah sosok yang berdiri di dekatnya.
Jay. Yoo Jaeyi.
Seulgi tidak bisa salah lihat. Wanita dengan jas hitam rapi, postur tegap, dan ekspresi datar itu bukan orang asing.
Mata mereka bertemu. Hanya beberapa detik.
Lalu Jay tersenyum. Senyum kecil yang tak bisa Seulgi baca.
Sebelum Seulgi bisa bereaksi, Jay sudah berjalan masuk ke dalam rumah sakit, menghilang di antara keramaian.
Seulgi tetap berdiri di tempatnya, tangan tanpa sadar mengepal.
Jika Jay ingin bertemu, kenapa dia tidak langsung mengatakan sesuatu?
Kenapa dia hanya datang… lalu pergi?
Sepanjang hari, Seulgi mencoba mengalihkan pikirannya dengan pekerjaan. Tapi bayangan Jay tidak hilang begitu saja.
Ketika dia akhirnya bisa beristirahat sejenak di ruangannya, dia membuka laci meja kerja dan menemukan sesuatu yang tidak seharusnya ada di sana.
Sebuah amplop putih.
Seulgi mengambilnya dengan hati-hati. Tidak ada nama pengirim, hanya kertas sederhana dengan beberapa kata di dalamnya.
"Aku tidak pergi untuk selamanya."
Tangannya gemetar saat membaca tulisan itu.
Luka di perutnya kembali terasa nyeri.
Dan untuk pertama kalinya sejak bertahun-tahun, Seulgi merasa benar-benar takut.
YOU ARE READING
Until You Notice - Jaeyi Seulgi [ END ]
FanfictionJaeyi selalu hadir-dalam bayangan, dalam lagu-lagu yang mengalun tanpa sengaja, dalam kebiasaan kecil yang Seulgi pikir sudah ia lupakan. Seberapa jauh pun ia mencoba melangkah, selalu ada sesuatu yang membawanya kembali. Tapi apa arti semua ini? Se...
![Until You Notice - Jaeyi Seulgi [ END ]](https://img.wattpad.com/cover/391160743-64-k751246.jpg)