Part - Extra

342 23 4
                                        

Annyong!!! Buat yang belum puas sama endingnya, aku kasih extra nih hehehe





🌻

Keesokan paginya, Sean terbangun karena Rena membangunkan dirinya, for the first time selama mereka berumah tangga.

"Sean, bangun. Udah pagi," ujar Rena yang kini duduk di samping sang suami. Melihat Sean yang hanya menggeliat kecil, membuat Rena menepuk pelan lengan sang suami.

"Hmm? Kamu udah bangun dari tadi? Kenapa gak bangunin aku?" ujar Sean masih setengah terpejam.

"Kamu pules banget tidurnya kayak bayi," jawab Rena terkekeh sambil merapikan rambut Sean yang berantakan.

Mendengar kata bayi membuat mata Sean langsung terbuka lebar, "Mau punya bayi beneran gak?"

"A-apa?" jawab Rena yang kini pipinya memerah. Ia langsung membayangkan yang iya-iya karena kini posisi Sean terduduk yang otomatis selimutnya ikut tersingkap memperlihatkan tubuh sixpack-nya. Yah, semalam Sean beralasan jika ia terbiasa tidur tanpa memakai atasan, jadi ia melepas kaosnya sebelum tidur.

"Kamu pengen punya bayi, kan? Kita bisa mulai program seperti saran Papa Mama," lanjut Sean.

"Emang kamu pengen punya bayi?" Rena balik bertanya.

"Kalau kamu pengen, let's do it," jawab Sean tanpa ragu.

"Kamu masih ngigau ya. Udah sana mandi dulu. Aku udah siapin sarapan," Rena mengalihkan topik.

"Oh ya? Harusnya kamu bangunin aku biar bisa bantuin kamu masak," ujar Sean.

"Gak apa-apa, aku cuma bikin toast kok."

Sean kemudian duduk tegak dan memberikan kecupan di kening Rena sebagai morning kiss pertama mereka. "Makasih ya udah siapin sarapan. Aku mandi dulu ya, Sayang," ujar Sean. Ya, panggilan itu berubah dalam semalam.


▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎


Rena menjalani harinya dengan perasaan yang jauh lebih bahagia. Akhirnya, Sean mau membuka hati untuknya. Meski butuh waktu dan kesabaran, Rena yakin, semua akan indah pada waktunya. Menjelang makan siang, Rena mengajak asistennya untuk makan siang bersama. Sambil menunggu pesanan, ia pun mengecek ponselnya dan ternyata Sean mengirim chat.

Husband

Sayang, udah makan siang?

Ini lagi nunggu makanannya dimasak

Oh, lagi makan di luar?

Iya. Kamu udah makan?

Belum, meeting nya belum kelar :(

Oh, oke, semangat

Habis meeting terus makan ya

Siap, Sayang.
Oh iya, nanti kayaknya aku baru bisa
sampai rumah jam 7an
Gak apa-apa kah?

It's okay

I'll wait for you

Oke, Sayang
Nanti aku kabarin lagi ya

Alright







Membaca chat-nya dengan Sean membuat Rena tersenyum seperti remaja yang baru jadian. Ah, bukankah mereka tidak pacaran sebelumnya? Biasanya orang-orang pacaran dulu baru menikah. Berbeda dengan Sean dan dirinya yang dijodohkan sehingga langsung menikah. Mungkin setelah ini ia akan mengajak Sean untuk sering-sering berkencan.

Melihat Rena yang terlihat lebih bahagia, membuat Fia ikut senang. Selama menjadi asisten Rena dua tahun terakhir, tak jarang ia menemukan sang bos melamun di tengah pekerjaannya. Namun, Fia segan untuk bertanya dan tidak ingin mencampuri urusan rumah tangga bosnya.

"Tumben Mbak Rena ngajak aku makan di luar," ujar Fia, begitu melihat Rena menutup ponselnya.

"Lagi pengen aja, bosen makan di resto terus," jawab Rena sambil tertawa kecil.

Setelah menghabiskan makanan mereka, Rena memberitahu Fia bahwa ia akan pulang cepat hari ini.

"Aku nanti titip restoran ya, Fi. Aku mau pulang cepet hari ini," ujar Rena.

"Oh oke, Mbak. Ada acara sama suami ya?" tebak Fia yang mendapat anggukan dari Rena.

Rena memutuskan untuk pulang jam 4 sore mengingat ia harus berbelanja dahulu sebelum pulang. Ia pun mampir di supermarket dekat restorannya dan mulai berbelanja. Kali ini, ia berbelanja lebih banyak mengingat Sean mengatakan bahwa ia ingin memulai lembaran baru bersamanya. Bukankah itu berarti Sean akan menghabiskan lebih banyak waktu di rumah? Setelah membeli beberapa bahan makanan untuk makan malam dan stok di kulkas, Rena memutuskan untuk membeli beberapa buah dan camilan. Ia ingin mengajak Sean untuk menonton film bersama setelah makan malam nanti. Semoga Sean menyetujui idenya.

▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎


Rena mengajak untuk menonton film setelah mereka menikmati makan malam. Keduanya fokus menonton dan sesekali mengobrol tentang adegan demi adegan yang mereka saksikan hingga getar di ponsel Sean mengalihkan atensi lelaki itu. Ia pun mengecek ponselnya. Dan ternyata, ia mendapat pesan dari Candra.

"Sayang, Candra ngajak ketemuan nih. Dia ngajak kita nonton musikal sepupunya, dapat jatah tiket gratis katanya," ujarnya pada Rena yang masih fokus pada tontonan di depannya.

"Kapan? Beneran Kak Candra ngasih tiket gratis?" Rena memilih untuk menekan tombol jeda karena tidak ingin melewatkan beberapa scene film tersebut. Selain itu, ia juga ingin fokus mengobrol dengan sang suami.

"Iya, besok malam. Kamu bisa?"

"Seharusnya aku yang nanya gitu, kamu bisa?" Mengingat Sean yang selalu sibuk meski weekend membuat Rena bertanya balik.

"Oke, let's mark our calendar."

"Yeay, oke. Kak Candra emang waktu itu sempat ngajakin kita meetup," ujar Rena tersenyum cerah. Hitung-hitung kencan pertama mereka setelah berdamai.

"Oh ya? Kok aku gak tahu?"

"Kan kita masih perang dingin."

"Hehe..." Sean kembali tersentil. Ia pun ingin mengalihkan topik.

"Anyway, kamu panggil Candra kakak tapi panggil aku Sean aja sih, Sayang?" tanya Sean sedikit merajuk.

"Kan waktu itu kamu sendiri yang minta dipanggil nama aja."

"Oh iya ya... Kalau gitu, please call me Mas from now on."

"What? Kamu gak mau dipanggil Mas waktu itu?" ujar Rena penuh tanya.

"Iya, waktu itu. Tapi sekarang aku suka ketika kamu panggil aku Mas, panggil sayang juga boleh."

"Hehe, kamu aneh banget sekarang."

Keduanya pun tertawa kecil dan melanjutkan menonton film yang sempat terjeda.





▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎

25.06.25

Hehe, maaf ya kalau pendek, namanya juga extra part wkwk😭

Mau lagi gak?😄

Kronologi panggilan sayang ada di bonchap ya ges hehe

Kalau ada ide muncul nanti aku tambahin extra ya, maaf kalau pendek-pendek hiks :((

Terima kasih sudah mampir di work ku yg sangat jauh dari kata bagus ini...

Thanks for 4k reads 💕












Last SceneWhere stories live. Discover now