"Fei, ini," dia memberikan payung satu-satunya kepadaku. "Pakai ini supaya kamu gak kehujanan."
Aku menatapnya cemas. "Terus kamu gimana? Nanti kamu sakit."
"Udah nggak apa-apa. Aku gak bakal sakit. Pakai aja."
"Tapi-"
"Aku ada kerja sambilan, jadi aku pergi dulu," potongnya. "Hati-hati di jalan!"
Dia berlari pergi meninggalkanku setelah mengatakan hal tersebut. Aku hanya bisa melihay punggung lebarnya yang dibasahi oleh rintik-rintik hujan.
"Jidan!" panggilku. Namun, sepertinya dia tidak mendengarnya.
Selama beberapa detik aku hanya melihat payung biru yang dia berikan tanpa suara. Lalu, aku kembali melayangkan pandanganku ke arah laki-laki yang sedang berlari itu hingga dia terlepas dari jarak pandangku.
"Makasih."[]
KAMU SEDANG MEMBACA
Pain
Short StoryBuku pertama: Berharap akan suatu hal yang tidak pasti hanya akan menimbulkan rasa sakit. Copyright © 2015 by karenhaa (Sekuel buku berjudul "Feeling")