R! - Bagian 11

69 5 0
                                    

Rei mengusap wajahnya pelan lalu terduduk dengan terburu buru. Sambil melirik jam tangannya, pria itu meringis.

Jam tiga pagi... Duh kebiasaan!

Biasanya ketika Rei terbangun pukul tiga dini hari, pria itu akan menemukan Riyu sedang memeluknya.

Riyu lagi apa ya.. Apa telfon Rian aja kali ya? Pikirnya yang langsung dibarengi dengan gelengan kepalanya kuat kuat.

Yang ada Rian ngamuk dibangunin cuma buat nanya Riyu...

Rei memakai sandal hotelnya dan menarik selimut putihnya lalu berjalan keluar kamar menuju kamar Kieara.

Tok tok tok

"Room service..."

Rei mendengar langkah kaki terburu buru dari balik pintu yang dilanjutkan suara benturan yang cukup kencang.

Pintu di hadapan Rei terbuka. Kieara berdiri dengan mata tertutup dan selimut mengelilingi tubuhnya. Rei tersenyum melihat pemandangan di depannya.

"Saya nggak pesen room service." Kata Kieara pelan.

"Emang nggak ada yang pesen. Tapi tiba tiba saya kangen Riyu.. Saya mau bobo di tempat tidur kamu,"

Tanpa menunggu jawaban Kieara, Rei mendorong pintu agar terbuka lebih lebar. Gadia itu mundur perlahan lalu berbalik menuju tempat tidur dan menjatuhkan dirinya diatasnya.

Rei menutup pintu lalu berbaring di sofa. Sambil memeluk selimut, Rei menghirup aroma Riyu dari kamar Kieara sebanyak banyaknya.

Ekor mata Rei menangkap pergerakan dari Kieara yang menarik selimutnya lebih tinggi.

Rei bangkit lalu duduk di lantai dengan tangan di atas ranjang. Jemarinya membelai lembut wajah Kieara dan menyingkirkan anak anak rambut yang menutupi wajahnya.

Pria itu menghela nafasnya kapan sih terakhir dia jatuh cinta?

-----------------------------------------------------------------

"MAS REI KOK KAMU BISA ADA DIKAMAR AKU?!"

Rei membuka selimut yang menutup wajahnya. Dilihatnya Kieara berkacak pinggang di depannya dengan tatapan kesal.

"Saya nggak bisa tidur kalo nggak ada bau Riyu." Rei kembali menutup wajahnya dengan selimut.

Dari balik selimut, Rei tersenyum. Tadi Kieara memanggil dirinya 'aku' kan?

Kieara berdecak kesal. Pagi tadi ia terkaget kaget melihat gundukan selimut dan satu kaki terjulur ke bagian kepala sofa.

Beruntung Kieara tidak membuka sweaternya dan hanya menggunakan tanktop putih untuk tidur. Pasti bakal diapa apain sama manusia satu itu.

Kieara mencepol tinggi rambutnya lalu berjalan ke kamar mandi untuk menyikat gigi dan mencuci mukanya yang terlihat lusuh.

Gadis itu menundukan tubuhnya untuk membilas wajanya dan merasakan tangan kekar melingkari pinggangnya.

Masih dengan wajah penuh busa, Kieara mengangkat wajahnya. "NGAPAIN SIH?!" tanyanya galak.

Rei memajukan bibirnya, "Saya mau peluk kamu. Bau kamu kayak Riyu. Masa nggak boleh juga..." kataya sedih.

Kieara melotot garang, "NGGAK! KELUAR ATAU AKU BERHENTI KERJA DIRUMAH KAMU YA!"

Rei mencebik sedih lalu berjalan keluar kamar mandi. Kieara menggeleng-gelengkan kepalanya.

Kepentok apa sih kepala Rei?

Sambil menggosok gosokkan wajahnya dengan handuk, Kieara keluar dari kamar mandi dan menemukan Rei sudah tewas kembali di atas tempat tidurnya.

R!Where stories live. Discover now