R! - Bagian 10

66 5 0
                                    

"Elle salah. Bukan saya yang bikin kamu gila. Tapi kamu yang bikin saya gila."

Kieara meringsek maju. Hingga Rei menatapnya dengan pandangan bersalah.

"Maaf saya..."

"Ng.....Nggak apa apa," kata Kieara terbata. Bibirnya menyunggingkan senyum.

Rei keluar dari bilik dengan perasaan campur aduk. Dia bahkan baru mengenal Kieara tiga hari!

Oke Rei! Sikapi ini sebagai lelaki dewasa!

NO! Nanti Kieara kabur duluan. Lagi lo mana bisa dewasa buat urusan hati sih?

Reii mengacak rambutnya gemas. Kapan suh terakhir dia pacaran? Kenapa dia bisa sekalut ini berhadapan dengan seorang Kieara Dian Ayu?

"Elle?" Panggilnya. Dilihatnya Elle sedang duduk di sofa di tengah ruangan sambil membaca majalah.

Elle bangkit dari sofa. Menjalankan sepatunya menuju Rei lalu tersenyum menenangkan.

"Kamu jelek kalo lagi patah hati begitu. Aku yakin kamu bisa bahagia deket deket sama Kieara."

Rei menarik gadis itu ke dalam pelukannya. Sepupunya yang hanya berjarak tiga bulan ini memang ditakdirkan untuk selalu berada di sisinya.

"Aku bungkus baju tadi ya? Aku kasih diskon deh khusus buat broken hearted man kayak kamu."

Rei menjitak kening Elle gemas. "Terimakasih atas diskon dan sebutan yang pait banget."

Kieara keluar dari bilik gantinya dengan setelan jogging-nya. Elle meraih gaun di tangan Kieara dan membalutnya dengan kain hitam.

"Bayarnya ntar aja kalo ketemu lagi." Elle mengedipkan matanya yang disambut cibiran dari mulut Rei.

"Alah setengah jam dari sekarang juga kamu bakal nelfon aku minta transfer. Dasar medit,"

Rei mengambil gaun dari tangan Elle lalu melirik Kieara sekilas. "Yuk deh. Aku nggak bisa lama lama," katanya sambil memeluk Elle sekilas lalu berjalan keluar butik.

-----------------------------------------------------------------

Kieara menghempaskan tubuhnya diatas tempat tidur queen size di dalam kamar hotel mewah yang ditempatinya.

Gadis itu hampir saja tertidur kalau suara Rei di depan pintu tidak kembali membuatnya terjaga.

"Kieara.."

Kieara menghela nafas keras. Bisa nggak sih laki laki itu nggak ngeganggu dia sedikit aja?

Ganggu? Kieara menyerit. Kayaknya Rei nggak menunjukan sikap mengganggu selama Kieara mengenalnya.

"Ya?"

Kieara memakai sandal hotel super tipisnya lalu membuka pintu dan menemukan Rei dengan kaos hitam polos dan blue jeans yang terlihat pas di kakinya.

"Kamu sudah solat zuhur?"

Kieara meneguk ludahnya susah payah. Tangannya menggenggam kenop pintu dengan kencang.

Kenapa cowok ini kenapa kenapaaa.......

Kieara menggelenggelengkan kepalanya. Kieara! Dia mau ngajak kamu solat! Kok kepikiran jorok jorok begitu sih?!

"Kalo gitu ayo kita jamaah. Saya juga belom." Kata Rei santai. Rei memajukan tubuhnya. Melihat Kieara bergeming ditempatnya, pria itu mengerutkan keningnya.

"Kamu nggak nyuruh saya masuk?"

Kieata menatapnya bingung. "Mau ngapain?" Tanyanya polos.

Rei mengerlingkan matanya bingung , "Mau menggiring kamu ke surga."

R!Where stories live. Discover now