Part 18 Reuni SMA

7.1K 178 1
                                    

"Mell ayyoo buruaannnn" teriak Sarah membangunkanku.

"Husshh sannaaa pergii gue gak mau ikut" ku kibaskan tanganku padanya sembari menutupi telingaku menggunakan bantal.

"Isshh gak seruu kalau gak ada lo Mel. Masa personil kita kurang satu sihh.. Apa kata temen-temen yang lain nanti"

Masa bodoh sama ucapan mereka nanti. Toh aku juga gak akan dengar cibiran mereka nanti. Setidaknya biarkan aku gak ikut ke acara reuni sekolah itu karena aku gak ingin membuka kenangan masa lalu ku yang buruk hanya karena melihat pria itu lagi disana.

"Percuma lo maksa-maksa gue juga. Jawaban gue tetep sama" tegas ku.

"Oh yaa bagaimana kalau gue yang memaksa" Jeremy masuk ke dalam kamar ku tanpa permisi kemudian dia memberi isyarat pada Sarah agar keluar.

"Baiklah lakukan sebisa lo Jer karena gue tetep gak mau ikuuutttt...!!!"

Tiba-tiba saja ceklik..!!!

A--aappa yang ia lakukan kenapa dia mengunci pintunya.

"Oke sekarang tinggal kita berdua disini. Jadi apa lo mau ngerubah pemikiran lo itu sekarang nona Carmel" tanyanya sambil tersenyum miring serta menaikan satu alisnya.

Kemudian dia berjalan kearah ku sambil mengeluarkan seringainya yang mampu membuat bulu kuduk ku meremang seketika. Aku mencoba bergerak mundur kebelakang sampai akhirnya tubuhku tersudut diujung dinding kamarku.

Kini salah satu kakinya sudah berada diatas ranjangku. Perlahan tapi pasti dia merangkak mendekatiku.

"Mm-mmaau aa-aappa dddiiaaa sebenarnya. Apa yang mau dilakukannya padaku. Ohh tidaakk tatapan nya,sorot matanya berbeda dari biasanya. Dia kelihatan seperti menginginkan sesuatu dari ku."

"Aappaa yang harus kulakukan. Tubuhku sulit digerakan,lidahku kelu,untuk bersuara saja gak bisa apalagi teriak"

Sejengkal lagi dia berada tepat didepanku.
Ini gilaa....!!!!!
Ini mustahil...!!!!
Gak mungkin dia tega melakukan ini padaku.

"Maaammaaa Carmel takuutttt" batinku berteriak.

Ku coba sebisa ku menghindar darinya tapi tak bisa,semakin aku bergerak mundur itu malah membuat ku semakin tersudut. Kini tangannya meraih pergelangan tanganku sejurus kemudian dia menarik ku hingga membuatku tersungkur diatas tubuhnya.

Kedua tangannya melingkar dipinggangku. Mengunci setiap pergerakan dariku,percuma saja semakin aku berusaha melepaskan pelukannya maka semakin erat pula tangannya memeluk pinggang ku.

"Jj-jjer please jangan macam-macam sama gue. Kalau gak..."

"Kalau gak apa sayang..?? Lagian kenapa sih kok kamu kaya takut gitu sama aku. Emang kamu lupa hemm,sekarang aku kan calon suami kamu jadi aku berhak atas segalanya" ucapnya menyela perkataan ku.

Dasar sinting..!!! Otak mesum..!!! Apa yang dipikirkan pria ini..?? Apa kah akal sehatnya sudah tak ada lagi..?? Jadi aku harus bagaimana,percuma saja aku melawan karena tenaga nya jauh lebih besar dari ku. Yang ada aku makin kehabisan tenaga dan nafas gara-gara terlalu banyak gerak.

Sedetik kemudian Jeremy membanting tubuhku kesamping. Kini posisi kami saling bertukar arah,aku dibawah sedangkan dia diatas. Kulihat seringainya makin menjadi,sorot matanya menandakan bahwa dirinya ingin segera menerkam tubuhku.

Kini jari-jarinya bermain di pipiku. Membelai lembut wajah ku dari dahi turun ke hidung lalu mengakhirinya tepat di atas bibir ku. Sentuhannya membuat jantung ku hampir mencelos keluar. Desiran hangat menerpa tubuhku,sebelumnya aku gak pernah merasakan hal seperti. Degup jantungku pun berpacu lebih cepat. Nafas ku mulai tak beraturan,keringat dingin membanjiri seluruh tubuhku.

Pacar Ku Berondong..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang