Dan benar saja setelah itu terjadilah perkelahian disana antara teman-teman Ranta dan juga teman-teman Lean yang saling baku hantam melayangkan pukulan dan keributan dihalaman depan Mansion. Sementara itu yang melihat perkelahian sengit ke 12 orang itu hanya bisa menonton sambil meringis dan sesekali ngeri dengan adegan yang ia lihat

Keributan itu membuat para Pekerja panik dan membuat ketenangan dari Gavindra Januar Aldebaron terusik karena para pekerja yang berlalu lalang dengan panik atau mengintip kejendela tempat keributan itu sedang terjadi. Masih dengan wajah yang pucat akhirnya Gavin turun lalu berjalan ke depan Mansion menyuruh maid mengambilkan semacam kursi lipat dan air putih dan cookies untuk camilannya

Wira yang melihat Gavinpun dengan hati-hati menghampirinya, pelan-pelan ia berjalan di pinggir agar tidak kena tonjok oleh teman Lean ataupun Ranta yang sedang melayangkan bogeman dengan bringasnya

"Big bos malah nonton doang" ucap Wira saat sudah berada disamping Gavin

"Gue mager misahin lumayan juga tontonan gratis"

"Kalo lo mau pisahin ya sana gue mah mending nonton disini" lanjut Gavin membuat Wira berfikir 2x

"Nih" Gavin memberikan setoples cookies kearah Wira karna baru saja memakannya satu perutnya kembali mulas lagi alhasil Gavin tak mau memakannya lagi

Sambil menerima toples itu kemudian memakan isinya Wira membatin 'Yaudah lah nyawa gue lebih utama,bahaya misahin singa sama harimau yang lagi ribut'

"Gue tarik lagi Vin, ini kalo gak dipisahin abis halaman lo diratain sama mereka" ucap Wira setelah beberapa menit melihat perkelahian mereka semakin sengit dan tak ada yang mau mengalah smentara Gavin dengan masih mager juga ikut berfikir

'Bener juga ya gue lupa nantikan pasti Bodygurd laporan ke Ayah Sam trus kalo gue diem aja yang ada gue diomelin kaya si Lean waktu itu berjam-jam' batin Gavin

Setelah itu dengan santainya Gavin mengambil pistolnya dari balik saku celana menembakkannya ke udara

DOOR!!

Satu tembakan lepas dari pistol berjenis Glock Meyer 22 itu membuat keributan yang disebabkan oleh teman-teman Ranta dan Lean seketika berhenti ada yang sampai menutup telinganya karna begitu kerasnya suara tembakan yang dilayangkan oleh Gavin, Wira di sebelah Gavinpun juga tak kalah kaget ia sudah menutup kedua kupingnya dari tadi. 'The Real boss terakhir' batin Wira menatap Gavin yang masih duduk disana

"Pegang" ucap Gavin memberikan pistolnya ke Wira kemudian berdiri melangkah kedepan sambil menyilangkan kedua tangannya didepan dada

"Alean Januar Anggara. Louise Aranta Argantara. Sini" Panggil Gavin dengan nada rendah namun masih dapat didengar oleh semua orang

"SINI!" Bentaknya saat Lean dan Ranta terlalu lama mencerna kejadian yang sedang terjadi

'Perut gue mules lagi. Tapi gpp harus tetep cool' batin Gavin menahan perutnya yang sakit

'Mati udah itu mati pasti' batin Wira menelan ludahnya kasar

Lean dan Ranta pun maju kearah Gavin yang menatap mereka berdua dengan tatapan tajam dan aura membunuh yang dikeluarkan membuat siapapun yang melihat menatap ngeri dan takut secara bersamaan

"Kenapa?"

"Dia yang mulai!" Ucap Lean dan Ranta bersamaan saling tunjuk

SREK!

Saat kedua orang itu berada di samping kanan dan kirinya Gavin langsung menarik kerah baju Adiknya dan adik sepupunya itu mendekat ke wajahnya

"Gue gak peduli siapa yang mulai. Yang gue mau lo dan lo beresin nih halaman" ucap Gavin menekan setiap kata yang ia lontarkan

"Gue gak nerima protes Lean"

"Dan buat lo Ranta. Kuasa lo disekolah. Disini, gue yang punya kuasa!!"

"Ngerti lo berdua?" Tanya Gavin yang malah membuat Lean dan Ranta menelan ludahnya sulit

"NGERTIKAN!!" Bentak Gavin mendorong Lean dan Ranta

"Ngerti/Ngerti bang" Lean dan Ranta bersamaan

"B-bang??" Ranta yang terkejut langsung menoleh kesamping saat Lean menyebut Gavin dengan sebutan Bang tak kalah terkejutnya juga dengan teman-teman Ranta yang langsung membulatkan mata mereka

"Diem bego gak tau situasi lo?" Bisik Lean ke arah Ranta

"Setengah jam gue balik halaman ini belum rapi, mobil sama motor kalian gue bakar!" Titah Gavin

"JANGAN!!" Ucap semua orang dengan membulatkan matanya mendengar perkataan Gavin dengan cepat mereka semua yang bertengkar tadi bahu-membahu membersihkan kekacauan yang mereka buat tanpa para pekerja karna Gavin sendiri yang memberikan perintah bahwa tak ada yang boleh membantu mereka

"Eee..Vin terus ini pistolnya gimana?" tanya wira berjalan kearah Gavin

"Sini. Gak jadi,tadinya mau gue tembakin ke kepala mereka kalo ada yang berani protes" ucap Gavin enteng dengan suara pelan namun masih bisa didengar oleh semua orang

'Bangsat abangnya Lean ngeri banget'

'Enteng banget tuh mulut'

'Nyesel gue dateng ngintilin Ranta'

'Udah paling bener gue main ludo sama ponakan gue dirumah tadi'

'Untung nurut kepala gue aman'

'Inimah ngerian dia daripada Azura kemaren'

Batin temen-teman Lean dan Ranta bersamaan sambil membersihkan halaman itu semenatara Gavin sudah masuk kedalam bersamaaan dengan Wira

"Sejak kapan lo punya abang?" Ranta menyapu sambil bertanya ke Lean yang tengah menyapu juga disana

"Sejak gue lahir. Nyokap guekan cere sebelum nikah sama Ayah nah itu abang gue dari Papa"

"Om Edward?" Tanya Ranta yang memang kenal dengan Edward karna pernah bertemu saat ikut acara bisnis dengan Daddynya

"Iyalah siapa lagi"

"Terus kenapa lo gak bilang kalo abang lo satu kelas sama gue?!"

"Lah lo gak nanyak"

"Haha mampus lo yang habis ngehukum bang Gavin. Gitu-gitu abang lo juga tetepan"

"Dari kecik udah biasa diajarin bisnis sama dunia gelap. Ngebunuh orang udah biasa kali,kenalannya banyak mapia" ucap Lean yang hendak menakuti Ranta ia pikir sedang berucap omong kosong namun memang itu faktanya

Hal itu sontak membuat Ranta dan orang-orang disana semakin ngeri dan harus berhati-hati saat berucap dengan Gavin

'Mati gue' batin Ranta mengingat kata-katanya disekolah saat menghukum Gavin






































'Mati gue' batin Ranta mengingat kata-katanya disekolah saat menghukum Gavin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bersambung...

1400/15/06

Additional CharactersWhere stories live. Discover now